Iwapi Siapkan UMKM Hadapi Industri 4.0
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) mempersiapkan UMKM dalam menghadapi era Industri 4.0, dengan menggelar seminar bekerja sama dengan SBC (Small Medium Business Corporation). Seminar ini menghadirkan dua orang pakar dari Korea dan pembicara dari Indonesia yakni Jacky Mussry dari Mark Plus dan Tutut Handayani konsultan SDM.
Ketua Umum DPP Iwapi Nita Yudi mengatakan, jika kita melihat visi lndonesia emas 2045 yang digagas oleh presiden RI Joko Widodo, maka untuk mencapai hal tersebut produktifitas dan daya saing menjadi kunci utama. "Sumber daya alam yang ada harus diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia agar dapat memberikan nilai tambah terhadap kekayaan sumber daya alam kita," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Lebih lanjut Nita menjelaskan, UMKM merupakan pilar utama dalam memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain jumlahnya yang sangat besar UMKM juga menyerap tenaga kerja paling banyak.
"Lahirnya KUR (Kredit Usaha Rakyat) walaupun masih dirasa tinggi bagi UMKM, tapi memberikan angin segar untuk bertahan dan terus tumbuh dalam berbagai bidang usaha," terang dia.
Di sisi lain sambung Nita, UMKM harus berbenah diri dengan melakukan pembenahan di sisi sumberdaya manusia agar kompeten dan mampu mengikuti perkembangan zaman di era digitalisasi. "Hak pekerja seperti upah dan jaminan sosial menjadi hal penting untuk melindungi pekerja agar dapat meningkat produktifitasnya," pungkasnya.
Ketua Umum DPP Iwapi Nita Yudi mengatakan, jika kita melihat visi lndonesia emas 2045 yang digagas oleh presiden RI Joko Widodo, maka untuk mencapai hal tersebut produktifitas dan daya saing menjadi kunci utama. "Sumber daya alam yang ada harus diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia agar dapat memberikan nilai tambah terhadap kekayaan sumber daya alam kita," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Lebih lanjut Nita menjelaskan, UMKM merupakan pilar utama dalam memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain jumlahnya yang sangat besar UMKM juga menyerap tenaga kerja paling banyak.
"Lahirnya KUR (Kredit Usaha Rakyat) walaupun masih dirasa tinggi bagi UMKM, tapi memberikan angin segar untuk bertahan dan terus tumbuh dalam berbagai bidang usaha," terang dia.
Di sisi lain sambung Nita, UMKM harus berbenah diri dengan melakukan pembenahan di sisi sumberdaya manusia agar kompeten dan mampu mengikuti perkembangan zaman di era digitalisasi. "Hak pekerja seperti upah dan jaminan sosial menjadi hal penting untuk melindungi pekerja agar dapat meningkat produktifitasnya," pungkasnya.
(akr)