Peserta Aktif BPJS Ketenagakerjaan Capai 30,5 Juta Pekerja

Selasa, 08 Januari 2019 - 13:56 WIB
Peserta Aktif BPJS Ketenagakerjaan Capai 30,5 Juta Pekerja
Peserta Aktif BPJS Ketenagakerjaan Capai 30,5 Juta Pekerja
A A A
JAKARTA - Memasuki tahun 2019, BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan hasil positif pada pembukuan kinerja pertumbuhan kepesertaan 2018. Sebanyak 30,5 juta pekerja aktif tercatat sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Angka tersebut melampaui target yang ditetapkan, yakni 29,6 juta pekerja aktif. Adapun total peserta BPJS Ketenagakerjaan sampai 2018 mencapai 50,7 juta pekerja.

Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan E Ilyas Lubis menegaskan, telah berupaya untuk terus memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat pekerja agar program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan bisa didapatkan oleh seluruh pekerja Indonesia.

Khusus kinerja kepesertaan aktif segmen penerima upah (PU) mencatatkan peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar 3,4 juta dari tahun 2017. Sementara tren tahuntahun sebelumnya kenaikan rata-rata hanya 1,2 juta pekerja aktif.

“Hasil ini kami raih bukan semata karena kerja keras insan BPJS Ketenagakerjaan sendiri, tapi juga atas kerja sama yang baik antara semua pihak, yaitu pemerintah, stakeholder, dan tentu saja perusahaan serta pekerja yang semakin menyadari pentingnya memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan,” ujar dia.

Salah satu faktor yang mendukung peningkatan kepesertaan pada pekerja segmen bukan penerima upah (BPU) adalah munculnya inisiatif agen Penggerak Jaminan Sosial (Perisai). Inisiatif ini merupakan program keagenan dengan memberdayakan masyarakat yang mengadopsi sistem Sharoushi sukses diterapkan di Jepang.

Dengan skema ini, agen Perisai bisa mengakuisisi peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada pekerja terutama di sektor informal. “Perisai terbukti mampu mendorong peningkatan kepesertaan pada sektor BPU dan ini adalah hasil positif yang didukung berbagai pihak, khususnya para Perisai yang bekerja keras agar seluruh pekerja, khususnya sektor BPU dapat terlindungi,” kata Ilyas.

Hingga akhir tahun lalu, kata Ilyas, kepesertaan yang digaet Perisai mencapai 530.000 orang dari 3.700 agen Perisai aktif. “Hasil ini tidak membuat kami berpuas diri, 2019 kami mengusung tema aggressive growth. Kami akan berupaya semaksimal mungkin mencapai seluruh target agar manfaat yang kami berikan kepada peserta bisa optimal untuk kebaikan seluruh pekerja di Indonesia,” kata Ilyas.

Strategi lain untuk menambah kepesertaan aktif BPJS Ketenagakerjaan lainnya adalah menggagas sejumlah kerja sama strategis dengan pemerintah, baik daerah, provinsi, maupun pusat.

Kerja sama itu di dorong dengan pemberian apresiasi khusus pada kepala daerah yang dinamakan Paritrana Awards. Penghargaan ini diberikan pada daerah yang dianggap memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program perlindungan jaminan sosial oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Sementara itu, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, pihaknya menargetkan penambahan jumlah agen Perisai tahun ini menjadi 20.000 orang. “Itu jumlah target maksimal karena kami ingin menjaga kualitas agen Perisai,” ujar Agus, beberapa waktu lalu.

Melalui sistem keagenan Perisai, kata dia, BPJS Ketenagakerjaan berupaya mempercepat penambahan kepesertaan dari sektor pekerja informal atau bukan penerima upah (BPU) serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Ke depan, kata Agus, agen Perisai ini akan terus ditingkatkan kemampuannya sehingga selain menjadi agen untuk akuisisi peserta, nanti bisa berperan lebih banyak sebagai penghubung antara pekerja dengan industri. (Yanto Kusdiantono)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7529 seconds (0.1#10.140)