Era Indonesia Jadi Negara Pendapatan Menengah Atas Lima Tahun Lagi
A
A
A
JAKARTA - Indonesia mempunyai landasan untuk menjadi negara dengan pendapatan menengah atas. Pemerintah dinilai telah menyiapkan berbagai kebijakan supaya tujuan itu tercapai. Ekonom Senior UGM Tony Prasetiantono memperkirakan, lima tahun lagi era Indonesia menjadi negara dengan berpendapatan menengah ke atas menjadi kenyataan.
"Sekarang pendapatan menengah bawah, lima tahun yang akan datang masuk era baru berikutnya negara menengah atas. Indonesia jadi negara yang miliki pendapatan perkapita diatas USD4.000," ujarnya di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Sambung dia, meyakini Indonesia mampu menjadi negara berpendapatan menengah atas. Sebelum itu, pemerintah diminta membuka lebar pekerjaan yang berkualitas. "Kenapa kita begitu yakin? Pak Presiden siapkan landasan untuk itu, cirinya menciptakan lapangan kerja. Tentu dengan upah yang baik dan itu datang dari pekerjaan berkualitas," katanya.
Menurut Tony, datangnya pekerjaan berkualitas didorong aktivitas insustri yang punya daya saing tinggi. Namun, persoalan Indonesia dari sisi investasi menjadi kendala investor. "Tata kelola pemerintahan, berbagai perizinan diselesaikan pemerintah di OSS. Lalu, infrastruktur tidak hanya Jawa, tapi luar Jawa," turur dia.
Selain itu langkah lima kedepan jika Indonesia sudah produktif, maka berikutnya menyiapkan landasan lebih kokoh lagi. Indonesia masuk ke negara berpendapatan tinggi diatas USD12.000 per kapita.
"Kuncinya upah yang layak, harus diisi aktivitas, diisi SDM yang bagus. Didukung dengan upah yang bukan hanya untuk hidup keseharian, tapi menabung dan daya beli baik," pungkasnya.
"Sekarang pendapatan menengah bawah, lima tahun yang akan datang masuk era baru berikutnya negara menengah atas. Indonesia jadi negara yang miliki pendapatan perkapita diatas USD4.000," ujarnya di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Sambung dia, meyakini Indonesia mampu menjadi negara berpendapatan menengah atas. Sebelum itu, pemerintah diminta membuka lebar pekerjaan yang berkualitas. "Kenapa kita begitu yakin? Pak Presiden siapkan landasan untuk itu, cirinya menciptakan lapangan kerja. Tentu dengan upah yang baik dan itu datang dari pekerjaan berkualitas," katanya.
Menurut Tony, datangnya pekerjaan berkualitas didorong aktivitas insustri yang punya daya saing tinggi. Namun, persoalan Indonesia dari sisi investasi menjadi kendala investor. "Tata kelola pemerintahan, berbagai perizinan diselesaikan pemerintah di OSS. Lalu, infrastruktur tidak hanya Jawa, tapi luar Jawa," turur dia.
Selain itu langkah lima kedepan jika Indonesia sudah produktif, maka berikutnya menyiapkan landasan lebih kokoh lagi. Indonesia masuk ke negara berpendapatan tinggi diatas USD12.000 per kapita.
"Kuncinya upah yang layak, harus diisi aktivitas, diisi SDM yang bagus. Didukung dengan upah yang bukan hanya untuk hidup keseharian, tapi menabung dan daya beli baik," pungkasnya.
(akr)