Kinerja Ciamik, Saham SILO Melonjak 33% Dalam Sebulan
A
A
A
JAKARTA - Pemegang saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) bisa jadi semringah. Pasalnya saham SILO dalam kurun waktu satu bulan terakhir tercatat naik mencapai 33%. Per akhir pekan lalu, saham SILO bertengger di level Rp3.770, sementara pada 12 November masih di Rp2.640.
Kinerja positif dari pergerakan saham menjadi bukti kinerja bisnis perusahaan dirasakan seluruh stakeholders. "Kinerja ciamik tersebut, menjadi bukti, sebagai perusahaan healthcare terbesar di Indonesia, SILO telah berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat," ujar CEO Siloam Hospitals Group Caroline Riady di Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Caroline menjelaskan, agar kinerja semakin positif, SILO juga mengembangkan kemampuan intelektual dengan berinvestasi pada sumber daya manusia yang handal, teknologi baru. Ini termasuk sistem informasi yang canggih serta sistem manajemen operasional yang inovatif. "Antara lain membuka Siloam Training Center (STC), fasilitas pusat pelatihan yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan Indonesia," katanya.
STC, lanjut Caroline, menyediakan program pelatihan yang didukung oleh fasilitas ruang kelas memadai. Selain itu, pengajar yang kompeten, serta materi pelatihan berdasarkan evidence-based practice dan pelatihan kurikulum standar Kementerian Kesehatan.
"Keberadaan STC tidak hanya berdampak pada standar pelayanan kesehatan di Siloam Hospitals Group. Juga turut mendukung pelayanan kesehatan yang bermutu di seluruh Indonesia," pungkasnya.
Adapun, pertumbuhan pendapatan dari rawat inap, rawat jalan, dan kunjungan Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan beberapa faktor operasional yang mendukung hal tersebut. Pada tahun lalu, jumlah kedatangan pasien naik 17,16%.
Pertumbuhan GOR dan NOR masing-masing 13% pada kuartal III/2018, tumbuh secara positif secara finansial. Kemudian, pertumbuhan EBITDAR dan EBITDA yang terus meningkat didukung oleh hasil operasional yang stabil.
Tercatat tiga rumah sakit baru di jaringan Siloam Hospitals Group telah diresmikan pada tahun ini hingga kuartal III/2018 yaitu Siloam Silampari di Lubuklinggau, Siloam Hospitals Jember dan Siloam Hospitals Semarang.
Kinerja positif dari pergerakan saham menjadi bukti kinerja bisnis perusahaan dirasakan seluruh stakeholders. "Kinerja ciamik tersebut, menjadi bukti, sebagai perusahaan healthcare terbesar di Indonesia, SILO telah berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat," ujar CEO Siloam Hospitals Group Caroline Riady di Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Caroline menjelaskan, agar kinerja semakin positif, SILO juga mengembangkan kemampuan intelektual dengan berinvestasi pada sumber daya manusia yang handal, teknologi baru. Ini termasuk sistem informasi yang canggih serta sistem manajemen operasional yang inovatif. "Antara lain membuka Siloam Training Center (STC), fasilitas pusat pelatihan yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan Indonesia," katanya.
STC, lanjut Caroline, menyediakan program pelatihan yang didukung oleh fasilitas ruang kelas memadai. Selain itu, pengajar yang kompeten, serta materi pelatihan berdasarkan evidence-based practice dan pelatihan kurikulum standar Kementerian Kesehatan.
"Keberadaan STC tidak hanya berdampak pada standar pelayanan kesehatan di Siloam Hospitals Group. Juga turut mendukung pelayanan kesehatan yang bermutu di seluruh Indonesia," pungkasnya.
Adapun, pertumbuhan pendapatan dari rawat inap, rawat jalan, dan kunjungan Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan beberapa faktor operasional yang mendukung hal tersebut. Pada tahun lalu, jumlah kedatangan pasien naik 17,16%.
Pertumbuhan GOR dan NOR masing-masing 13% pada kuartal III/2018, tumbuh secara positif secara finansial. Kemudian, pertumbuhan EBITDAR dan EBITDA yang terus meningkat didukung oleh hasil operasional yang stabil.
Tercatat tiga rumah sakit baru di jaringan Siloam Hospitals Group telah diresmikan pada tahun ini hingga kuartal III/2018 yaitu Siloam Silampari di Lubuklinggau, Siloam Hospitals Jember dan Siloam Hospitals Semarang.
(akr)