Lampaui Target di 2018, PEP Asset 4 Bidik Kenaikan Produksi pada 2019
A
A
A
JAKARTA - Pertamina EP (PEP) Asset 4, satu dari lima Asset PT Pertamina EP, membukukan kinerja positif sepanjang 2018. Hal itu dibuktikan dari realisasi produksi minyak dan gas PEP Asset 4 yang melewati proyeksi awal 2018 maupun realisasi 2017.
General Manager Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto mengatakan, hingga akhir 2018, realisasi produksi (SOT) minyak rata-rata sebesar 14.321 barrel oil per day (BOPD) dan gas 179,62 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Pencapaian produksi ini lebih tinggi dibandingkan target awal produksi minyak 2018 sebesar 14.032 BOPD maupun realisasi 2017 sebesar 13.096 BOPD serta gas sebesar 169,93 MMSCFD pada proyeksi awal 2018 dan realisasi 2017 sebesar 143,96 MMSCFD.
"Kontribusi terbesar produksi tahun lalu untuk minyak berasal dari Sukowati Field rata-rata 7.377 BOPD dan gas dari Donggi-Matindok Field rata-rata 98,65 MMSCFD," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/1/2019).
Menurut Agus, peningkatan produksi PEP Asset 4 pada 2018 karena beberapa faktor, antara lain masuknya Sukowati Field 4 pada Mei 2018 dan Asset 4 berhasil memperbaiki cement bonding di field tersebut sehingga produksi lapangan Sukowati meningkat. Selain itu, pada 2018, Papua Field dan Unitisasi Wakamuk sudah berproduksi penuh, dibandingkan 2017. "Papua dan Unitisasi Wakamuk mulai masuk Asset 4 pada Mei 2017," ujarnya.
Peningkatan produksi PEP Asset 4 juga disebabkan keberhasilan pemboran tiga sumur di Tapen, yaitu TPN-4, 5, dan 6. Mulai berproduksinya struktur Matindok yang memiliki Condensate Gas Ratio (CGR) tinggi ikut mendongkrak produksi minyak. "Kami juga berhasil meningkatkan produksi dari struktur ex-GCI yang diserahterimakan kembali pada September 2017 sehingga kembali berproduksi sesuai potensinya," katanya.
Agus menyebutkan, kinerja positif sepanjang 2018 mendorong PEP Asset 4 untuk meningkatkan produksi pada tahun ini. Dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan 2019, produksi PEP Asset 4 diproyeksikan 17.712 BOPD untuk minyak dan 168,91 MMSCFD gas. Sedangkan dalam Work Pland & Budget (WP&B), produksi minyak ditargetkan 18.478 BOPD dan gas 168,80 MMSCFD.
"Sama seperti tahun lalu, Sukowati tetap akan jadi andalan produksi minyak. Tahun ini kami proyeksikan Sukowati memproduksi minyak 11.838 BOPD dengan target produksi gas 12,30 MMSCFD. Sedangkan untuk gas, Donggi-Matindok diproyeksikan memberi kontribusi terbesar, yaitu gas sebesar 87,07 MMSCFD dengan dan kondensat 629 BOPD," jelas Agus.
Untuk mencapai target tersebut, Agus menjelaskan, PEP Asset 4 mempersiapkan sejumlah rencana kerja di sektor operasi-prouksi. Selain pemboran tiga sumur produksi di Cepu Field dan satu sumur injeksi di Sukowati Field, PEP Asset 4 juga melakukan workover delapan sumur di Poleng Field, dan 132 kegiatan well intervention. "Kami juga ada 150 kegiatan well service selain maintenance secara berkala untuk mencegah unplanned shut down," tuturnya.
PEP Asset 4 juga menganggarkan belanja modal (capex) tahun ini sebesar USD47,9 juta lebih tinggi dibandingkan realisasi 2018 sebesar USD44,9 juta. Dana itu dialokasikan untuk biaya pemboran, workover, pembangunan fasilitas produksi, dan pemenuhan fasilitas, dan peralatan HSSE.
"Untuk biaya operasi (opex), kami alokasikan USD143,05 juta, turun dibandingkan realisasi opex 2018 sebesar USD144,41 juta yang akan dialokasikan untuk biaya operasional rutin perawatan sumur yang off, handling crude/gas, perawatan peralatan, sertifikasi pekerja, sertifikasi peralatan, dan biaya upah pekerja," paparnya.
PEP Asset 4 memiliki lima lapangan (field) yang tersebar di empat provinsi di Tanah Air. Ke lima field tersebut adalah Cepu Field di Kabupaten Blora Jawa Tengah; Sukowati Field di Kabupaten Bojonegoro dan Poleng Field di Kabupaten Gresik, Jawa Timur; Donggi-Matindok Field di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah; dan Papua Field di Kabupaten Sorong, Papua Barat.
