Gandeng Dukcapil, Suzuki Finance Meningkatkan Kualitas Pembiayaan
A
A
A
JAKARTA - Tahun 2019 menjadi peluang bagi para perusahaan pembiayaan kendaraan motor dan mobil meningkatkan penjualannya. Suzuki Finance sebagai perusahaan pembiayaan bakal meningkatkan penyaluran kreditnya, memudahkan nasabah yang membutuhkan fasilitas pembiayaan, sekaligus mengelola risiko secara lebih prudent guna menurunkan NPF.
Direktur Suzuki Finance, Hendry Y Setiabudi, mengatakan akan terus menggenjot pertumbuhan pembiayaan kredit kendaraan merk Suzuki secara lebih berkualitas, dengan pemanfaatan akses data kependudukan yang difasilitasi oleh Direktor Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republika Indonesia (Ditjen Dukcapil Kemendagri).
"Kerjasama ini penting untuk menguatkan manajemen risiko, dan menciptakan penyelanggaraan bisnis pembiayaan yang sehat dan transparan dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan yang baik," ujar Hendry di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Dia berharap kerjasama ini akan semakin meningkatkan kualitas nasabah dalam pembiayaan kredit. Serta data nasabah yang tervalidasi dan terverifikasi.
"Dengan akses terhadap identitas yang benar, kami sekarang dapat memverifikasi dan memvalidasi profil, alamat, data-data lain yang terkait identitas seperti pendapatan dan fasilitas kredit yang diperoleh dari lembaga lain, untuk seluruh nasabah yang kita biayai maupun calon nasabah yang akan mengajukan aplikasi pembiayaan," jelasnya.
Saat ini, Suzuki Finance menargetkan laba Rp10 miliar di tahun 2019, Beberapa strategi bisnis di antaranya adalah konsolidasi dan ekspansi cabang untuk memperluas pembiayaan, diversifikasi portofolio kredit, dan penguatan manajemen risiko kredit sebagaimana kerjasama Dukcapil saat ini. Laba ini merupakan proyeksi kenaikan signifikan setelah kondisi rugi keuangan di tahun sebelumnya yang disebabkan kenaikan NPF.
"Kami punya keuntungan di mana pemegang merek Suzuki sangat membackup, karena merupakan majority shareholder. Beberapa dealer dan perusahaan satu grup memprioritaskan kami untuk aplikasi pembiayaan bagi customers yang akan membeli Suzuki. Sebaliknya, denga kondisi ini Suzuki Finance juga memiliki rencana ekspansi di seluruh wilayah Indonesia denga membuka cabang-cabang baru untuk mendukung coverage daerah-daerah dealer rekanan tersebut," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, menjelaskan kerjasama ini merupakan bagian dari upaya membangun ekosistem single identity number.
"Jadi data kependudukan tunggal yang dapat digunakan untuk semua keperluan termasuk dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Sedangkan, Ketua Umum APJII, Jamalul Izza, menjelaskan lewat kerjasama ini diharapkan setiap asosiasi dan perusahaan akan mendapat banyak manfaat serta kemudahan.
"Termasuk dalam proses verifikasi identitas nasabah, sehingga memudahkan dalam hal permintaan atau pembukaan produk layanan bagi nasabah baru," tandasnya.
Direktur Suzuki Finance, Hendry Y Setiabudi, mengatakan akan terus menggenjot pertumbuhan pembiayaan kredit kendaraan merk Suzuki secara lebih berkualitas, dengan pemanfaatan akses data kependudukan yang difasilitasi oleh Direktor Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republika Indonesia (Ditjen Dukcapil Kemendagri).
"Kerjasama ini penting untuk menguatkan manajemen risiko, dan menciptakan penyelanggaraan bisnis pembiayaan yang sehat dan transparan dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan yang baik," ujar Hendry di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Dia berharap kerjasama ini akan semakin meningkatkan kualitas nasabah dalam pembiayaan kredit. Serta data nasabah yang tervalidasi dan terverifikasi.
"Dengan akses terhadap identitas yang benar, kami sekarang dapat memverifikasi dan memvalidasi profil, alamat, data-data lain yang terkait identitas seperti pendapatan dan fasilitas kredit yang diperoleh dari lembaga lain, untuk seluruh nasabah yang kita biayai maupun calon nasabah yang akan mengajukan aplikasi pembiayaan," jelasnya.
Saat ini, Suzuki Finance menargetkan laba Rp10 miliar di tahun 2019, Beberapa strategi bisnis di antaranya adalah konsolidasi dan ekspansi cabang untuk memperluas pembiayaan, diversifikasi portofolio kredit, dan penguatan manajemen risiko kredit sebagaimana kerjasama Dukcapil saat ini. Laba ini merupakan proyeksi kenaikan signifikan setelah kondisi rugi keuangan di tahun sebelumnya yang disebabkan kenaikan NPF.
"Kami punya keuntungan di mana pemegang merek Suzuki sangat membackup, karena merupakan majority shareholder. Beberapa dealer dan perusahaan satu grup memprioritaskan kami untuk aplikasi pembiayaan bagi customers yang akan membeli Suzuki. Sebaliknya, denga kondisi ini Suzuki Finance juga memiliki rencana ekspansi di seluruh wilayah Indonesia denga membuka cabang-cabang baru untuk mendukung coverage daerah-daerah dealer rekanan tersebut," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, menjelaskan kerjasama ini merupakan bagian dari upaya membangun ekosistem single identity number.
"Jadi data kependudukan tunggal yang dapat digunakan untuk semua keperluan termasuk dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Sedangkan, Ketua Umum APJII, Jamalul Izza, menjelaskan lewat kerjasama ini diharapkan setiap asosiasi dan perusahaan akan mendapat banyak manfaat serta kemudahan.
"Termasuk dalam proses verifikasi identitas nasabah, sehingga memudahkan dalam hal permintaan atau pembukaan produk layanan bagi nasabah baru," tandasnya.
(ven)