Jokowi dan Rini Berdialog Hangat dengan Ibu-Ibu Nasabah Mekaar
A
A
A
BOGOR - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengunjungi Kelurahan Bantarjati, Kota Bogor untuk meninjau realisasi program 'BUMN Hadir Untuk Negeri: Sambung Listrik Gratis Bagi Keluarga Tidak Mampu' dan berdialog dengan kelompok nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dikelola oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
Di Bantarjati, Presiden Jokowi dan Menteri Rini berdialog dengan 150 nasabah Mekaar dan 50 Account Officer (AO) PNM. Pada kesempatan tersebut, PNM bersinergi dengan Bank BRI turut menyalurkan bantuan usaha berupa gerobak dagang, etalase, lemari plastik, cooler box, dan sepeda, dengan total keseluruhan bantuan sekitar 150 unit.
Turut hadir pula dalam kegiatan ini, Jajaran Eselon I Kementerian BUMN, Direktur Utama PT PNM (Persero) Arief Mulyadi dan 34 Direktur Utama BUMN lainnya.
Di Bantarjati, nasabah PNM Mekaar ada sebanyak 159 orang yang terbagi menjadi 12 kelompok. Profil usaha para nasabah Mekaar di kelurahan ini meliputi jasa dekorasi, jasa jahit, jasa urut, jasa bahan bangunan, jasa gas, jasa hasil ternak, makanan dan minuman, pakan ternak, jual pulsa, laundry hingga sembako.
Rini mengatakan, program Mekaar PNM merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah bagi masyarakat kecil dalam rangka meningkatkan kualitas hidup. "Tak hanya itu, program ini juga merupakan upaya pemerintah dalam membantu keluarga prasejahtera yang ada di seluruh provinsi Indonesia," kata Rini dalam keterangan resmi, Senin (3/12/2018).
Dia juga mendorong penerima modal usaha untuk menyisihkan keuntungan mereka dengan cara menabung. Dengan demikian kelompok ibu-ibu prasejahtera yang tadinya belum masuk financial inclusive tersebut sudah menjadi bagian dari perbankan seperti diharapkan pemerintah.
"Saya mengingatkan kepada ibu-ibu nasabah Mekaar untuk pandai menabung serta memanfaatkannya untuk menopang perekonomian keluarga," ujar Rini.
PNM Mekaar adalah layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi perempuan prasejahtera dengan mendidik dan menanamkan mental usaha jujur, disiplin, kerja keras, berjiwa kekeluargaan dan gotong royong, serta membangun budaya menabung.
Saat ini nasabah PNM Mekaar telah mencapai 3,938,000 orang dengan didukung 1.770 kantor cabang yang melayani di 4.006 Kecamatan, 252 Kabupaten/Kotamadya dan 30 Provinsi di Indonesia. Di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor, nasabah PNM telah mencapai 136,623 orang yang terbagi menjadi 8330 kelompok.
Non Performance Loan (NPL) Mekaar secara Nasional berada di angka 0,25 persen, ini menunjukkan bahwa sistem pembinaan yang dilakukan kepada para nasabah telah berhasil menciptakan komitmen pengembalian pinjaman yang tinggi pada tiap nasabah.
Torehan positif tersebut tak terlepas dari kerja keras insan PNM Mekaar yang memiliki peranan penting dalam memberikan pendampingan untuk mensejahterakan perempuan prasejahtera. Mereka merupakan tenaga kerja terlatih yang menjadi Agent Development dan Agen Bisnis BUMN.
Saat ini, insan PNM Mekaar terbagi dalam beberapa fungsi. Adapun pada posisi Account Officer sebanyak 17,022 karyawan, Finance Administration Officer sebanyak 1,714 karyawan, Senior Account Officer sebanyak 2,306 karyawan, Kepala Cabang sebanyak 1,877 karyawan, Area Manajer sebanyak 273 karyawan, Pengawas sebanyak 259 karyawan, Regional Manajer sebanyak 43 karyawan dan Koordinator Pengawas berjumlah 41 karyawan.
Di Bantarjati, Presiden Jokowi dan Menteri Rini berdialog dengan 150 nasabah Mekaar dan 50 Account Officer (AO) PNM. Pada kesempatan tersebut, PNM bersinergi dengan Bank BRI turut menyalurkan bantuan usaha berupa gerobak dagang, etalase, lemari plastik, cooler box, dan sepeda, dengan total keseluruhan bantuan sekitar 150 unit.
Turut hadir pula dalam kegiatan ini, Jajaran Eselon I Kementerian BUMN, Direktur Utama PT PNM (Persero) Arief Mulyadi dan 34 Direktur Utama BUMN lainnya.
Di Bantarjati, nasabah PNM Mekaar ada sebanyak 159 orang yang terbagi menjadi 12 kelompok. Profil usaha para nasabah Mekaar di kelurahan ini meliputi jasa dekorasi, jasa jahit, jasa urut, jasa bahan bangunan, jasa gas, jasa hasil ternak, makanan dan minuman, pakan ternak, jual pulsa, laundry hingga sembako.
Rini mengatakan, program Mekaar PNM merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah bagi masyarakat kecil dalam rangka meningkatkan kualitas hidup. "Tak hanya itu, program ini juga merupakan upaya pemerintah dalam membantu keluarga prasejahtera yang ada di seluruh provinsi Indonesia," kata Rini dalam keterangan resmi, Senin (3/12/2018).
Dia juga mendorong penerima modal usaha untuk menyisihkan keuntungan mereka dengan cara menabung. Dengan demikian kelompok ibu-ibu prasejahtera yang tadinya belum masuk financial inclusive tersebut sudah menjadi bagian dari perbankan seperti diharapkan pemerintah.
"Saya mengingatkan kepada ibu-ibu nasabah Mekaar untuk pandai menabung serta memanfaatkannya untuk menopang perekonomian keluarga," ujar Rini.
PNM Mekaar adalah layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi perempuan prasejahtera dengan mendidik dan menanamkan mental usaha jujur, disiplin, kerja keras, berjiwa kekeluargaan dan gotong royong, serta membangun budaya menabung.
Saat ini nasabah PNM Mekaar telah mencapai 3,938,000 orang dengan didukung 1.770 kantor cabang yang melayani di 4.006 Kecamatan, 252 Kabupaten/Kotamadya dan 30 Provinsi di Indonesia. Di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor, nasabah PNM telah mencapai 136,623 orang yang terbagi menjadi 8330 kelompok.
Non Performance Loan (NPL) Mekaar secara Nasional berada di angka 0,25 persen, ini menunjukkan bahwa sistem pembinaan yang dilakukan kepada para nasabah telah berhasil menciptakan komitmen pengembalian pinjaman yang tinggi pada tiap nasabah.
Torehan positif tersebut tak terlepas dari kerja keras insan PNM Mekaar yang memiliki peranan penting dalam memberikan pendampingan untuk mensejahterakan perempuan prasejahtera. Mereka merupakan tenaga kerja terlatih yang menjadi Agent Development dan Agen Bisnis BUMN.
Saat ini, insan PNM Mekaar terbagi dalam beberapa fungsi. Adapun pada posisi Account Officer sebanyak 17,022 karyawan, Finance Administration Officer sebanyak 1,714 karyawan, Senior Account Officer sebanyak 2,306 karyawan, Kepala Cabang sebanyak 1,877 karyawan, Area Manajer sebanyak 273 karyawan, Pengawas sebanyak 259 karyawan, Regional Manajer sebanyak 43 karyawan dan Koordinator Pengawas berjumlah 41 karyawan.
(ven)