Gubernur BI Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi Sulawasi Selatan
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan yang jauh di atas pertumbuhan nasional, dengan inflasi yang terjaga. Untuk terus mempertahankan prestasi tersebut, Perry menyebutkan lima tugas penting dan memerlukan sinergi antarlembaga.
"Sinergi tersebut yaitu mendorong ekspor (dengan pemangkasan prosedur ekspor), meningkatkan investasi (tingkatkan ease of doing business), meningkatkan pembiayaan (terutama infrastruktur), mendorong pariwisata, serta ekonomi kerakyatan (termasuk ekonomi syariah)," ujar Perry di Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa sinergi antara BI dengan pemerintah dan lembaga terkait lainnya, telah mampu menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2018. Dan diharapkan semakin meningkat pada 2019.
Dengan keadaan global saat ini yang diwarnai penurunan harga komoditas, Indonesia yang masih mengandalkan ekspor komoditas, termasuk di daerah Sulawesi, perlu semakin meningkatkan sinergi antarlembaga.
Senada dengan itu, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, menyatakan Pemerintah Daerah senantiasa berkoodinasi erat dengan Bank Indonesia, dalam rangka mengendalikan inflasi di Sulawesi Selatan. Gubernur Sulsel juga mengapresiasi Kantor Bank Indonesia Sulsel, yang telah merangkul seluruh stakeholder daerah dalam mendorong ekonomi Sulawesi Selatan.
Sejarah eksistensi Bank Indonesia di Sulawesi Selatan terbilang panjang, dimulai sejak 1864, dengan berdirinya De Javasche Bank cabang Makassar. Sejalan dengan perkembangan ekonomi Sulawesi Selatan, pelayanan dan pelaksanaan tugas Bank Indonesia pun terus ditingkatkan, termasuk dengan renovasi gedung kantor yang ditempati sejak 1978.
Renovasi gedung merupakan bagian bagian dari reformasi Bank Indonesia, untuk meningkatan peran dalam mendorong perekonomian daerah. Mengingat fungsi Kantor Perwakilan BI Sulawesi Selatan sebagai koordinator Kantor Perwakilan Bank Indonesia di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI), diharapkan efek positif akan dirasakan hingga daerah-daerah lain di KTI.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur BI menyerahkan bantuan kepada beberapa lembaga di area Sulawesi Selatan. Bantuan pertama adalah pengembangan Desa Wisata Rammang-Rammang, berupa pembangunan toilet dan tempat ibadah, iconic sign, center point, dan akses jalan wisata.
Diberikan pula bantuan kepada Pondok Pesantren As'Adiyah, Masjid As’Said Makassar, dan Gabungan Kelompok Tani Sabbarae, masing-masing berupa paket daur ulang sampah, prasarana masjid, dan prasarana pendukung pertanian.
"Sinergi tersebut yaitu mendorong ekspor (dengan pemangkasan prosedur ekspor), meningkatkan investasi (tingkatkan ease of doing business), meningkatkan pembiayaan (terutama infrastruktur), mendorong pariwisata, serta ekonomi kerakyatan (termasuk ekonomi syariah)," ujar Perry di Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa sinergi antara BI dengan pemerintah dan lembaga terkait lainnya, telah mampu menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2018. Dan diharapkan semakin meningkat pada 2019.
Dengan keadaan global saat ini yang diwarnai penurunan harga komoditas, Indonesia yang masih mengandalkan ekspor komoditas, termasuk di daerah Sulawesi, perlu semakin meningkatkan sinergi antarlembaga.
Senada dengan itu, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, menyatakan Pemerintah Daerah senantiasa berkoodinasi erat dengan Bank Indonesia, dalam rangka mengendalikan inflasi di Sulawesi Selatan. Gubernur Sulsel juga mengapresiasi Kantor Bank Indonesia Sulsel, yang telah merangkul seluruh stakeholder daerah dalam mendorong ekonomi Sulawesi Selatan.
Sejarah eksistensi Bank Indonesia di Sulawesi Selatan terbilang panjang, dimulai sejak 1864, dengan berdirinya De Javasche Bank cabang Makassar. Sejalan dengan perkembangan ekonomi Sulawesi Selatan, pelayanan dan pelaksanaan tugas Bank Indonesia pun terus ditingkatkan, termasuk dengan renovasi gedung kantor yang ditempati sejak 1978.
Renovasi gedung merupakan bagian bagian dari reformasi Bank Indonesia, untuk meningkatan peran dalam mendorong perekonomian daerah. Mengingat fungsi Kantor Perwakilan BI Sulawesi Selatan sebagai koordinator Kantor Perwakilan Bank Indonesia di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI), diharapkan efek positif akan dirasakan hingga daerah-daerah lain di KTI.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur BI menyerahkan bantuan kepada beberapa lembaga di area Sulawesi Selatan. Bantuan pertama adalah pengembangan Desa Wisata Rammang-Rammang, berupa pembangunan toilet dan tempat ibadah, iconic sign, center point, dan akses jalan wisata.
Diberikan pula bantuan kepada Pondok Pesantren As'Adiyah, Masjid As’Said Makassar, dan Gabungan Kelompok Tani Sabbarae, masing-masing berupa paket daur ulang sampah, prasarana masjid, dan prasarana pendukung pertanian.
(ven)