Rupiah Berakhir Jatuh Saat Pounds Perpanjang Tren Pelemahan
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hingga perdagangan sore, Jumat (14/12/2018) masih jatuh di zona merah, setelah sepanjang hari ini bergerak negatif. Tergelincirnya mata uang Garuda mengiringi Poundsterling yang melanjutkan tren pelemahan di perdagangan akhir pekan.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan sore menyusut ke posisi Rp14.578/USD dibandingkan sebelumnya Rp14.490/USD. Pergerakan harian rupiah pada akhir pekan ada pada level Rp14.490 sampai dengan Rp14.580/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga terperosok ke level Rp14.581/USD dari kemarin yang bertengger di Rp14.496/USD. Rupiah hari ini bergerak pada kisaran Rp14.513-Rp14.592/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah juga anjlok menjadi Rp14.687/USD dari sesi siang. Rupiah menunjukkan kembali tertekan saat hadapi USD dari kemarin Rp14.620/USD.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah menjelang akhir tahun menjadi Rp14.538/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah tak berdaya dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.536/USD.
Di sisi lain, Poundsterling memperpanjang tren pelemahan ketika Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May kembali dari kunjungannya ke ke Brussels, di mana dia berusaha untuk memenangkan jaminan dari Uni Eropa atas negosiasi Brexit. Perjalanan yang disebut kubu lawan sebagai sebuah kegagalan, dimana belum berimbas positif ke pasar mata uang.
Terpantau Pounds jatuh ke posisi terendah yakni 1,2591 saat berhadapan dengan dolar atau USD di awal perdagangan Eropa. Mata uang Inggris juga tergelincir mencapai 0,3% terhadap euro menjadi 90,025. Sementara itu sejak akhir September, dolar naik 1% sejak Senin menuju kinerja mingguan terbaiknya. Terhadap enam mata uang utamanya lainnya, dolar naik 0,4% dengan indeks menjadi 97,455.
Yen Jepang terpantau tidak berubah pada posisi 113,59 saat berhadapan dengan dolar. Tercatat dolar sendiri telah menguat mencapai 1,2% terhadap mata uang Jepang dalam enam sesi perdagangan terakhir karena perbedaan suku bunga antara AS dan Jepang mendukung dolar. Selanjutnya Yuan China jatuh 0,4% menjadi 6,9037 setelah data ekonomi lebih buruk dari perkiraan.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan sore menyusut ke posisi Rp14.578/USD dibandingkan sebelumnya Rp14.490/USD. Pergerakan harian rupiah pada akhir pekan ada pada level Rp14.490 sampai dengan Rp14.580/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga terperosok ke level Rp14.581/USD dari kemarin yang bertengger di Rp14.496/USD. Rupiah hari ini bergerak pada kisaran Rp14.513-Rp14.592/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah juga anjlok menjadi Rp14.687/USD dari sesi siang. Rupiah menunjukkan kembali tertekan saat hadapi USD dari kemarin Rp14.620/USD.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah menjelang akhir tahun menjadi Rp14.538/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah tak berdaya dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.536/USD.
Di sisi lain, Poundsterling memperpanjang tren pelemahan ketika Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May kembali dari kunjungannya ke ke Brussels, di mana dia berusaha untuk memenangkan jaminan dari Uni Eropa atas negosiasi Brexit. Perjalanan yang disebut kubu lawan sebagai sebuah kegagalan, dimana belum berimbas positif ke pasar mata uang.
Terpantau Pounds jatuh ke posisi terendah yakni 1,2591 saat berhadapan dengan dolar atau USD di awal perdagangan Eropa. Mata uang Inggris juga tergelincir mencapai 0,3% terhadap euro menjadi 90,025. Sementara itu sejak akhir September, dolar naik 1% sejak Senin menuju kinerja mingguan terbaiknya. Terhadap enam mata uang utamanya lainnya, dolar naik 0,4% dengan indeks menjadi 97,455.
Yen Jepang terpantau tidak berubah pada posisi 113,59 saat berhadapan dengan dolar. Tercatat dolar sendiri telah menguat mencapai 1,2% terhadap mata uang Jepang dalam enam sesi perdagangan terakhir karena perbedaan suku bunga antara AS dan Jepang mendukung dolar. Selanjutnya Yuan China jatuh 0,4% menjadi 6,9037 setelah data ekonomi lebih buruk dari perkiraan.
(akr)