BNI Fokus Genjot Volume Transaksional dengan QR Code di 2019
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) siap menggenjot volume transaksi dari QR Code pada aplikasi Yap! di tahun 2019 nanti. Perseroan juga memanfaatkan momen liburan Natal dan Tahun Baru untuk lebih mengaktifkan penggunaan Yap!.
Sebagai bank pertama yang memiliki layanan pembayaran QR, perseroan langsung memacu penetrasi ke berbagai merchant. Setelah diluncurkan pada awal tahun 2018 lalu aktivitas akuisisi pada merchant menjadi fokus perseroan. Namun nanti di 2019, fokus akan diarahkan dalam mendorong aktivitas transaksional. Bahkan BNI juga harus menghadapi bank lain yang mulai ikut berlomba meluncurkan produk layanan serupa.
Pemimpin BNI Wilayah Jakarta Kota, Yessy Kurnia, mengatakan hingga akhir tahun 2018 ini pihaknya berhasil mengakuisisi 92 ribu merchant yang menggunakan aplikasi Yap!. Aplikasi Yap! merupakan teknologi pembayaran yang dilakukan dengan scan QR code melalui smartphone. Pihaknya berhasil melampaui target 34 ribu akuisisi yang ditetapkan pada awal tahun ini.
“Tahun depan kami ingin fokus genjot transaksional dari Yap!. Setidaknya kami ingin 20% dari total merchant bisa aktif bertransaksi. Sekarang masih sangat kecil volumenya. Karena itu harus semakin aktif lakukan sosialisasi dan edukasi keberadaan Yap!,” ujar Yessy di Jakarta, Sabtu (22/12/2018).
Perseroan juga mendorong transaksi di Wisata Kuliner Pecenongan dengan menggandeng 35 pedagang kaki lima. Dengan strategi ini BNI akan mentransformasi perilaku layanan BNI menuju transaksi digitalisasi perbankan. Perseroan juga bersinergi dengan Walikota Jakarta Pusat dan Ketua Paguyuban Pedagang Kuliner Pecenongan dalam melakukan branding di Wisata Kuliner Pecenongan tersebut.
“Kami lakukan penyeragaman tenda dan pemasangan lampu neon box berlogo BNI untuk stand pedagang pada Kawasan Kuliner Pecenongan. Diharapkan dapat semakin meningkatkan daya tarik Wisata Kuliner Pecenongan kedepannya,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya tidak khawatir dengan kompetisi layanan QR Payment yang juga marak dikembangkan perbankan lainnya. Menurutnya kunci dalam persaingan QR adalah penawaran yang mudah dan murah. Layanan QR harus gampang ditemukan pelanggan karena itu terus digencarkan akuisisi.
“Sekarang waktu untuk promosikan supaya yang sudah download langsung menggunakannya bertransaksi. Dengan kompetisi kami juga terpacu membenahi kekurangan yang ada. Kami unggul dalam sumber dana yang beragam untuk membayar,” jelasnya.
Melalui Yap! pelanggan hanya perlu memindai Quick Response (QR) Code yang muncul di mesin EDC kasir merchant. BNI menghadirkan yap! sebagai solusi pembayaran berbasis QR Code yang memiliki tiga sumber dana yaitu, kartu debit, kartu kredit dan uang elektronik (UnikQu). Penggunaan Yap! juga dapat melayani pembelian secara online. Pengguna yap! hanya perlu memasukan email atau nomor handphone yang terdaftar pada aplikasi yap!.
“Merchant utama yang kami kejar pedagang ritel khususnya untuk online shop dan nasabah eksisting yang memiliki rekening Taplus bisnis. Kalau bisnis merchant sudah mapan potensinya sangat besar untuk mendorong bisnis transaksional kedepannya,” terangnya.
Sementara sebagai bentuk kepedulian BNI untuk pengembangan usaha pedagang di Kawasan Kuliner Pecenongan ini, BNI Wilayah Jakarta Kota menyalurkan pembiayaan terhadap para pedagang melalui pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Perseroan berharap pedagang yang telah menikmati fasilitas KUR mikro dapat semakin mengembangkan usahanya.
Kinerja penyaluran KUR di wilayah Jakarta Kota hingga Desember tahun ini, tercatat telah mencapai Rp347,7 miliar. "Pengusaha pada kawasan ini sudah seharusnya didukung dan dibantu serta diberikan ruang seluas-luasnya, sebab keberadaan usaha rakyat ini sangatlah krusial karena bisa menopang ekonomi nasional dan juga mampu membuka lapangan kerja," paparnya.
