BNI Dukung Penguatan Kewirausahaan Petani di Garut
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk mendukung Program Kewirausahaan Pertanian dengan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp207 miliar kepada 9.536 petani.
Direktur Utama Bank BNI, Achmad Baiquni, mengatakan peran BNI ini untuk memastikan agar petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, serta mendampingi selama musim tanam Oktober-Maret. Pada saat panen, petani juga mendapatkan pembeli siaga atau Off Taker di beberapa daerah sentra pangan.
"Program ini sinergi antar BUMN dan Kementerian Pertanian. Diharapkan dapat membantu petani sehingga lebih mandiri dan memiliki daya tawar lebih baik sehingga bisa memberikan kesejahteraan lebih baik kepada para petani," ujar Baiquni dalam Gerakan Mengawal Musim Tanam (GMMT) OKMAR 2018/2019, dalam keterangan resmi, Minggu (20/1/2019).
Baiquni menambahkan, gerakan ini diharapkan menjadi salah satu penopang program pemerintah dalam upaya meningkatkan produktivitas petani, pemerataan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan.
GMMT OKMAR 2018/2019 merupakan bagian dari rangkaian aktivitas dalam Program Kewirausahaan Pertanian. Sejak awal proses tanam petani diupayakan dapat terpenuhi kebutuhan budidaya secara tepat waktu, sehingga petani dapat berproduksi dengan baik.
Dalam periode pelaksanaan budidaya tersebut, petani akan dibimbing oleh penyuluh pertanian. Sedangkan saat panen, hasil gabah akan diserap oleh Mitra Bumdes Bersama (MBB) dan dilakukan kegiatan Serap Gabah oleh BUMN Pangan yang ditunjuk, seperti Bulog, PPI, Sang Hyang Seri, Pertani, RNI dan Pupuk Indonesia Pangan.
Di setiap lokasi GMMT aktivitas yang dilakukan meliputi pelaksanaan Padat Karya Tunai Normalisasi Saluran Irigasi (+/- 5 km), Penyaluran KUR & Kartu Tani serta kegiatan Tanam Massal.
KUR tersebut menambah portofolio penyaluran KUR oleh BNI. Dimana hingga 31 Desember 2018, KUR yang telah disalurkan BNI mencapai Rp15,99 triliun dan menyentuh 147.691 penerima KUR di seluruh Indonesia.
Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN Rini Marini Soemarno, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Saat berbincang-bincang dengan wakil petani, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa KUR harus digunakan untuk menutup biaya produksi pertanian, dapat untuk membeli bibit atau membeli pupuk.
Petani juga diingatkan sebelum meminjam KUR ke bank, harus memiliki perhitungan matang untuk apa saja dananya nanti dan kesanggupan pelunasannya."Saya titip, penggunaannya jangan dipakai untuk hal-hal yang konsumtif," ujar Jokowi.
Dalam kegiatan ini, hadir sekitar 1.500 petani yang berasal dari 6 kecamatan sekitar. Dari jumlah tersebut, 250 orang diantaranya penerima KUR Tani dengan fasilitas sebesar Rp1,25 miliar. Terdapat juga 500 petani yang diajak dalam kegiatan padat karya tunai (PKT) membersihkan saluran irigasi menjelang musim tanam ini.
Di kesempatan itu, BNI memberikan bantuan CSR berupa 5 unit hand tractor dan kegiatan Padat Karya Tunai. PKT dilakukan antara lain untuk menyediakan berbagai prasarana pendukung kawasan pertanian yang diikutsertakan dalam Gerakan Mengawal Musim Tanam OKMAR 2018/2019.
Direktur Utama Bank BNI, Achmad Baiquni, mengatakan peran BNI ini untuk memastikan agar petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, serta mendampingi selama musim tanam Oktober-Maret. Pada saat panen, petani juga mendapatkan pembeli siaga atau Off Taker di beberapa daerah sentra pangan.
"Program ini sinergi antar BUMN dan Kementerian Pertanian. Diharapkan dapat membantu petani sehingga lebih mandiri dan memiliki daya tawar lebih baik sehingga bisa memberikan kesejahteraan lebih baik kepada para petani," ujar Baiquni dalam Gerakan Mengawal Musim Tanam (GMMT) OKMAR 2018/2019, dalam keterangan resmi, Minggu (20/1/2019).
Baiquni menambahkan, gerakan ini diharapkan menjadi salah satu penopang program pemerintah dalam upaya meningkatkan produktivitas petani, pemerataan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan.
GMMT OKMAR 2018/2019 merupakan bagian dari rangkaian aktivitas dalam Program Kewirausahaan Pertanian. Sejak awal proses tanam petani diupayakan dapat terpenuhi kebutuhan budidaya secara tepat waktu, sehingga petani dapat berproduksi dengan baik.
Dalam periode pelaksanaan budidaya tersebut, petani akan dibimbing oleh penyuluh pertanian. Sedangkan saat panen, hasil gabah akan diserap oleh Mitra Bumdes Bersama (MBB) dan dilakukan kegiatan Serap Gabah oleh BUMN Pangan yang ditunjuk, seperti Bulog, PPI, Sang Hyang Seri, Pertani, RNI dan Pupuk Indonesia Pangan.
Di setiap lokasi GMMT aktivitas yang dilakukan meliputi pelaksanaan Padat Karya Tunai Normalisasi Saluran Irigasi (+/- 5 km), Penyaluran KUR & Kartu Tani serta kegiatan Tanam Massal.
KUR tersebut menambah portofolio penyaluran KUR oleh BNI. Dimana hingga 31 Desember 2018, KUR yang telah disalurkan BNI mencapai Rp15,99 triliun dan menyentuh 147.691 penerima KUR di seluruh Indonesia.
Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN Rini Marini Soemarno, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Saat berbincang-bincang dengan wakil petani, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa KUR harus digunakan untuk menutup biaya produksi pertanian, dapat untuk membeli bibit atau membeli pupuk.
Petani juga diingatkan sebelum meminjam KUR ke bank, harus memiliki perhitungan matang untuk apa saja dananya nanti dan kesanggupan pelunasannya."Saya titip, penggunaannya jangan dipakai untuk hal-hal yang konsumtif," ujar Jokowi.
Dalam kegiatan ini, hadir sekitar 1.500 petani yang berasal dari 6 kecamatan sekitar. Dari jumlah tersebut, 250 orang diantaranya penerima KUR Tani dengan fasilitas sebesar Rp1,25 miliar. Terdapat juga 500 petani yang diajak dalam kegiatan padat karya tunai (PKT) membersihkan saluran irigasi menjelang musim tanam ini.
Di kesempatan itu, BNI memberikan bantuan CSR berupa 5 unit hand tractor dan kegiatan Padat Karya Tunai. PKT dilakukan antara lain untuk menyediakan berbagai prasarana pendukung kawasan pertanian yang diikutsertakan dalam Gerakan Mengawal Musim Tanam OKMAR 2018/2019.
(ven)