PLN: 100% Desa di NTB Sudah Teraliri Listrik
A
A
A
MATARAM - Memasuki tahun 2019, PLN memberikan kado manis listrik bagi Desa Sarae Ruma dan Desa Pusu yang berada di Kabupaten Bima. Dengan terlistrikinya dua desa tersebut, kini seluruh desa di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah teraliri listrik.
“Alhamdulillah, sebelum tahun berganti, 100% desa telah berhasil teraliri listrik,” ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Rudi Purnomoloka.
Untuk melistriki Desa Sarae Ruma, PLN membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 3,86 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah sepanjang 1,64 kms, dan 2 Gardu Distribusi berkapasitas 100 kilo Volt Ampere (kVA) dan 160 kVA dengan nilai investasi Rp1,4 miliar.
Sementara untuk Desa Pusu, JTM yang dibangun sepanjang 4,73 kms, JTR sepanjang 1,69 kms dan 2 gardu distribusi berkapasitas 50 kVA dan 100 kVA dengan nilai investasi Rp1,8 miliar. Sehingga total biaya yang dikeluarkan untuk melistirk dua desa ini sebesar Rp3,2 miliar rupiah. Seluruh dana yang digunakan untuk pembangunan listrik desa ini berasal dari anggaran PLN.
Rudi menambahkan bahwa keberhasilan PLN untuk melistriki desa-desa yang belum berlistrik dalam program listrik desa tersebut merupakan bentuk komitmen nyata PLN untuk terus mewujudkan cita-cita Provinsi NTB menjadi Nusa Terang Benderang. “Tantangan terbesar adalah akses ke lokasi, perjalanan yang ditempuh cukup jauh. Tapi alhamdulillah sebelum 2019 sudah berhasil kami listriki,” tuturnya
Desa Sarae Ruma memiliki total 171 kepala keluarga (kk) dan Desa Pusu sebanyak 170 kk. Pada tahap awal, sebanyak 24 kepala keluarga di Desa Sarae ruma dan 37 kk di Desa Pusu telah berhasil dialiri listrik dan menjadi pelanggan PLN.
Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani. Hadirnya listrik diharapkan dapat memberikan dampak bagi peningkatan perekonomian masyarakat di dua desa tersebut, seperti munculnya usaha-usaha pengolahan hasil perikanan dan pertanian. "Karena itu, kehadiran listrik PLN ini juga diharapkan meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Sarae Ruma dan Desa Pusu," jelasnya.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi NTB Muhammad Husni menyampaikan apresiasinya kepada PLN atas capaian 100 persen desa berlistrik. "Atas nama Pemprov NTB saya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya yang telah dilakukan oleh PLN atas capaian 100% desa berlistrik di NTB. Saya harap capaian ini dapat terus dipertahankan seiring dinamika pembangunan di tahun mendatang," ucap Husni
Dengan teralirinya seluruh desa di NTB, selanjutnya melalui program listrik desa, PLN akan terus melistriki dusun-dusun yang belum terlistriki. Pada tahun 2019, PLN menargetkan dapat melistriki 44 Dusun terpencil di NTB. Hingga bulan November 2018, rasio elektrifikasi di Provinsi NTB telah mencapai 91,3%. PLN menargetkan rasio elektrifikasi di NTB meningkat menjadi 97,5% pada tahun 2019 dan 100 persen pada tahun 2020.
“Alhamdulillah, sebelum tahun berganti, 100% desa telah berhasil teraliri listrik,” ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Rudi Purnomoloka.
Untuk melistriki Desa Sarae Ruma, PLN membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 3,86 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah sepanjang 1,64 kms, dan 2 Gardu Distribusi berkapasitas 100 kilo Volt Ampere (kVA) dan 160 kVA dengan nilai investasi Rp1,4 miliar.
Sementara untuk Desa Pusu, JTM yang dibangun sepanjang 4,73 kms, JTR sepanjang 1,69 kms dan 2 gardu distribusi berkapasitas 50 kVA dan 100 kVA dengan nilai investasi Rp1,8 miliar. Sehingga total biaya yang dikeluarkan untuk melistirk dua desa ini sebesar Rp3,2 miliar rupiah. Seluruh dana yang digunakan untuk pembangunan listrik desa ini berasal dari anggaran PLN.
Rudi menambahkan bahwa keberhasilan PLN untuk melistriki desa-desa yang belum berlistrik dalam program listrik desa tersebut merupakan bentuk komitmen nyata PLN untuk terus mewujudkan cita-cita Provinsi NTB menjadi Nusa Terang Benderang. “Tantangan terbesar adalah akses ke lokasi, perjalanan yang ditempuh cukup jauh. Tapi alhamdulillah sebelum 2019 sudah berhasil kami listriki,” tuturnya
Desa Sarae Ruma memiliki total 171 kepala keluarga (kk) dan Desa Pusu sebanyak 170 kk. Pada tahap awal, sebanyak 24 kepala keluarga di Desa Sarae ruma dan 37 kk di Desa Pusu telah berhasil dialiri listrik dan menjadi pelanggan PLN.
Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani. Hadirnya listrik diharapkan dapat memberikan dampak bagi peningkatan perekonomian masyarakat di dua desa tersebut, seperti munculnya usaha-usaha pengolahan hasil perikanan dan pertanian. "Karena itu, kehadiran listrik PLN ini juga diharapkan meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Sarae Ruma dan Desa Pusu," jelasnya.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi NTB Muhammad Husni menyampaikan apresiasinya kepada PLN atas capaian 100 persen desa berlistrik. "Atas nama Pemprov NTB saya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya yang telah dilakukan oleh PLN atas capaian 100% desa berlistrik di NTB. Saya harap capaian ini dapat terus dipertahankan seiring dinamika pembangunan di tahun mendatang," ucap Husni
Dengan teralirinya seluruh desa di NTB, selanjutnya melalui program listrik desa, PLN akan terus melistriki dusun-dusun yang belum terlistriki. Pada tahun 2019, PLN menargetkan dapat melistriki 44 Dusun terpencil di NTB. Hingga bulan November 2018, rasio elektrifikasi di Provinsi NTB telah mencapai 91,3%. PLN menargetkan rasio elektrifikasi di NTB meningkat menjadi 97,5% pada tahun 2019 dan 100 persen pada tahun 2020.
(akr)