Mengawali Pekan ke-3 Desember 2018, Rupiah Tergerus Jadi Rp14.617/USD

Senin, 17 Desember 2018 - 10:31 WIB
Mengawali Pekan ke-3 Desember 2018, Rupiah Tergerus Jadi Rp14.617/USD
Mengawali Pekan ke-3 Desember 2018, Rupiah Tergerus Jadi Rp14.617/USD
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) mengawali pekan ke-3 Desember 2018, tercatat dibuka semakin tergerus hingga sentuh level Rp14.617/USD. Kejatuhan kurs rupiah pada sesi pagi, Senin (17/12/2018) saat dolar bertahan di dekat posisi tertinggi dalam 19 bulan.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka merosot menjadi Rp14.617/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah kembali tertekan menjelang akhir tahun dibandingkan posisi perdagangan Jumat, kemarin di level Rp14.538/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi juga tergelincir ke level Rp14.580/USD dengan pergerakan harian Rp14.533 hingga Rp14.625/USD. Peringkat tersebut menjadi sinyal keterpurukan rupiah, meski tidak terlalu besar setelah akhir pekan kemarin parkir di Rp14.578/USD.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange terjun menuju posisi Rp14.602/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.581/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.602-Rp14.625/USD.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah justru terkoreksi membaik, meski masih berkutat pada Rp14.608/USD. Rupiah menunjukkan sedikit membaik di pertengahan Desember untuk menjadi sinyal positif agar terus di zona hijau usai kemarin bertenggar di level Rp14.687/USD.

Di sisi lain, dukungan safe haven membuat dolar mendekati level tertinggi dalam 19 bulan. Hal ini seiring peningkatan pembelian mata uang safe-haven saat mencuatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi global yang mengurangi selera untuk aset berisiko seperti saham dan mata uang Asia.

Data ekonomi China dan Eropa yang terpantau lebih lemah dari perkiraan, ditambah kekhawatiran pemerintah AS yang mungkin akan menghentikan kecemasan investor untuk menjauh dari saham menuju aset safe haven seperti greenback dan yen.

Indeks dolar yang mengukur nilainya versus enam mata uang utama, sedikit berubah pada posisi 97,44 atau masih di bawah posisi tertinggi 19 bulan pada level 97,71 yang dicapai pada hari Jumat, lalu. Sedangkan dolar Australia yang erat kaitannya dengan ekonomi China, sedikit lebih rendah pada level 0,7174 terhadap USD.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8088 seconds (0.1#10.140)