Jelang Akhir Tahun Bank Indonesia Siapkan Dana Rp101 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan adanya peningkatan kebutuhan uang kartal (uang kertas dan logam), sesuai pola musiman.
Khusus periode Natal dan akhir tahun 2018, diperkirakan kebutuhan akan uang tunai (outflow) secara nasional mengalami kenaikan 10,3% atau sebesar Rp101,1 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp91,7 triliun.
Adapun sebaran wilayahnya untuk Pulau Jawa khususnya di luar kantor pusat sebesar Rp28,4 triliun dengan pangsa 28,1%. Wilayah timur Indonesia sebesar Rp28,1 triliun dengan pangsa 27,7%.
Untuk wilayah Jabodetabek sebesar Rp23,4 triliun dengan pangsa sebesar 23,2% dan Sumatera sebesar Rp21,2 triliun dengan pangsa sebesar 21%. ”Dari semua itu, sekitar 98% merupakan pecahan Rp20.000 ke atas dan sisanya 2% pecahan kecil,” kata Direktur Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran (DPSP) Ery Setiawan di Jakarta kemarin.
Ery menjelaskan, demi kelancarandankeamanansaat bertransaksi, ada 4 strategi yang ditempuh BI dalam melayani kebutuhan uang tunai. Pertama, menjaga ketersediaan kas secara nasional.
Kedua, melakukan distribusi uang kepada seluruh satuan kerja (satker) kas dan melakukan kegiatan layanan kas di seluruh wilayah satker kas.
Ketiga, mengoptimalkan pengolahanuangdiseluruhsatkerkas dalam rangka meningkatkan persediaan uang. Keempat, mengoptimalkan peran kas titipan untuk melakukan distribusi uang dan peran kas keliling untuk melakukan penukaran.
Sementara untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, BI juga terus mengoptimalkan sistem pembayaran nontunai, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia melalui Sistem Bank Indonesia Real Time Gorss Settlement( BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
”Kami juga terus berkoordinasi dengan peserta sistem pembayaran, guna memastikan optimalnya kegiatan sistem pembayaran,” ungkapnya.
Direktur Departemen Pengelolaan Uang (DPU) BI Luctor Tapiheru menambahkan, BI akan selalu mengingatkan masyarakat untuk mendukung Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) seperti melakukan pembayaran dengan menggunakan nontunai atau uang elektronik.
”BI akan terus berkoordinasi dengan perbankan dan pihak-pihak terkait guna memastikan optimalnya layanan uang tunai dan kegiatan sistem pembayaran,” kata Luctor.
Sementara dari sisi perbankan, Bank Mandiri menyiapkan dana sebesar Rp13,73 triliun untuk mencukupi kebutuhan masyarakat pada saat perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menuturkan, dana yang disiapkan selama periode 3 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019 tersebut meningkat sekitar 50% dari alokasi yang disiapkan pada periode normal.
”Dari nilai tersebut, kami mengalokasikan Rp1,9 triliun per hari untuk memasok mesinmesin ATM perseroan di seluruh Indonesia khususnya di wilayah destinasi wisata. Alokasi harian tersebut juga meningkat 11% dari kondisi normal,” imbuh Rohan kemarin.
Khusus pada libur bersama 24 Desember 2018 dan hari Natal pada 25 Desember 2018, Bank Mandiri juga akan mengoperasikan sebanyak 193 cabang di seluruh Indonesia secara bergantian untuk memberikan layanan secara terbatas, termasuk pembayaran purchase orderoleh SPBU Pertamina.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyiapkan uang tunai rata-rata sebesar Rp16,6 triliun per minggu untuk memenuhi kebutuhan uang tunai di mesin ATM dan outlet.
”Kebutuhan tersebut naik 8% dibandingkan kebutuhan uang tunai per minggu pada masa libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018,” kata Direktur TI dan Operasional BNI Dadang Setiabudi.
Khusus periode Natal dan akhir tahun 2018, diperkirakan kebutuhan akan uang tunai (outflow) secara nasional mengalami kenaikan 10,3% atau sebesar Rp101,1 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp91,7 triliun.
Adapun sebaran wilayahnya untuk Pulau Jawa khususnya di luar kantor pusat sebesar Rp28,4 triliun dengan pangsa 28,1%. Wilayah timur Indonesia sebesar Rp28,1 triliun dengan pangsa 27,7%.
Untuk wilayah Jabodetabek sebesar Rp23,4 triliun dengan pangsa sebesar 23,2% dan Sumatera sebesar Rp21,2 triliun dengan pangsa sebesar 21%. ”Dari semua itu, sekitar 98% merupakan pecahan Rp20.000 ke atas dan sisanya 2% pecahan kecil,” kata Direktur Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran (DPSP) Ery Setiawan di Jakarta kemarin.
Ery menjelaskan, demi kelancarandankeamanansaat bertransaksi, ada 4 strategi yang ditempuh BI dalam melayani kebutuhan uang tunai. Pertama, menjaga ketersediaan kas secara nasional.
Kedua, melakukan distribusi uang kepada seluruh satuan kerja (satker) kas dan melakukan kegiatan layanan kas di seluruh wilayah satker kas.
Ketiga, mengoptimalkan pengolahanuangdiseluruhsatkerkas dalam rangka meningkatkan persediaan uang. Keempat, mengoptimalkan peran kas titipan untuk melakukan distribusi uang dan peran kas keliling untuk melakukan penukaran.
Sementara untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, BI juga terus mengoptimalkan sistem pembayaran nontunai, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia melalui Sistem Bank Indonesia Real Time Gorss Settlement( BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
”Kami juga terus berkoordinasi dengan peserta sistem pembayaran, guna memastikan optimalnya kegiatan sistem pembayaran,” ungkapnya.
Direktur Departemen Pengelolaan Uang (DPU) BI Luctor Tapiheru menambahkan, BI akan selalu mengingatkan masyarakat untuk mendukung Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) seperti melakukan pembayaran dengan menggunakan nontunai atau uang elektronik.
”BI akan terus berkoordinasi dengan perbankan dan pihak-pihak terkait guna memastikan optimalnya layanan uang tunai dan kegiatan sistem pembayaran,” kata Luctor.
Sementara dari sisi perbankan, Bank Mandiri menyiapkan dana sebesar Rp13,73 triliun untuk mencukupi kebutuhan masyarakat pada saat perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menuturkan, dana yang disiapkan selama periode 3 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019 tersebut meningkat sekitar 50% dari alokasi yang disiapkan pada periode normal.
”Dari nilai tersebut, kami mengalokasikan Rp1,9 triliun per hari untuk memasok mesinmesin ATM perseroan di seluruh Indonesia khususnya di wilayah destinasi wisata. Alokasi harian tersebut juga meningkat 11% dari kondisi normal,” imbuh Rohan kemarin.
Khusus pada libur bersama 24 Desember 2018 dan hari Natal pada 25 Desember 2018, Bank Mandiri juga akan mengoperasikan sebanyak 193 cabang di seluruh Indonesia secara bergantian untuk memberikan layanan secara terbatas, termasuk pembayaran purchase orderoleh SPBU Pertamina.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyiapkan uang tunai rata-rata sebesar Rp16,6 triliun per minggu untuk memenuhi kebutuhan uang tunai di mesin ATM dan outlet.
”Kebutuhan tersebut naik 8% dibandingkan kebutuhan uang tunai per minggu pada masa libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018,” kata Direktur TI dan Operasional BNI Dadang Setiabudi.
(don)