Hadapi Era Industri 4.0, Menko Darmin Revitalisasi SMK Digital
A
A
A
JAKARTA - Kebutuhan tenaga kerja terampil di bidang teknologi digital semakin tinggi seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital dan e-commerce di Indonesia. Melalui kerja sama revitalisasi SMK antara pemerintah pusat dan daerah, lulusan SMK diharapkan dapat mengisi kebutuhan tersebut.
Untuk Provinsi Jawa Timur, SMKN 4 Malang dan SMKN 11 Malang dipilih menjadi pilot project pertama dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang ekonomi digital di Indonesia.
“Seminggu yang lalu, saya mengundang Gubernur Jawa Timur bersama 7 Gubernur lainnya dan Bupati Lampung Barat. Di situ kita bahas komitmen pusat dan daerah dalam revitalisasi SMK,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution lewat keterangan resmi di Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Menko Darmin mengapresiasi SMKN 4 dan 11 Malang yang sudah memiliki jurusan-jurusan sejalan dengan perkembangan tren global, seperti jurusan Animasi, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer & Jaringan dan Mekatronik. “Talent digital dengan keahlian seperti Desainer 3D, Animator, Front End Programmer dan Mobile Application Programmer dapat dihasilkan dari lulusan SMK,” katanya.
Era industri 4.0 dan ekonomi digital saat ini juga akan mengubah kebutuhan SDM ke depan. Di era ini akan ada pekerjaan yang terdampak otomasi yang membutuhkan reskilling dan upskiling. Selain itu, juga akan melahirkan pekerjaan baru dengan kualifkasi skill tinggi di bidang teknologi digital.
Sejalan dengan hal tersebut, Kemenko Perekonomian bersama K/L terkait dengan dibantu World Bank Grouptelah menginisiasi dan menjalankan program Skill Monitoring System untuk mendapatkan kebutuhan skilltersebut. Menghadapi perkembangan itu pula, revitalisasi SMK harus dilakukan secara menyeluruh, dimulai dari perbaikan kurikulum SMK yang sesuai dengan tren ke depan.
Selanjutnya akreditasi dan sertifikasi juga perlu ditingkatkan. Sertifikasi harus mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang direkognisi oleh industri, termasuk mengadopsi standar sertifikasi yang sudah ada.
Perubahan kurikulum pun perlu didukung ketersediaan guru produktif. Untuk itu, perlu dilakukan training of trainer (ToT) bagi guru adaptif dan normatif menjadi guru produktif. Guru produktif juga dapat berasal dari industri dengan terus dilakukan kebijakan penyetaraan.
Kemudian untuk meningkatkan kemampuan skill, siswa juga perlu dimagangkan di industri agar dapat mempelajari etos kerja dan dunia kerja secara langsung. Selain itu, SMK juga perlu membuka jurusan yang sesuai tren perkembangan zaman agar lebih menarik minat untuk masuk ke SMK, seperti jurusan kopi, musik, animasi, dan jurusan ekonomi digital lainnya.
Pemerintah sedang menyiapkan insentif bagi industri yaitu insentif pajak super deduction sebesar 200%. Insentif ini penting mengingat struktur industri Indonesia 99% adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pemerintah pun sedang menyiapkan alternatif sumber pembiayaan bagi vokasi melalui skema Skill Development Fund dan Unemployment Benefit. Hal ini untuk menyiapkan pembiayaan dan pelatihan pengembangan skill bagi tenaga kerja antara lain tenaga kerja terdampak otomatisasi, pengaruh krisis ekonomi, dan berhenti kerja sementara.
Darmin mengharapkan komitmen dan peran aktif dari Gubernur Jawa Timur, Walikota Malang dan Dinas terkait dalam kerjasama ini. 2 (dua) SMK dalam pilot project ini diharapkan menjadi acuan bagi SMK lainnya di Indonesia yang juga akan mengembangkan jurusan di bidang ekonomi digital. “Jadi infrastruktur fisik kita bangun, SDM kita siapkan, dengan begitu kita harapkan bisa menjadi bangsa yang besar,” tandasnya.
