Tekan Angka Pengangguran, Alfamart Dapat Apresiasi Dari Dua Menteri

Rabu, 05 Desember 2018 - 19:26 WIB
Tekan Angka Pengangguran,...
Tekan Angka Pengangguran, Alfamart Dapat Apresiasi Dari Dua Menteri
A A A
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menko Perekonomian Darmin Nasution memberikan piagam penghargaan bagi lima perusahaan yang ikut berperan dalam pengembangan SMK dan kontribusi dalam meningkatkan kualitas dan daya saing generasi muda Indonesia di Jakarta, Rabu (5/12/18). Lima perusahaan tersebut adalah L'oreal, Honda, PLN, Yamaha, Alfamart.

Alfamart mendapatkan piagam penghargaan atas keberhasilan program Alfamart Class dan Alfamidi Class yang dinilai aktif menciptakan SDM siap kerja sekaligus menyerap langsung lulusan program sebagai karyawan. Penghargaan diterima Human Capital Director Tri Wasono Sunu yang diserahkan oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Dalam sambutannya, Muhadjir mengatakan bahwa jumlah permintaan industri angkatan kerja mencapai 2,6 juta per tahun, namun 50% diantaranya atau 1,4 juta lulusan SMK menjadi pengangguran. "Salah satu tantangan yang kita hadapi bahwa banyaknya jurusan pendidikan sekolah vokasi yang sebenarnya tidak sesuai dengan kebutuhan industri yang ada," ujarnya.

Lebih lanjut Muhadjir menjelaskan bahwa melalui Inpres Nomor 9/2016, tentang Revitalisasi SMK dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia, Kemdikbud mendapat instruksi salah satunya adalah menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi sesuai kebutuhan pengguna lulusan.

"Link and match antara kurikulum sekolah dan industri sangat dibutuhkan untuk menekan jumlah pengangguran SMK," ujarnya

Sejalan dengan Muhadjir, Darmin Nasution juga menjelaskan bahwa sekitar 13.000 sekolah vokasi baik negeri maupun swasta yang ada, tidak seluruhnya mempunyai tenaga pendidik yang mempunyai keahlian aplikatif mumpuni yang bisa ditularkan kepada siswanya.

"Perlunya menciptakan model pendidikan demand driven, yang diwujudkan bahwa industri lah yang menerapkan kurikulum di sekolah vokasi, sehingga yang siswa terima di sekolah adalah yang memang dibutuhkan oleh dunia industri" terang Darmin.

Alfamart sebagai industri ritel modern padat karya yang membutuhkan SDM dalan jumlah banyak menyadari bahwa perlunya membina calon tenaga kerja sejak dari tingkat pendidikan, khususnya SMK jurusan manajemen pemasaran.

"Alfamart Class dan Alfamidi Class merupakan kurikulum ritel modern yang diberikan kepada siswa siswi sebagai akselerasi agar mereka nantinya setelah lulus langsung siap bekerja tanpa harus mengikuti pelatihan dari perusahaan terlebih dulu," papar Tri Wasono Sunu.

Kurikulum yang diberikan merupakan yang nyata nantinya dilakukan di industri ritel modern. "Untuk melengkapi skill siswa, kami berikan juga laboratorium berupa toko modern agar siswa bisa langsung mempraktekkan pelajaran yang didapat," tambahnya.

Keuntungan mengikuti Alfamart Class dan Alfamidi Class adalah lulusannya dapat langsung bekerja di Alfamart. Hingga 2018 ada 209 SMK yang bekerja sama dan telah menerapkan kurikulum ritel modern Alfamart Class dan akan terus menambah SMK lain untuk ikut bekerja sama.
(akn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0821 seconds (0.1#10.140)