Patra Jasa Teken Perjanjian Usaha Patungan dengan Perusahaan Saudi
A
A
A
JAKARTA - Mengawali tahun baru, satu lagi perusahaan asal Indonesia melebarkan sayapnya ke Arab Saudi. PT Patra Jasa, anak usaha PT Pertamina (Persero) Tbk di bidang perhotelan, Sabtu (5 /1) lalu mengokohkan komitmen bersama melalui pengesahan perjanjian Joint Venture Agreement (JVA) dengan Marei Bin Mahfouz Group & Co (MBM) dan ELMAQ .
Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Hari Tjahya Wibowo, CEO PT Patra Jasa dan Abdullah Mari bin Mahfouz, Deputy Chairman of MBM Board, di Hotel Daruttauhid Kota Suci Mekkah dengan disaksikan oleh Deputi Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno; CEO Pertamina Nicke Wisyawati, Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah Mohamad Hery Saripudin, dan Chief Operating Officer (COO) Patra Jasa Ferry Febrianto.
"Bagi PT Pertamina kerja sama ini bukan sekadar kerja sama bisnis, tetapi juga upaya mempererat hubungan kedua negara," ujar CEO Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan pers KJRI Jeddah yang diterima SINDOnews, Minggu (6/1/2019).
Nicke menambahkan, hubungan Indonesia dan Arab Saudi telah dimulai sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno. Hubungan tersebut semakin diperkokoh pada awal Maret 2017 dengan kunjungan bersejarah Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia yang diikuti dengan penandatangan 11 MoU oleh kedua negera.
MBM Group dan ELMAQ yang didirikan di Mekkah 1965 ini telah lebih dahulu menjalin kerja sama dengan salah satu BUMN Indonesia, yaitu PT Kimia Farma pada 2017, dengan membuka sebanyak 34 gerai apotek Kimia Farma Dawaa di sejumlah lokasi di Mekah, Madinah, dan Jeddah.
CEO PT Patra Jasa Hari Tjahya Wibowo mengatakan, penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Head of Agreement (HoA) yang telah ditandatangani sebelumnya 31 Oktober 2018 di London, Inggris.
"Melalui kesepakatan ini, semua pihak sepakat untuk membentuk usaha patungan (Joint Venture) dalam pengelolaan dan penyewaan (leasing) hotel-hotel di Mekkah, rencananya ke depan akan diperluas ke Madinah dan Indonesia," kata Hari.
Patra Jasa yang berdiri sejak 1975 ini menangkap potensi bisnis yang menjanjikan di bidang perhotelan di Arab Saudi. Minat masyarakat Indonesia, khususnya, dan umat Islam pada umumnya dari seluruh dunia untuk menunaikan Ibadah Haji dan Umrah ke Tanah Suci Mekkah dan berziarah ke Kota Rasulullah di Madinah terus meningkat.
Berdasarkan data General Authority for Statistic Kingdom of Saudi Arabia, dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 jumlah jamaah haji meningkat rata-rata sebesar 7% dan peningkatan Jamaah umrah pada 2017 yang mencapai 15%.
MBM Group saat ini mempunyai 15 hotel di Mekah yang sudah beroperasi, serta 3 hotel yang masih dalam tahap pembangunan. Empat di antaranya adalah hotel bintang empat, dan 14 hotel lainnya berbintang tiga.
"Atas nama ayah kami, Sheikh Marei Mubarak Bin Mahfouz, dan seluruh perusahaannya menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Menteri BUMN dan Deputi Kementerian BUMN atas dukungannya untuk melakukan ekspansi investasi ke Arab Saudi yang dimulai dari Ibu Kota Islam dan Umat Islam," ucap Abdullah Mari dalam sambutannya.
