BRI Kembangkan Pelaku UMKM Petani Kopi di Banyuwangi

Jum'at, 25 Januari 2019 - 15:41 WIB
BRI Kembangkan Pelaku...
BRI Kembangkan Pelaku UMKM Petani Kopi di Banyuwangi
A A A
BANYUWANGI - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) memiliki program baru untuk membantu tumbuh kembang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah yakni program inkubasi bisnis UMKM bernama BRIncubator. Melalui BRIncubator, perseroan menyasar pelaku UMKM petani kopi di Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi. Bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BRI menyelenggarakan program berkelanjutan dan naik kelas untuk petani dan UMKM Kopi.

"Ini merupakan salah satu kegiatan BRIncubator yang bertujuan memberikan fasilitas petani kopi agar brtemu dengan pembeli besar baik nasional ataupun internasional," ujar Direktur Utama BRI Suprajarto saat menghadiri acara Program Berkelanjutan dan Naik Kelas Untuk Petani dan UMKM Kopi di Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (25/1/2019).

Program inkubasi ini bertujuan untuk memodernisasi UMKM agar berbasis teknologi dan dapat menciptakan technopreneurs di seluruh pelosok Indonesia. Dengan demikian, pelaku usaha bisa berkembang dan naik kelas.

Selain itu, kegiatan ini juga untuk mendorong petani dan pelaku UMKM kopi di Banyuwangi agar memiliki kapabilitas untuk ekspor. Sebagai bank UMKM terbesar di Indonesia, lanjut dia, BRI berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital.

Rangkaian kegiatan di dalamnya yakni diskusi panel, pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi lokal khususnya bisnis kopi serta showcase produk kopi unggulan nasabah UMKM BRI. Dengan lebih dari 8 ribu Hektar perkebunan kopi di Banyuwangi, tentu merupakan sebuah potensi yang sangat besar untuk memberdayakan petani dan UMKM.

BRI juga menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli dalam bentuk alat pengupas kopi, kendaraan bermotor dan bibit tanaman serta penyerahan secara simbolis Kupedes, Kredit Kecil dan KUR Mikro BRI. “Rangkaian kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen Bank BRI untuk mendukung program OJK yakni meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di seluruh pelosok negeri,” terang Suprajarto.

Tercatat, potensi industri petani kopi di Banyuwangi mencapai lebih dari Rp319 miliar per tahun. Adapun petani kopi yang telah jadi binaan BRI lebih dari 1.600 petani kopi dan memiliki total pembiayaan sebesar Rp47 miliar.

"Mudah-mudahan nambah banyak binaan BRI. Kita juga punya marketplace yakni Indonesia Mall. Dari situ kita akan mendorong agar orang-orang di dunia luar bisa mengenal petani kopi ini," papar dia.

Dengan menggunakan Indonesia Mall, nantinya UMKM binaan BRI cukup mengunggah produk mereka satu kali dan dapat terhubung ke beberapa e-commerce sekaligus. Indonesia Mall ini merupakan bentuk kerja sama Bank BRI dengan e-commerce untuk mendorong UMKM go-online.

"Produk-produk unggulan dari UMKM binaan BRI dapat langsung di akses di e-commerce rekanan dan dapat membantu UMKM tersebut untuk meningkatkan jangkauan penjualan produk mereka," jelasnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan BRI. Melalui program inkubator, maka bisnis UMKM bisa terus berkembang di kancah global.

OJK pun pada tahun 2019 memiliki kebijakan strategis, salah satunya mendorong akses keuangan bagi UMKM dan masyarakat kecil dalam memfasilitasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan skema cluster UMKM sektor pariwisata dan ekspor yang tersebar di Indonesia. "Ini salah satu potensi besar untuk menggerakan perekonomian Indonesia," ungkap Heru.

Dengan demikian, OJK mendorong dan terus mendukung agar Lembaga Jasa Keuangan dapat membuka akses keuangan kedepannya. Untuk menjalin sinergi, OJK juga terus mendorong lembaga jasa keuangan khususnya BRI untuk aktif berperan dalam penyediaan akses keuangan yang luas dan peningkatan literasi UMKM dan masyarakat kecil di seluruh Indonesia.

"Dengan jaringan yang luas, BRI memiliki kemampuan yang baik untuk melihat potensi potensi ekonomi masyarakat dan menyediakan layanan kekuatan yang diperlukan untuk menciptakan central central ekonomi masyarakat bahkan wilayah yang paling jauh," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7837 seconds (0.1#10.140)