IHSG Diperkirakan Mencoba Menguat di Tengah Pelemahan Rupiah
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, mengatakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan bergerak cenderung mencoba menguat dengan support resistance 6.013-6.120.
Lanjar menjelaskan, secara teknikal pergerakan IHSG memberikan indikasi positif dengan bullish counter attack pada bentuk candlestick-nya.
"Shadow low terlihat menyentuh level MA200 dan berbalik menguat kembali menguji MA20. Indikasi positif jika IHSG mampu break out resistance MA20 dengan arah pergerakan kembali pada trend positifnya menguji level 6.100-6.200. Indikator stochastic dan RSI terkonsolidasi dengan tingkat flutuasi yang tinggi," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/12/2018).
Sementara, IHSG kemarin ditutup melemah tipis 7,44 poin ke level 6.081,87 setelah sempat dibuka gap down setengah persen. Investor asing tercatat net sell Rp916,51 miliar representatif dari pelemahan rupiah pada sesi perdagangan sebelumnya.
"Ini yang membuat kekhawatiran pada pelebaran neraca berjalan Indonesia yang kian jauh dari target pemerintah 2,5% dari GDP berimbas pada kestabilan ekonomi," pungkasnya.
Saham-saham yang dapat dicermati diantaranya TBLA, LSIP, TKIM, JPFA, KLBF, BBTN, BSDE dan LPPF.
Lanjar menjelaskan, secara teknikal pergerakan IHSG memberikan indikasi positif dengan bullish counter attack pada bentuk candlestick-nya.
"Shadow low terlihat menyentuh level MA200 dan berbalik menguat kembali menguji MA20. Indikasi positif jika IHSG mampu break out resistance MA20 dengan arah pergerakan kembali pada trend positifnya menguji level 6.100-6.200. Indikator stochastic dan RSI terkonsolidasi dengan tingkat flutuasi yang tinggi," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/12/2018).
Sementara, IHSG kemarin ditutup melemah tipis 7,44 poin ke level 6.081,87 setelah sempat dibuka gap down setengah persen. Investor asing tercatat net sell Rp916,51 miliar representatif dari pelemahan rupiah pada sesi perdagangan sebelumnya.
"Ini yang membuat kekhawatiran pada pelebaran neraca berjalan Indonesia yang kian jauh dari target pemerintah 2,5% dari GDP berimbas pada kestabilan ekonomi," pungkasnya.
Saham-saham yang dapat dicermati diantaranya TBLA, LSIP, TKIM, JPFA, KLBF, BBTN, BSDE dan LPPF.
(ven)