Rupiah Sesi Pagi Terkapar ke Rp14.613/USD Iringi Kejatuhan Pounds

Selasa, 11 Desember 2018 - 10:32 WIB
Rupiah Sesi Pagi Terkapar...
Rupiah Sesi Pagi Terkapar ke Rp14.613/USD Iringi Kejatuhan Pounds
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Selasa (11/12/2018) dibuka semakin terkapar hingga menyentuh level Rp14.613/USD. Tren negatif mata uang Garuda melanjutkan pelemahan sejak kemarin, untuk mengiringi kejatuhan Poundsterling mendekati posisi terendah dalam 20 bulan.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka ambruk menjadi Rp14.613/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah kembali rentah dibandingkan posisi perdagangan awal pekan kemarin di level Rp14.517/USD.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah terus merosot tajam ke posisi Rp14.620/USD. Rupiah menunjukkan kejatuhan mendekati akhir tahun 2018 untuk menjadi sinyal negatif usai kemarin parkir di level Rp14.550/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi juga terperosok di level Rp14.620/USD dengan pergerakan harian Rp14.580 hingga Rp14.625/USD. Peringkat tersebut menjadi sinyal memburuknya rupiah, setelah kemarin tergelincir menjadi Rp14.550/USD.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange terjun ke bawah menuju level Rp14.605/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.553/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.605-Rp14.626/USD untuk menjadi sinyal tak berdaya melawan USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters hari ini, Pounds juga tergerus untuk terus mendekati posisi terendah 20 bulan terhadap dolar pada hari Selasa setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May menunda pemungutan suara terkait kesepakatan Brexit. Keputusan tersebut meningkatkan risiko keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Poundterling kemudian merangkak naik 0,1% menjadi 1,2574 saat melawan USD setelah dalam sesi sebelumnya, merosot hingga 1,3% untuk menuju level 1,2507 terhadap dolar dan menjadi yang terendah sejak April 2017.

Penurunan pound menjadi keuntungan bagi dolar, yang bangkit kembali dari posisi terburuknya dalam dua setengah pekan terhadap enam mata uang utama lainnya. Pada awalnya dolar sedikit melemah didorong oleh penilaian bahwa Federal Reserve dapat menghentikan siklus kenaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Terpantau Indeks dolar yang mengukur kekuatan greenback versus enam rival utamanya, lebih rendah pada 97,092 setelah rally 0,75% pada perdagangan Senin. Pada satu tahap dalam perdagangan semalam, USD telah jatuh ke 96,364 atau terendah sejak 22 November.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0722 seconds (0.1#10.140)