Lifting Migas Terus Ditingkatkan

Selasa, 08 Januari 2019 - 12:18 WIB
Lifting Migas Terus Ditingkatkan
Lifting Migas Terus Ditingkatkan
A A A
JAKARTA - Pemerintah akan terus berupaya meningkatkan produksi siap jual (lifting) minyak dan gas bumi nasional di tengah usia lapangan migas yang tua.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), realisasi lifting migas pada 2018 mencapai 98% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Untuk lifting minyak mencapai 778.000 barel per hari dari target sebesar 804.000 barel per hari.

Sedangkan untuk lifting gas mencapai 1.139 juta barel setara minyak per hari (boepd) dari target 1.200 boepd. Secara keseluruhan lifting migas pada 2018 sebesar 1.917 juta boepd menurun dibandingkan tahun 2017 sebesar 1.945 juta boepd.

“Realisasi itu memang naik turun. Tahun 2018 ini memang sedikit turun, tapi produksi terus naik. Saya minta tahun ini lifting-nya diperbaiki,” ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan lifting migas nasional. Salah satunya dengan mendorong percepatan pengembangan wilayah kerja. Tak hanya itu, monitoring proyek lapangan onstream juga dilakukan serta melakukan pemeliharaan untuk keandalan fasilitas produksi dan penerapan teknologi terkini serta tepat guna.

Selain itu, Jonan juga mendorong PT Pertamina (Persero) untuk meningkatkan produksi wilayah kerja migas salah satunya Blok Mahakam. Berdasarkan data produksi gas PHE Mahakam hanya mencapai 832 mmscfd dari target 1.110 mmscfd atau tercapai 75% dari target. Padahal tahun 2017 lifting gas Blok Mahakam bisa men capai 1.286 mmscfd. “Blok Mahakam pada Januari sudah dikelola Pertamina. Mudah-mudahan tidak terlalu turun lifting-nya utamanya gas sehingga kalau dikelola anak negeri output-nya bisa sama,” ujarnya.

Jonan optimistis, ke depan lifting akan meningkat pesat setelah Blok Rokan pada 2021 dikelola Pertamina. Pihaknya yakin produksi Pertamina akan me ningkat 60%.

“Setelah masuk Rokan 2021, kami ekspektasikan kontribusi minyak Pertamina naik 60% karena 2017 Pertamina masih 23%,” ucapnya. Pihaknya juga meminta pada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) agar berupaya meningkatkan lifting migas. “Lifting ini saya sudah meminta SKK Migas, karena lifting penting sekali. Bisa produksi nggak, lifting nggak jadi uang,” kata dia.

Sementara itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menambahkan, guna meningkatkan lifting kuncinya ialah dengan mendorong investasi hulu migas. Adapun tahun ini pihaknya menargetkan investasi hulu migas mencapai USD14,79 miliar naik dari tahun lalu sebesar USD11,9 miliar.

“Investasi harus terus dikawal. Kita akan kerja sama dengan KKKS supaya bisa meningkatkan investasi,” ujar dia.

Dwi juga menjelaskan terkait turunnya produksi Blok Mahakam. Menurut dia, penurunan produksi Blok Mahakam disebabkan masa transisi tidak optimal berakibat pada anjloknya produksi. Karena operator lama mengalihkan investasi sehingga mengganggu kegiatan operasional di Blok Mahakam.

Pihaknya tidak ingin penurunan produksi di Blok Mahakam nanti terjadi di Blok Rokan. “Tidak optimalnya masa transisi di Blok Mahakam menjadi pela jaran besar di Blok Rokan. Saya kira ini akan menjadi pelajaran berharga karena investasi tidak berjalan di masa transisi,” ujarnya.

Bahkan saat ini, kata dia, Chevron telah mengalihkan investasi di luar Blok Rokan sete lah pemerintah memberikan pada Pertamina. Sebab itu masa transisi harus segera berjalan bisa diputuskan siapa yang investasi supaya tidak ada penurunan produksi. “Jadi, mulai tahun ini harus bisa diputuskan siapa yang akan investasi. Seharusnya Pertamina sudah mulai investasi,” kata dia.

Dwi mengaku sudah memanggil Pertamina bersama Chevron agar segera membahas terkait transisi alih kelola. Sementara Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi menjelaskan pemerintah terus berupaya meningkatkan lifting di tengah usia lapangan migas yang tua. Terdapat 75% sumur yang beroperasi di Indonesia mencapai usia 25 tahun. “Sebab itu, perlu mencegah penurunan laju produksi,” kata dia. (Nanang Wijayanto)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6502 seconds (0.1#10.140)