Bandara Ahmad Yani Semarang Layani 5,1 Juta Penumpang Sepanjang 2018
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan data traffic Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, di penghujung tahun 2018 PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang telah melayani sebanyak 5,1 juta penumpang (Periode Januari sampai Desember 2018), sehingga mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2017 yang jumlahnya sebanyak 4,4 juta penumpang atau sekitar 17%.
Dalam hal pergerakan pesawat yang telah dilayani pada tahun 2018 sebanyak 45.515 pergerakan, dimana jika dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 38.593 pergerakan pesawat, sehingga mengalami kenaikan sebanyak 18%. Sedangkan untuk pergerakan kargo pada tahun 2018 mencapai 23.325 ton, sehingga mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2017 yang jumlahnya sebanyak 17.630 ton atau sekitar 32%.
Jika dibandingkan sebelum dengan sesudah beroperasinya Terminal penumpang baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, tercatat bahwa jumlah penumpang di Terminal penumpang lama per bulan Januari sampai dengan 5 Juni 2018 sebanyak 2.079.950 penumpang dengan rata-rata pergerakan penumpang per hari sebanyak 13.333 penumpang.
Sedangkan jumlah penumpang setelah Terminal penumpang baru dioperasionalkan per 6 Juni 2018 sampai dengan 31 Desember 2018 sebanyak 3.082.150 penumpang, sehingga terdapat kenaikan rata-rata pergerakan penumpang per hari menjadi sebanyak 14.474 penumpang. Untuk jumlah pergerakan pesawat di Terminal penumpang lama pada periode yang sama sebanyak 19.099 pergerakan dengan rata-rata pergerakan pesawat per hari sebanyak 122 pergerakan.
Selanjutnya jumlah pergerakan pesawat di Terminal penumpang baru sebanyak 26.825 pergerakan sehingga terdapat kenaikan rata-rata pergerakan pesawat per hari menjadi sebanyak 128 pergerakan. Untuk jumlah pergerakan kargo per bulan Januari sampai dengan 5 Juni 2018 sebanyak 10.335 ton dengan rata-rata pergerakan kargo per hari sebanyak 66 ton.
Ditambah jumlah pergerakan kargo per 6 Juni 2018 sampai dengan 31 Desember 2018 sebanyak 13.220 ton sehingga rata-rata pergerakan kargo per hari sebanyak 63 sampai dengan 70 ton.
“Kedepannya, dalam rangka mengantisipasi dan meningkatkan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat, PT Angkasa Pura I (Persero) sedang mengevaluasi rencana untuk penambahan panjang runway dan pembangunan paralel taxi way termasuk pada penambahan rapid exit taxi way,” ujar PTS. General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Jenderal Ahmad Yani, Cecep Marga Sonjaya di Semarang, Sabtu (5/1/2019).
Dengan adanya penambahan panjang runway, Ia menyakini dapat membuka peluang pesawat tipe wide body untuk dapat beroperasi di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang. Serta pembangunan paralel taxi way termasuk penambahan rapid exit taxi way dapat menambah kemampuan kapasitas pergerakan pesawat per jamnya di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.
"Kondisi eksisting kapasitas saat ini adalah 14 pergerakan pesawat per jamnya dan pergerakan dapat meningkat lebih tinggi. Sedangkan untuk mengantisipasi dan meningkatkan jumlah pergerakan kargo, maka PT Angkasa Pura I (Persero) akan mengoperasionalkan Terminal Kargo Baru pada akhir bulan Januari atau awal bulan Februari 2019," jelasnya.
Terminal Kargo Baru tersebut bakal memiliki luasan 2.560 m2 atau kurang lebih tiga kali lebih luas dibandingkan dengan Terminal Kargo eksisting seluas 774 m2 dengan kapasitas 60.000 ton per tahun atau kurang lebih tiga kali lebih besar dari Terminal Kargo eksisting yaitu 18.250 ton per tahun.
Selama pelaksanaan posko angkutan udara natal tahun 2018 dan tahun baru 2019 yang diselenggarakan sejak tanggal 20 Desember 2018 sampai dengan tanggal 6 Januari 2019, berdasarkan data sementara jumlah total penumpang dari tanggal 20 Desember 2018 sampai dengan tanggal 4 Januari 2019 tercatat sebanyak 213.076 penumpang, dimana jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 231.070 penumpang atau terdapat penurunan sekitar 8%.
Terhadap pergerakan pesawat pada periode waktu yang sama sebanyak 1.989 pergerakan pesawat, dimana jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 1.878 pergerakan pesawat atau terdapat kenaikan sekitar 6% dan untuk pergerakan kargo sebanyak 816 ton, dimana jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 814 ton atau terdapat kenaikan sekitar 0.2%
Adapun penurunan penumpang yang terjadi saat libur natal 2018 dan tahun baru 2019 ini kemungkinan disebabkan karena menurunnya minat berpergian masyarakat menggunakan pesawat udara pada libur natal 2018 dan tahun baru 2019 ini. "Hal tersebut dilihat berdasarkan data statistik pergerakan penumpang pada 13 bandara yang dikelola oleh AP 1, selain itu kemungkinan faktor cuaca juga menyebabkan penurunan jumlah penumpang yang menggunakan pesawat udara, dan juga dengan dibukanya ruas jalan tol baru yang melakukan pembebasan biaya tarif tol (free),” terang Cecep.
