Indonesia Kurangi Kesenjangan Melalui Pembangunan Berkelanjutan
A
A
A
JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan, Indonesia bertekad menjadi negara maju pada 2045 melalui pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). SDGs dinilai menjadi salah satu solusi dalam mengurangi kesenjangan.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, isu kesenjangan jadi contoh banyak negara. Banyak yang kurang memperhatikan antara harmoni sosial dengan menggenjot pertumbuhan ekonomi. "Tahun 2030 yang kita idam-idamkan adalah pembangunan berkelanjutan," ujarnya di Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Tujuan jangka panjang pembangunan berkelanjutan, kata Bambang, dimulai pada 2003. Setelah periode 15 tahun, secara singkat SDGs menjadi komitmen anggota PBB pada 2015. "Intinya memastikan tujuan ideal dari pembangunan yang berkelanjutan jadi dasar SDGs," katanya.
Sebelumnya, Bambang menyampaikan, ketika masuk era milenium tahun 2000, PBB mendorong Milenium Development Goals (MDG). Namun, setelah 15 tahun sampai 2015 belum mampu menjawab tantangan yang ada di dunia.
"Tidak hanya bicara masalah lingkungan karena seolah kata berkelanjutan hanya masalah lingkungan. Tidak hanya lingkungan, tapi sosial dan ekonomi, sehingga tujuan akhirnya tidak boleh ada trade-off antara upaya pertumbuhan ekonomi dan melestarikan lingkungan," pungkasnya.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, isu kesenjangan jadi contoh banyak negara. Banyak yang kurang memperhatikan antara harmoni sosial dengan menggenjot pertumbuhan ekonomi. "Tahun 2030 yang kita idam-idamkan adalah pembangunan berkelanjutan," ujarnya di Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Tujuan jangka panjang pembangunan berkelanjutan, kata Bambang, dimulai pada 2003. Setelah periode 15 tahun, secara singkat SDGs menjadi komitmen anggota PBB pada 2015. "Intinya memastikan tujuan ideal dari pembangunan yang berkelanjutan jadi dasar SDGs," katanya.
Sebelumnya, Bambang menyampaikan, ketika masuk era milenium tahun 2000, PBB mendorong Milenium Development Goals (MDG). Namun, setelah 15 tahun sampai 2015 belum mampu menjawab tantangan yang ada di dunia.
"Tidak hanya bicara masalah lingkungan karena seolah kata berkelanjutan hanya masalah lingkungan. Tidak hanya lingkungan, tapi sosial dan ekonomi, sehingga tujuan akhirnya tidak boleh ada trade-off antara upaya pertumbuhan ekonomi dan melestarikan lingkungan," pungkasnya.
(fjo)