Layar ATM Bisa Diintip, BCA Beri Penjelasan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Belum lama ini warganet dihebohkan oleh video pendek yang berisi seorang nasabah yang tengah melakukan transaksi melalui ATM Bank BCA . Namun, layar di bagian atas ATM justru menampilkan aktivitas transaksi nasabah tersebut.
Pengamat Information Technology (IT), Heru Sutadi mengatakan, kejadian ini bisa terjadi tidak hanya kepada satu nasabah saja, melainkan beberapa mengalami persoalan serupa. Oleh karena itu, BCA perlu mengumumkan ATM mana saja yang sempat bermasalah.
(BACA JUGA : Laptop vs Tablet untuk Belajar Online dan Bekerja di Rumah, Mana yang Lebih Unggul? )
"BCA perlu mengumumkan ATM mana saja yang sempat bermasalah dan lakukan tracing pengguna ATM terdampak untuk melapor dan mengganti PIN-nya. Karena dengan kejadian yang ramai di medsos itu artinya selain nasabah, ada orang lain yang bisa tahu isi saldo, transaksi yang dilakukan dan mungkin PIN-nya," ujar Heru kepada MNC Portal, Minggu (6/12/2020).
( )
Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute itu menambahkan, dari sisi teknis mungkin saja terjadi kesalahan atau perlu diselidiki adalah kesengajaan dari tim teknis ATM.
"Ini perlu diselidiki tim BSSN dan Tim Siber Kepolisian, apakah kesengajaan atau kelalaian karena kan bisa merugikan pengguna," kata dia.
(BACA JUGA : KTO Jakarta Gandeng Luna Maya Promosikan Wisata Sehat di Korea )
Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau Bank BCA menyebut, transaksi di layar ATM BCA yang bisa diintip orang lain hanyalah kesalahan teknis semata. Manajemen perseroan menegaskan, permasalahan teknis itu baru kali pertama terjadi sejak tahun 1990-an lalu.
( )
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, dari 17.000 ATM milik emiten yang tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia belum pernah mengalami permasalahan teknis sebelumnya.
(BACA JUGA : Layar ATM Bisa Diintip, Pengamat: BCA Harus Umumkan Seluruh ATM Bermasalah )
Namun, dia mengakui, kali ini layar transaksi ATM yang bisa diintip orang memang benar terjadi. "Gangguan teknis, sejak tahun 90-an. Di 17.000 ATM kita baru kejadiannya satu kali," ujar Jahja saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (5/12/2029).
Pengamat Information Technology (IT), Heru Sutadi mengatakan, kejadian ini bisa terjadi tidak hanya kepada satu nasabah saja, melainkan beberapa mengalami persoalan serupa. Oleh karena itu, BCA perlu mengumumkan ATM mana saja yang sempat bermasalah.
(BACA JUGA : Laptop vs Tablet untuk Belajar Online dan Bekerja di Rumah, Mana yang Lebih Unggul? )
"BCA perlu mengumumkan ATM mana saja yang sempat bermasalah dan lakukan tracing pengguna ATM terdampak untuk melapor dan mengganti PIN-nya. Karena dengan kejadian yang ramai di medsos itu artinya selain nasabah, ada orang lain yang bisa tahu isi saldo, transaksi yang dilakukan dan mungkin PIN-nya," ujar Heru kepada MNC Portal, Minggu (6/12/2020).
( )
Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute itu menambahkan, dari sisi teknis mungkin saja terjadi kesalahan atau perlu diselidiki adalah kesengajaan dari tim teknis ATM.
"Ini perlu diselidiki tim BSSN dan Tim Siber Kepolisian, apakah kesengajaan atau kelalaian karena kan bisa merugikan pengguna," kata dia.
(BACA JUGA : KTO Jakarta Gandeng Luna Maya Promosikan Wisata Sehat di Korea )
Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau Bank BCA menyebut, transaksi di layar ATM BCA yang bisa diintip orang lain hanyalah kesalahan teknis semata. Manajemen perseroan menegaskan, permasalahan teknis itu baru kali pertama terjadi sejak tahun 1990-an lalu.
( )
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, dari 17.000 ATM milik emiten yang tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia belum pernah mengalami permasalahan teknis sebelumnya.
(BACA JUGA : Layar ATM Bisa Diintip, Pengamat: BCA Harus Umumkan Seluruh ATM Bermasalah )
Namun, dia mengakui, kali ini layar transaksi ATM yang bisa diintip orang memang benar terjadi. "Gangguan teknis, sejak tahun 90-an. Di 17.000 ATM kita baru kejadiannya satu kali," ujar Jahja saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (5/12/2029).
(ind)