Dalam hal pergerakan pesawat yang telah dilayani pada tahun 2018 sebanyak 45.515 pergerakan, dimana jika dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 38.593 pergerakan pesawat, sehingga mengalami kenaikan sebanyak 18%. Sedangkan untuk pergerakan kargo pada tahun 2018 mencapai 23.325 ton, sehingga mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2017 yang jumlahnya sebanyak 17.630 ton atau sekitar 32%.
Jika dibandingkan sebelum dengan sesudah beroperasinya Terminal penumpang baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, tercatat bahwa jumlah penumpang di Terminal penumpang lama per bulan Januari sampai dengan 5 Juni 2018 sebanyak 2.079.950 penumpang dengan rata-rata pergerakan penumpang per hari sebanyak 13.333 penumpang.
Sedangkan jumlah penumpang setelah Terminal penumpang baru dioperasionalkan per 6 Juni 2018 sampai dengan 31 Desember 2018 sebanyak 3.082.150 penumpang, sehingga terdapat kenaikan rata-rata pergerakan penumpang per hari menjadi sebanyak 14.474 penumpang. Untuk jumlah pergerakan pesawat di Terminal penumpang lama pada periode yang sama sebanyak 19.099 pergerakan dengan rata-rata pergerakan pesawat per hari sebanyak 122 pergerakan.
Selanjutnya jumlah pergerakan pesawat di Terminal penumpang baru sebanyak 26.825 pergerakan sehingga terdapat kenaikan rata-rata pergerakan pesawat per hari menjadi sebanyak 128 pergerakan. Untuk jumlah pergerakan kargo per bulan Januari sampai dengan 5 Juni 2018 sebanyak 10.335 ton dengan rata-rata pergerakan kargo per hari sebanyak 66 ton.
Ditambah jumlah pergerakan kargo per 6 Juni 2018 sampai dengan 31 Desember 2018 sebanyak 13.220 ton sehingga rata-rata pergerakan kargo per hari sebanyak 63 sampai dengan 70 ton.
“Kedepannya, dalam rangka mengantisipasi dan meningkatkan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat, PT Angkasa Pura I (Persero) sedang mengevaluasi rencana untuk penambahan panjang runway dan pembangunan paralel taxi way termasuk pada penambahan rapid exit taxi way,” ujar PTS. General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Jenderal Ahmad Yani, Cecep Marga Sonjaya di Semarang, Sabtu (5/1/2019).
Dengan adanya penambahan panjang runway, Ia menyakini dapat membuka peluang pesawat tipe wide body untuk dapat beroperasi di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang. Serta pembangunan paralel taxi way termasuk penambahan rapid exit taxi way dapat menambah kemampuan kapasitas pergerakan pesawat per jamnya di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.
"Kondisi eksisting kapasitas saat ini adalah 14 pergerakan pesawat per jamnya dan pergerakan dapat meningkat lebih tinggi. Sedangkan untuk mengantisipasi dan meningkatkan jumlah pergerakan kargo, maka PT Angkasa Pura I (Persero) akan mengoperasionalkan Terminal Kargo Baru pada akhir bulan Januari atau awal bulan Februari 2019," jelasnya.
Terminal Kargo Baru tersebut bakal memiliki luasan 2.560 m2 atau kurang lebih tiga kali lebih luas dibandingkan dengan Terminal Kargo eksisting seluas 774 m2 dengan kapasitas 60.000 ton per tahun atau kurang lebih tiga kali lebih besar dari Terminal Kargo eksisting yaitu 18.250 ton per tahun.
Selama pelaksanaan posko angkutan udara natal tahun 2018 dan tahun baru 2019 yang diselenggarakan sejak tanggal 20 Desember 2018 sampai dengan tanggal 6 Januari 2019, berdasarkan data sementara jumlah total penumpang dari tanggal 20 Desember 2018 sampai dengan tanggal 4 Januari 2019 tercatat sebanyak 213.076 penumpang, dimana jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 231.070 penumpang atau terdapat penurunan sekitar 8%.
Terhadap pergerakan pesawat pada periode waktu yang sama sebanyak 1.989 pergerakan pesawat, dimana jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 1.878 pergerakan pesawat atau terdapat kenaikan sekitar 6% dan untuk pergerakan kargo sebanyak 816 ton, dimana jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 814 ton atau terdapat kenaikan sekitar 0.2%
Adapun penurunan penumpang yang terjadi saat libur natal 2018 dan tahun baru 2019 ini kemungkinan disebabkan karena menurunnya minat berpergian masyarakat menggunakan pesawat udara pada libur natal 2018 dan tahun baru 2019 ini. "Hal tersebut dilihat berdasarkan data statistik pergerakan penumpang pada 13 bandara yang dikelola oleh AP 1, selain itu kemungkinan faktor cuaca juga menyebabkan penurunan jumlah penumpang yang menggunakan pesawat udara, dan juga dengan dibukanya ruas jalan tol baru yang melakukan pembebasan biaya tarif tol (free),” terang Cecep.
(akr)