Jokowi Pastikan Sambungan Listrik Gratis Warga Tak Mampu di Bekasi

Jum'at, 25 Januari 2019 - 17:28 WIB
Jokowi Pastikan Sambungan Listrik Gratis Warga Tak Mampu di Bekasi
Jokowi Pastikan Sambungan Listrik Gratis Warga Tak Mampu di Bekasi
A A A
BEKASI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan penyalaan listrik sejumlah rumah warga di kecamatan Marga Jaya Kota Bekasi, Jawa Barat. Selain menyalakan listrik, Jokowi juga menyerahkan secara simbolis sertifikat sambung listrik gratis program dari sinergi BUMN.

Sambungan listrik gratis merupakan program sinergi BUMN yang berkelanjutan dan telah dilakukan sejak pertengahan tahun 2018. Sinergi dari 34 BUMN ini telah berhasil memberikan sambungan listrik gratis untuk 100.970 rumah warga di Jawa Barat.

Untuk 2019 sambungan listrik gratis juga dilakukan di bekasi. Dimulai sejak pertengahan januari, PT PLN (Persero) bersama enam BUMN Karya telah berhasil merealisasikan sebanyak 317 sambungan listrik gratis di Kabupaten dan Kota Kabupaten.

Berdasarkan data PLN Kabupaten/Kota Bekasi terdapat sekitar 11.000 Kepala Keluarga (KK) belum mendapatkan fasilitas sambungan listrik secara langsung dari PLN. Targetnya sambungan listrik gratis tersebut dapat selesai pada Maret 2019.

"Kita akan terus memberikan sambungan-sambungan gratis kepada warga yang belum mampu untuk pasang. Memang untuk saat ini kita baru konsentrasi di Jawa Barat. Nah saat ini kita sudah menyasar di Bekasi," ujar Presiden saat menyalakan langsung sambungan listrik gratis di Kampung Duaratus, Marga Jaya, Bekasi, Jabar, Jumat (25/1/2019).

Menurut Presiden, fasilitas penyambungan listrik secara gratis bagi masyarakat prasejahtera akan terus dilanjutkan tidak hanya di Jabar tapi di seluruh wilayah di Indonesia. Rencananya setelah selesai di Jabar, program Sinergi BUMN ini akan berlanjut di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.

Jokowi menyebutkan, masyarakat tidak mampu di seluruh Indonesia yang belum tersambung listrik sebanyak 1,2 juta KK. "Hitungan kita 1,2 juta itu di seluruh provinsi. Ini akan terus kita sisir satu per satu," ucapnya.

Berdasarkan data PLN sinergi melibatkan 34 BUMN dan satu anak perusahaan. Sejumlah perusahaan tersebut yaitu PLN, Bulog, Jamkrindo, Pegadaian, Semen Indonesia, Dahana, Perhutani, BRI, Pindad, Telkom & Telkomsel, BNI, Airnav, Askrindo, Waskita, PTPN III Holding (PTPN VIII), Jasa Marga, Jasa Raharja, Jasindo, Biofarma, KAI, Hutama Karya, Telkomsel, Pertamina, Mandiri, Angkasa Pura 2, Pelindo 2, BTN, PIHC, WIKA, PP, PGN, Antam, Taspen, ASDP dan POS.

Dalam pelaksanaan program ini, masyarakat mendapatkan penyambungan listrik secara gratis dengan daya 450 VA. Daya 450 VA tersebut cukup untuk menggunakan TV, penanak nasi, dan menyalakan lampu. Untuk biaya, PLN dan asosiasi instalatir memberikan keringanan biaya penyambungan dan pemasangan instalasi sebesar 50% sehingga biaya yang perlu dibayar oleh Sinergi BUMN hanya sebesar Rp500.000. Sedangkan warga mendapatkan fasilitas penyambungan secara gratis karena ditanggung oleh BUMN.

Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) terdapat 235.756 masyarakat tidak mampu di Jabar belum tersambung listrik PLN secara langsung. Melalui program Sinergi BUMN penyalaan listrik gratis tahap pertama di Jabar, sebanyak 130.248 KK dengan target tersambung 100.970 KK sepanjang 2018. Sebelumnya total masyarakat tidak mampu yang belum berlistrik se-Jabar 235.756 KK.

Target tahap awal ada di delapan Kabupaten/Kota yaitu Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Pangandaran.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir yang ikut hadir dalam acara peninjauan tersebut menjelaskan bahwa sebelumnya masyarakat tidak mampu tersebut menyambung dari tetangga untuk mendapatkan listrik. Masyarakat kurang mampu ini sebelumnya mendapat listrik dari PLN. Mereka terpaksa menyambung dari tetangga bayar Rp40.000-Rp50.000 untuk lampu setiap bulan atau menggunakan penerangan lain seperti lampu teplok.

"Melalui listrik PLN langsung, mereka dapat melakukan banyak penghematan untuk pengeluaran perbulannya. Dan kami harapkan bantuan sambung listrik gratis ini juga bisa memberikan dampak positif bagi ekonomi warga," ujar Sofyan.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin menambahkan total anggaran Sinergi BUMN untuk memberikan fasilitas sambungan listrik gratis di Jabar sebesar Rp160 miliar. Adapun realisasi anggaran tahun lalu tercapai sebesar Rp60 miliar.

"Program ini akan terus berlanjut tidak hanya di Jabar tapi juga di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Masih cukup banyak warga kita yang masih nyantol tetangga atau keluarga," kata dia.

Dia mengatakan jumlah masyarakat Jateng dan Yogyakarta yang listriknya masih nyantol tetangga kurang lebih sebanyak 110.000 KK. Bahkan masih ada sekitar 30% masyarakat yang benar-benar belum mendapatkan akses listrik sama sekali dari PLN.

"Sebab itu program ini akan terus dilanjutkan karena memang masih banyak yang masih nyantol. Bahkan masih ada yang benar-benar belum mendapatkan akses PLN khususnya di Gunung Kidul dan Kulonprogo," kata dia. Untuk mewujudkan sambungan listrik gratis di Jateng dan Yogyakarta, imbuh dia, saat ini PLN telah melakukan survei. Rencananya akan segera dilakukan setelah selesai di Jabar.

Neneng (30) salah satu warga yang mendapatkan sambungan listrik gratis mengaku terbantu dengan adanya program Sinergi BUMN. Sebelumnya Neneng setiap bulan merogoh kocek Rp70.000 saat masih nyantol saudara. Namun dengan sambungan listrik gratis ini pengeluaran diperkirakan hanya Rp30.000 per bulan bisa untuk menanak nasi, lampu, nonton televisi dan aktivitas lainnya.

"Saya sudah 10 tahun nyantol ke saudara tapi dengan sambungan listrik gratis ini sangat terbantu. Selain itu juga sudah enggak turun jeprat-jepret lagi. Pokoknya ada pemasangan gratis ini kita terbantu banget," tandasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5238 seconds (0.1#10.140)