Sebagai bank pertama yang memiliki layanan pembayaran QR, perseroan langsung memacu penetrasi ke berbagai merchant. Setelah diluncurkan pada awal tahun 2018 lalu aktivitas akuisisi pada merchant menjadi fokus perseroan. Namun nanti di 2019, fokus akan diarahkan dalam mendorong aktivitas transaksional. Bahkan BNI juga harus menghadapi bank lain yang mulai ikut berlomba meluncurkan produk layanan serupa.
Pemimpin BNI Wilayah Jakarta Kota, Yessy Kurnia, mengatakan hingga akhir tahun 2018 ini pihaknya berhasil mengakuisisi 92 ribu merchant yang menggunakan aplikasi Yap!. Aplikasi Yap! merupakan teknologi pembayaran yang dilakukan dengan scan QR code melalui smartphone. Pihaknya berhasil melampaui target 34 ribu akuisisi yang ditetapkan pada awal tahun ini.
“Tahun depan kami ingin fokus genjot transaksional dari Yap!. Setidaknya kami ingin 20% dari total merchant bisa aktif bertransaksi. Sekarang masih sangat kecil volumenya. Karena itu harus semakin aktif lakukan sosialisasi dan edukasi keberadaan Yap!,” ujar Yessy di Jakarta, Sabtu (22/12/2018).
Perseroan juga mendorong transaksi di Wisata Kuliner Pecenongan dengan menggandeng 35 pedagang kaki lima. Dengan strategi ini BNI akan mentransformasi perilaku layanan BNI menuju transaksi digitalisasi perbankan. Perseroan juga bersinergi dengan Walikota Jakarta Pusat dan Ketua Paguyuban Pedagang Kuliner Pecenongan dalam melakukan branding di Wisata Kuliner Pecenongan tersebut.
“Kami lakukan penyeragaman tenda dan pemasangan lampu neon box berlogo BNI untuk stand pedagang pada Kawasan Kuliner Pecenongan. Diharapkan dapat semakin meningkatkan daya tarik Wisata Kuliner Pecenongan kedepannya,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya tidak khawatir dengan kompetisi layanan QR Payment yang juga marak dikembangkan perbankan lainnya. Menurutnya kunci dalam persaingan QR adalah penawaran yang mudah dan murah. Layanan QR harus gampang ditemukan pelanggan karena itu terus digencarkan akuisisi.
“Sekarang waktu untuk promosikan supaya yang sudah download langsung menggunakannya bertransaksi. Dengan kompetisi kami juga terpacu membenahi kekurangan yang ada. Kami unggul dalam sumber dana yang beragam untuk membayar,” jelasnya.
Melalui Yap! pelanggan hanya perlu memindai Quick Response (QR) Code yang muncul di mesin EDC kasir merchant. BNI menghadirkan yap! sebagai solusi pembayaran berbasis QR Code yang memiliki tiga sumber dana yaitu, kartu debit, kartu kredit dan uang elektronik (UnikQu). Penggunaan Yap! juga dapat melayani pembelian secara online. Pengguna yap! hanya perlu memasukan email atau nomor handphone yang terdaftar pada aplikasi yap!.
“Merchant utama yang kami kejar pedagang ritel khususnya untuk online shop dan nasabah eksisting yang memiliki rekening Taplus bisnis. Kalau bisnis merchant sudah mapan potensinya sangat besar untuk mendorong bisnis transaksional kedepannya,” terangnya.
Sementara sebagai bentuk kepedulian BNI untuk pengembangan usaha pedagang di Kawasan Kuliner Pecenongan ini, BNI Wilayah Jakarta Kota menyalurkan pembiayaan terhadap para pedagang melalui pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Perseroan berharap pedagang yang telah menikmati fasilitas KUR mikro dapat semakin mengembangkan usahanya.
Kinerja penyaluran KUR di wilayah Jakarta Kota hingga Desember tahun ini, tercatat telah mencapai Rp347,7 miliar. "Pengusaha pada kawasan ini sudah seharusnya didukung dan dibantu serta diberikan ruang seluas-luasnya, sebab keberadaan usaha rakyat ini sangatlah krusial karena bisa menopang ekonomi nasional dan juga mampu membuka lapangan kerja," paparnya.
(akr)