Dukung Pembangunan, Potensi Ekonomi Syariah Harus Di Optimalkan

Selasa, 11 Desember 2018 - 19:30 WIB
Dukung Pembangunan,...
Dukung Pembangunan, Potensi Ekonomi Syariah Harus Di Optimalkan
A A A
SURABAYA - Potensi ekonomi syariah harus dioptimalkan guna mendukung perekonomian nasional. Salah satunya melalui pemanfaatan dana-dana sosial Islam seperti zakat, wakaf, termasuk dana haji.

Melalui peran strategis Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Badan Wakaf Indonesia (BWI), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Kementerian Agama, diharapkan dana sosial Islam tersebut dapat dikelola secara maksimal.

Tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi nasional juga perlu didorong melalui pengembangan pangsa ekonomi syariah yang sejalan dengan Islamic lifestyle, termasuk di antaranya halal food, Islamic fashion, Islamic tourism, halal pharmacy, dan halal cosmetic.

"Termasuk diantaranya adalah mensinergikan antara Islamic life style dengan pertumbuhan teknologi di bidang keuangan," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto saat seminar keuangan syariah dengan tema "Kontribusi Pembiayaan dan Pasar Keuangan Syariah pada Pembangunan Nasional" yang diselenggarakan sebagai rangkaian Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2018 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/12/2018).

Di bagian lain, diperlukan sinergi financial technology (finTech) dan keuangan syariah untuk membuat jasa keuangan syariah semakin kompetitif dan memiliki jangkauan yang luas sehingga dapat meningkatkan efisiensi sistem transaksi dan keuangan inklusi.

Erwin mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kontribusi pembiayaan dan pasar keuangan syariah mengalami peningkatan. Pembiayaan syariah tidak hanya bersumber dari pembiayaan sindikasi perbankan syariah untuk pembangunan infrastruktur dan pembiayaan sosial, tetapi juga bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara dan Sukuk korporasi untuk membiayai proyek pemerintah.

Perkembangan pasar keuangan syariah antara lain ditunjukkan dengan sindikasi pembiayaan perbankan syariah untuk proyek kelistrikan senilai Rp4 triliun, proyek jalan tol pasuruan-probolinggo senilai Rp1,3 triliun, serta pemalang-batang senilai Rp400 miliar.

"Dan yang terbaru, pada 27 November 2018 ada sekitar 29 bank termasuk 5 bank umum syariah dan BPD syariah yang memberikan pembiayaan sindikasi senilai total Rp13,7 triliun. Dari angka itu sekitar Rp2 triliun berasal dari 5 bank syariah untuk pembangunan 6 ruas tol dalam kota Jakarta," bebernya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0625 seconds (0.1#10.140)