IHSG Lebih Rendah 36,350 Poin Awal Sesi Iringi Penyusutan Bursa Asia

Selasa, 18 Desember 2018 - 09:20 WIB
IHSG Lebih Rendah 36,350...
IHSG Lebih Rendah 36,350 Poin Awal Sesi Iringi Penyusutan Bursa Asia
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari kedua pekan ini, Selasa (18/12/2018) dibuka lebih rendah setelah kemarin anjlok ke zona merah. Pada pagi, IHSG melemah sebesar 36,350 poin atau 0,60% menjadi 6.052,96 saat bursa Asia menyusut.

Sebelumnya, pada sesi penutupan awal pekan tercatat bursa saham Tanah Air ditutup terjun bebas pada akhir perdagangan, Senin (17/12) untuk melengkapi raihan negatif sepanjang awal pekan. Hingga sesi sore, IHSG anjlok 1,31% atau setara 80,54 poin menjadi 6.089,31 saat bursa Asia cenderung membaik.

Penurunan IHSG pagi ini dipicu antara lain oleh kejatuhan harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu Bank Central Asia Tbk (BBCA), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan H.M. Sampoerna Tbk (HMSP).

Hingga pukul 09.57 WIB, harga saham BBCA turun 2,13% jadi Rp25.275 per unit. Adapun harga saham UNVR turun 0,86% ke Rp43.125, BMRI turun 1,01% ke Rp7.325, dan HMSP turun 1,91% jadi Rp3.600 per saham.

Sementara itu pasar saham Asia di awal perdagangan Asia hari ini sebagian besar menyusut menjelang pidato kenegaraan Presiden Xi Jinping tentang reformasi China. Kondisi indeks wilayah Asia mengiringi aksi jual pada Wall Street dalam sesi semalam, ketika investor mencermati pidato Presiden China Xi Jinping untuk memperingati 40 tahun reformasi ekonomi.

Bursa saham daratan China telah mendapatkan perhatian utama dari para pelaku pasar seiring dengan perang dagang Beijing dengan Washington, dimana secara fraksional lebih rendah di awal perdagangan. Komposit Shanghai tercatat tergelincir 0,06% saat komposit Shenzhen lebih rendah sebesar 0,092% untuk mengiringi indeks Hang Seng di Hong Kong yang bergerak cenderung mendatar.

Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1% dalam sesi pagi perdagangan Selasa, sedangkan indeks Topix merosot mencapai sebesar 1,1% terserat kejatuhan saham industri kelas berat seperti Fast Retailing yang anjlok sekitar 1,5%. Di sisi lain indeks Kospi, Korea Selatan mendatar ketika saham produsen chip SK Hynix turun 1,61%. Selanjutnya saham patokan Australia yakni ASX 200 lebih rendah sekitar 0,86% dengan hampir semua sektor mengalami kerugian.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0721 seconds (0.1#10.140)