Untuk Provinsi Jawa Timur, SMKN 4 Malang dan SMKN 11 Malang dipilih menjadi pilot project pertama dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang ekonomi digital di Indonesia.
“Seminggu yang lalu, saya mengundang Gubernur Jawa Timur bersama 7 Gubernur lainnya dan Bupati Lampung Barat. Di situ kita bahas komitmen pusat dan daerah dalam revitalisasi SMK,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution lewat keterangan resmi di Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Menko Darmin mengapresiasi SMKN 4 dan 11 Malang yang sudah memiliki jurusan-jurusan sejalan dengan perkembangan tren global, seperti jurusan Animasi, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer & Jaringan dan Mekatronik. “Talent digital dengan keahlian seperti Desainer 3D, Animator, Front End Programmer dan Mobile Application Programmer dapat dihasilkan dari lulusan SMK,” katanya.
Era industri 4.0 dan ekonomi digital saat ini juga akan mengubah kebutuhan SDM ke depan. Di era ini akan ada pekerjaan yang terdampak otomasi yang membutuhkan reskilling dan upskiling. Selain itu, juga akan melahirkan pekerjaan baru dengan kualifkasi skill tinggi di bidang teknologi digital.
Sejalan dengan hal tersebut, Kemenko Perekonomian bersama K/L terkait dengan dibantu World Bank Grouptelah menginisiasi dan menjalankan program Skill Monitoring System untuk mendapatkan kebutuhan skilltersebut. Menghadapi perkembangan itu pula, revitalisasi SMK harus dilakukan secara menyeluruh, dimulai dari perbaikan kurikulum SMK yang sesuai dengan tren ke depan.
Selanjutnya akreditasi dan sertifikasi juga perlu ditingkatkan. Sertifikasi harus mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang direkognisi oleh industri, termasuk mengadopsi standar sertifikasi yang sudah ada.
Perubahan kurikulum pun perlu didukung ketersediaan guru produktif. Untuk itu, perlu dilakukan training of trainer (ToT) bagi guru adaptif dan normatif menjadi guru produktif. Guru produktif juga dapat berasal dari industri dengan terus dilakukan kebijakan penyetaraan.
Kemudian untuk meningkatkan kemampuan skill, siswa juga perlu dimagangkan di industri agar dapat mempelajari etos kerja dan dunia kerja secara langsung. Selain itu, SMK juga perlu membuka jurusan yang sesuai tren perkembangan zaman agar lebih menarik minat untuk masuk ke SMK, seperti jurusan kopi, musik, animasi, dan jurusan ekonomi digital lainnya.
Pemerintah sedang menyiapkan insentif bagi industri yaitu insentif pajak super deduction sebesar 200%. Insentif ini penting mengingat struktur industri Indonesia 99% adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pemerintah pun sedang menyiapkan alternatif sumber pembiayaan bagi vokasi melalui skema Skill Development Fund dan Unemployment Benefit. Hal ini untuk menyiapkan pembiayaan dan pelatihan pengembangan skill bagi tenaga kerja antara lain tenaga kerja terdampak otomatisasi, pengaruh krisis ekonomi, dan berhenti kerja sementara.
Darmin mengharapkan komitmen dan peran aktif dari Gubernur Jawa Timur, Walikota Malang dan Dinas terkait dalam kerjasama ini. 2 (dua) SMK dalam pilot project ini diharapkan menjadi acuan bagi SMK lainnya di Indonesia yang juga akan mengembangkan jurusan di bidang ekonomi digital. “Jadi infrastruktur fisik kita bangun, SDM kita siapkan, dengan begitu kita harapkan bisa menjadi bangsa yang besar,” tandasnya.
(akr)