Agar Siswa Makin Cinta Budaya, BCA Gelar Wayang for Student
A
A
A
JAKARTA - Komitmen PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian kesenian Tanah Air terus diwujudnyatakan dalam beragam program dan kegiatan.
Kali ini, melalui profram Bakti BCA dalam bidang Budaya, BCA menyelenggarakan Wayang for Student. Wayang for Student 2018 kali ini diisi oleh workshop dan Pementasan Wayang yang diikuti oleh 695 pelajar dan 49 guru yang berasal dari 12 sekolah di Jakarta dan Serang.
Sebelum pementasan dimulai, Wayang for Student mempersembahkan Workshop yang dirangkai dalam tiga segmen berbeda, antara lain pengenalan wayang dan nilai wayang, bagaimana membuat wayang kulit, dan memainkan wayang kulit.
Workshop ini diisi oleh pembicara yang merupakan kolaborasi antara seniman dan pengrajin dari Desa Binaan Bakti BCA Wisata Wayang Wukirsari, Dalang Nanang Hape, Arie Dagienkz dan Kiki Dunung. Kegiatan ini diikuti oleh 695 pelajar dan 49 guru yang berasal dari 12 sekolah di Jakarta dan Serang.
Wayang for Student 2018 di Jakarta dibuka oleh Komisaris Independen BCA Cyrillus Harinowo, Executive Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawati, Direktur Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Restu Gunawan, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto, Presiden Unima T. A. Samodra Sriwidjaja, Ketua Umum Pepadi Kondang Sutrisno, Ketua Umum Senawangi Suparmin Sunjoyo di Jakarta, Selasa (18/12).
Cyrillus menjelaskan, sejak tahun 2014 BCA secara konsisten menggelar kegiatan pengenalan wayang dengan target para pelajar di pelosok Tanah Air. Hal tersebut didorong masih minimnya antusias generasi muda dalam budaya wayang masih minim. Belum lagi masifnya perkembangan digitalisasi saat ini yang merajai segmen anak muda.
"Oleh karena itu, kami tidak ingin budaya asli Indonesia tergerus oleh jaman, dan kami kian berupaya untuk menghadirkan aktivitas-aktivitas yang mendekatkan wayang dengan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. Selain untuk mengedukasi pelajar tentang budaya wayang sebagai budaya asli Indonesia, kegiatan Wayang for Student ini seyogyanya dapat menjadi salah satu bentuk kecintaan BCA terhadap budaya Indonesia sebagai warisan leluhur” papar Komisaris Independen BCA, Cyrillus.
Karena itu, lanjutnya, tak hanya dilakukan di Jakarta, Wayang for Student juga telah dilakukan di Semarang beberapa waktu lalu yang berhasil menarik antusiasme lebih dari 800 peserta sebagai penonton dan pementas. Selain itu, Wayang for Student juga diadakan di Bandung beberapa waktu lalu yang berhasil menarik antusiasme 1.504 siswa hadir dari siswa SMP dan SMA di Bandung.
Cyrillus menambahkan, pengetahuan dan pemahaman mengenai budaya wayang sebagai budaya leluhur bangsa sedianya terus dibagikan kepada pelajar sehingga Wayang akan terus dikenal dan dipahami sebagai budaya asli Indonesia yang penuh dengan nilai moral tinggi.
"Harapan kami, gelaran Wayang for Student ini dapat menjadi wadah bagi pelajar untuk ber-experience tentang wayang secara utuh. Dan pada akhirnya, semoga gelaran ini dapat turut mendorong generasi muda bangga turut melestarikan budaya bangsa yang telah diakui dunia ini,” tutup Cyrillus.
Kali ini, melalui profram Bakti BCA dalam bidang Budaya, BCA menyelenggarakan Wayang for Student. Wayang for Student 2018 kali ini diisi oleh workshop dan Pementasan Wayang yang diikuti oleh 695 pelajar dan 49 guru yang berasal dari 12 sekolah di Jakarta dan Serang.
Sebelum pementasan dimulai, Wayang for Student mempersembahkan Workshop yang dirangkai dalam tiga segmen berbeda, antara lain pengenalan wayang dan nilai wayang, bagaimana membuat wayang kulit, dan memainkan wayang kulit.
Workshop ini diisi oleh pembicara yang merupakan kolaborasi antara seniman dan pengrajin dari Desa Binaan Bakti BCA Wisata Wayang Wukirsari, Dalang Nanang Hape, Arie Dagienkz dan Kiki Dunung. Kegiatan ini diikuti oleh 695 pelajar dan 49 guru yang berasal dari 12 sekolah di Jakarta dan Serang.
Wayang for Student 2018 di Jakarta dibuka oleh Komisaris Independen BCA Cyrillus Harinowo, Executive Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawati, Direktur Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Restu Gunawan, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto, Presiden Unima T. A. Samodra Sriwidjaja, Ketua Umum Pepadi Kondang Sutrisno, Ketua Umum Senawangi Suparmin Sunjoyo di Jakarta, Selasa (18/12).
Cyrillus menjelaskan, sejak tahun 2014 BCA secara konsisten menggelar kegiatan pengenalan wayang dengan target para pelajar di pelosok Tanah Air. Hal tersebut didorong masih minimnya antusias generasi muda dalam budaya wayang masih minim. Belum lagi masifnya perkembangan digitalisasi saat ini yang merajai segmen anak muda.
"Oleh karena itu, kami tidak ingin budaya asli Indonesia tergerus oleh jaman, dan kami kian berupaya untuk menghadirkan aktivitas-aktivitas yang mendekatkan wayang dengan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. Selain untuk mengedukasi pelajar tentang budaya wayang sebagai budaya asli Indonesia, kegiatan Wayang for Student ini seyogyanya dapat menjadi salah satu bentuk kecintaan BCA terhadap budaya Indonesia sebagai warisan leluhur” papar Komisaris Independen BCA, Cyrillus.
Karena itu, lanjutnya, tak hanya dilakukan di Jakarta, Wayang for Student juga telah dilakukan di Semarang beberapa waktu lalu yang berhasil menarik antusiasme lebih dari 800 peserta sebagai penonton dan pementas. Selain itu, Wayang for Student juga diadakan di Bandung beberapa waktu lalu yang berhasil menarik antusiasme 1.504 siswa hadir dari siswa SMP dan SMA di Bandung.
Cyrillus menambahkan, pengetahuan dan pemahaman mengenai budaya wayang sebagai budaya leluhur bangsa sedianya terus dibagikan kepada pelajar sehingga Wayang akan terus dikenal dan dipahami sebagai budaya asli Indonesia yang penuh dengan nilai moral tinggi.
"Harapan kami, gelaran Wayang for Student ini dapat menjadi wadah bagi pelajar untuk ber-experience tentang wayang secara utuh. Dan pada akhirnya, semoga gelaran ini dapat turut mendorong generasi muda bangga turut melestarikan budaya bangsa yang telah diakui dunia ini,” tutup Cyrillus.
(don)