Konjen RI Jeddah yang turut menyaksikan prosesi pengesahan perjanjian JVA menegaskan, KJRI Jeddah berkomitmen untuk terus memajukan hubungan ekonomi dan perdagangan antara RI dan Kerajaan Arab Saudi. Upaya tersebut diwujudkan dengan melakukan pembicaraan dengan sejumlah pejabat Kadin di berbagai daerah di Arab Saudi dan memfasilitasi berbagai pertemuan bisnis antara pengusaha Indonesia dan Arab Saudi.
Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Hari Tjahya Wibowo, CEO PT Patra Jasa dan Abdullah Mari bin Mahfouz, Deputy Chairman of MBM Board, di Hotel Daruttauhid Kota Suci Mekkah dengan disaksikan oleh Deputi Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno; CEO Pertamina Nicke Wisyawati, Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah Mohamad Hery Saripudin, dan Chief Operating Officer (COO) Patra Jasa Ferry Febrianto.
"Bagi PT Pertamina kerja sama ini bukan sekadar kerja sama bisnis, tetapi juga upaya mempererat hubungan kedua negara," ujar CEO Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan pers KJRI Jeddah yang diterima SINDOnews, Minggu (6/1/2019).
Nicke menambahkan, hubungan Indonesia dan Arab Saudi telah dimulai sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno. Hubungan tersebut semakin diperkokoh pada awal Maret 2017 dengan kunjungan bersejarah Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia yang diikuti dengan penandatangan 11 MoU oleh kedua negera.
MBM Group dan ELMAQ yang didirikan di Mekkah 1965 ini telah lebih dahulu menjalin kerja sama dengan salah satu BUMN Indonesia, yaitu PT Kimia Farma pada 2017, dengan membuka sebanyak 34 gerai apotek Kimia Farma Dawaa di sejumlah lokasi di Mekah, Madinah, dan Jeddah.
CEO PT Patra Jasa Hari Tjahya Wibowo mengatakan, penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Head of Agreement (HoA) yang telah ditandatangani sebelumnya 31 Oktober 2018 di London, Inggris.
"Melalui kesepakatan ini, semua pihak sepakat untuk membentuk usaha patungan (Joint Venture) dalam pengelolaan dan penyewaan (leasing) hotel-hotel di Mekkah, rencananya ke depan akan diperluas ke Madinah dan Indonesia," kata Hari.
Patra Jasa yang berdiri sejak 1975 ini menangkap potensi bisnis yang menjanjikan di bidang perhotelan di Arab Saudi. Minat masyarakat Indonesia, khususnya, dan umat Islam pada umumnya dari seluruh dunia untuk menunaikan Ibadah Haji dan Umrah ke Tanah Suci Mekkah dan berziarah ke Kota Rasulullah di Madinah terus meningkat.
Berdasarkan data General Authority for Statistic Kingdom of Saudi Arabia, dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 jumlah jamaah haji meningkat rata-rata sebesar 7% dan peningkatan Jamaah umrah pada 2017 yang mencapai 15%.
MBM Group saat ini mempunyai 15 hotel di Mekah yang sudah beroperasi, serta 3 hotel yang masih dalam tahap pembangunan. Empat di antaranya adalah hotel bintang empat, dan 14 hotel lainnya berbintang tiga.
"Atas nama ayah kami, Sheikh Marei Mubarak Bin Mahfouz, dan seluruh perusahaannya menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Menteri BUMN dan Deputi Kementerian BUMN atas dukungannya untuk melakukan ekspansi investasi ke Arab Saudi yang dimulai dari Ibu Kota Islam dan Umat Islam," ucap Abdullah Mari dalam sambutannya.
Konjen RI Jeddah yang turut menyaksikan prosesi pengesahan perjanjian JVA menegaskan, KJRI Jeddah berkomitmen untuk terus memajukan hubungan ekonomi dan perdagangan antara RI dan Kerajaan Arab Saudi. Upaya tersebut diwujudkan dengan melakukan pembicaraan dengan sejumlah pejabat Kadin di berbagai daerah di Arab Saudi dan memfasilitasi berbagai pertemuan bisnis antara pengusaha Indonesia dan Arab Saudi.
(fjo)