General Manager Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto mengatakan, hingga akhir 2018, realisasi produksi (SOT) minyak rata-rata sebesar 14.321 barrel oil per day (BOPD) dan gas 179,62 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Pencapaian produksi ini lebih tinggi dibandingkan target awal produksi minyak 2018 sebesar 14.032 BOPD maupun realisasi 2017 sebesar 13.096 BOPD serta gas sebesar 169,93 MMSCFD pada proyeksi awal 2018 dan realisasi 2017 sebesar 143,96 MMSCFD.
"Kontribusi terbesar produksi tahun lalu untuk minyak berasal dari Sukowati Field rata-rata 7.377 BOPD dan gas dari Donggi-Matindok Field rata-rata 98,65 MMSCFD," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/1/2019).
Menurut Agus, peningkatan produksi PEP Asset 4 pada 2018 karena beberapa faktor, antara lain masuknya Sukowati Field 4 pada Mei 2018 dan Asset 4 berhasil memperbaiki cement bonding di field tersebut sehingga produksi lapangan Sukowati meningkat. Selain itu, pada 2018, Papua Field dan Unitisasi Wakamuk sudah berproduksi penuh, dibandingkan 2017. "Papua dan Unitisasi Wakamuk mulai masuk Asset 4 pada Mei 2017," ujarnya.
Peningkatan produksi PEP Asset 4 juga disebabkan keberhasilan pemboran tiga sumur di Tapen, yaitu TPN-4, 5, dan 6. Mulai berproduksinya struktur Matindok yang memiliki Condensate Gas Ratio (CGR) tinggi ikut mendongkrak produksi minyak. "Kami juga berhasil meningkatkan produksi dari struktur ex-GCI yang diserahterimakan kembali pada September 2017 sehingga kembali berproduksi sesuai potensinya," katanya.
Agus menyebutkan, kinerja positif sepanjang 2018 mendorong PEP Asset 4 untuk meningkatkan produksi pada tahun ini. Dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan 2019, produksi PEP Asset 4 diproyeksikan 17.712 BOPD untuk minyak dan 168,91 MMSCFD gas. Sedangkan dalam Work Pland & Budget (WP&B), produksi minyak ditargetkan 18.478 BOPD dan gas 168,80 MMSCFD.
"Sama seperti tahun lalu, Sukowati tetap akan jadi andalan produksi minyak. Tahun ini kami proyeksikan Sukowati memproduksi minyak 11.838 BOPD dengan target produksi gas 12,30 MMSCFD. Sedangkan untuk gas, Donggi-Matindok diproyeksikan memberi kontribusi terbesar, yaitu gas sebesar 87,07 MMSCFD dengan dan kondensat 629 BOPD," jelas Agus.
Untuk mencapai target tersebut, Agus menjelaskan, PEP Asset 4 mempersiapkan sejumlah rencana kerja di sektor operasi-prouksi. Selain pemboran tiga sumur produksi di Cepu Field dan satu sumur injeksi di Sukowati Field, PEP Asset 4 juga melakukan workover delapan sumur di Poleng Field, dan 132 kegiatan well intervention. "Kami juga ada 150 kegiatan well service selain maintenance secara berkala untuk mencegah unplanned shut down," tuturnya.
PEP Asset 4 juga menganggarkan belanja modal (capex) tahun ini sebesar USD47,9 juta lebih tinggi dibandingkan realisasi 2018 sebesar USD44,9 juta. Dana itu dialokasikan untuk biaya pemboran, workover, pembangunan fasilitas produksi, dan pemenuhan fasilitas, dan peralatan HSSE.
"Untuk biaya operasi (opex), kami alokasikan USD143,05 juta, turun dibandingkan realisasi opex 2018 sebesar USD144,41 juta yang akan dialokasikan untuk biaya operasional rutin perawatan sumur yang off, handling crude/gas, perawatan peralatan, sertifikasi pekerja, sertifikasi peralatan, dan biaya upah pekerja," paparnya.
PEP Asset 4 memiliki lima lapangan (field) yang tersebar di empat provinsi di Tanah Air. Ke lima field tersebut adalah Cepu Field di Kabupaten Blora Jawa Tengah; Sukowati Field di Kabupaten Bojonegoro dan Poleng Field di Kabupaten Gresik, Jawa Timur; Donggi-Matindok Field di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah; dan Papua Field di Kabupaten Sorong, Papua Barat.
(fjo)