Resmi Caplok Freeport, Said Didu Nilai RI Tak Otomatis Untung

Sabtu, 22 Desember 2018 - 16:37 WIB
Resmi Caplok Freeport, Said Didu Nilai RI Tak Otomatis Untung
Resmi Caplok Freeport, Said Didu Nilai RI Tak Otomatis Untung
A A A
JAKARTA - Mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Said Didu menyebutkan Indonesia yang telah resmi mencaplok 51,2% saham PT Freeport tidak lantas otomatis langsung mendapatkan keuntungan. Menurutnya tanggapan dari beberapa pihak berlebihan, setelah menguasai tambang grasberg di Papua tersebut.

"Makanya, ini sangat tergantung. Kalau investasi besar, harga bagus, itu beda sekali. Kalau harga jelek, ya kita rugi. Itu variabelnya banyak, jadi kita belum bisa dibilang untung," ujar Said Didu di Jakarta, Sabtu (22/12/2018).

Lebih lanjut, Said Didu menjelaskan beberapa hal mengapa Indonesia memiliki 51% saham Freeport. Pertama ‎karena habisnya kontrak perusahaan raksasa tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut sehingga harus memperpanjang sebelum tahun 2021.

Hal itu untuk memenuhi kewajiban yang tercantum di Undang-undang (UU) Minerba, pasalnya Freeport mau menjual sahamnya. Untuk itu Inalum bisa mendapatkan utang untuk membeli dan kelima memang kebijakan pemerintah mendukung. ‎"Jadi ini biasa saja, apa ini langkah bagus? Menurut saya, ini adalah langkah terbaik dari pilihan banyak yang memang ribet," tandasnya.

Sebagai informasi sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan menyatakan, PT Inalum (Persero) telah membayar lunas saham yang didivestasikan oleh Freeport. Dengan begitu, 51,2% saham raksasa tambang asal AS tersebut resmi beralih ke Indonesia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9145 seconds (0.1#10.140)