Wall Street Berjaya Menyambut Gencatan Perdagangan AS-China
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street ditutup menguat pada Senin waktu setempat, usai Presiden AS Donald Trump dan Presiden RRC Xi Jinping menyetujui gencatan konflik dagang selama 90 hari. Konflik dagang kedua negara sepanjang tahun ini telah membebani pasar saham dunia.
Melansir dari CNBC, Selasa (4/12), indeks Dow Jones Industrial Average naik 287,97 poin menjadi 25.826,43, begitu pula indeks S&P 500 naik 1,1% ke level 2.790,37. Nasdaq menguat 1,5% menjadi 7.441,51. Sektor konsumer di indeks S&P 500 menjadi yang terbaik dengan naik 2,5%. Saham Amazon dan Apple masing-masing naik 4,9% dan 3,5%.
"Pasar naik karena berita itu (gencatan konflik dagang). Tapi masih ada masalah jangka panjang, yang jadi salah satu rintangan yang harus dihadapi pasar. Karena AS dan China belum mengatasi masalah pencurian kekayaan hak intelektual dan hambatan non-tarif barang-barang AS di China," ujar Bruce Bittles, kepala strategi investasi di Baird.
Namun, sejauh ini, dengan kesepakatan itu kontrak minyak mentah dan tembaga AS akan melonjak di China. Perjanjian perdagangan akan mendorong pertumbuhan ekonomi global.
Terlebih setelah China menyatakan setuju untuk memotong tarif pada impor mobil dari AS, membuat saham General Motors, Ford dan Tesla semuanya melonjak lebih dari 1,8% dan membuat Wall Street berjaya.
Melansir dari CNBC, Selasa (4/12), indeks Dow Jones Industrial Average naik 287,97 poin menjadi 25.826,43, begitu pula indeks S&P 500 naik 1,1% ke level 2.790,37. Nasdaq menguat 1,5% menjadi 7.441,51. Sektor konsumer di indeks S&P 500 menjadi yang terbaik dengan naik 2,5%. Saham Amazon dan Apple masing-masing naik 4,9% dan 3,5%.
"Pasar naik karena berita itu (gencatan konflik dagang). Tapi masih ada masalah jangka panjang, yang jadi salah satu rintangan yang harus dihadapi pasar. Karena AS dan China belum mengatasi masalah pencurian kekayaan hak intelektual dan hambatan non-tarif barang-barang AS di China," ujar Bruce Bittles, kepala strategi investasi di Baird.
Namun, sejauh ini, dengan kesepakatan itu kontrak minyak mentah dan tembaga AS akan melonjak di China. Perjanjian perdagangan akan mendorong pertumbuhan ekonomi global.
Terlebih setelah China menyatakan setuju untuk memotong tarif pada impor mobil dari AS, membuat saham General Motors, Ford dan Tesla semuanya melonjak lebih dari 1,8% dan membuat Wall Street berjaya.
(ven)