Dihujani Kritik Soal Utang, Sri Mulyani Cerita Membangun Indonesia

Sabtu, 02 Februari 2019 - 06:15 WIB
Dihujani Kritik Soal Utang, Sri Mulyani Cerita Membangun Indonesia
Dihujani Kritik Soal Utang, Sri Mulyani Cerita Membangun Indonesia
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjawab hujan kritik terhadap dirinya terkait dengan utang negara yang dinilai terus membengkak dalam empat tahun terakhir. Bahkan kritikan keras datang mulai dari Ketua MPR Zulkifli Hasan, mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, dan terakhir Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menudingnya sebagai Menteri Pencetak Utang.

"Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang, kami menyelesaikan ribuan kilometer jalan raya, toll, jembatan untuk rakyat, yang untuk kesejahteraan. Kami menyelesaikan puluhan embung dan air bersih, bagi jutaan saudara kita yang kekeringan. Puluhan ribu rumah, untuk mereka yang memerlukan tempat berteduh," ujar Sri Mulyani lewat akun Instagram miliknya di Jakarta.

Mantan direktur Bank Dunia itu juga memaparkan pencapaia pemerintah dalam menyediakan subsidi Jutaan sambungan listrik untuk rakyat untuk menerangi kehidupan, hingga pelosok. "Kami terus bekerja Meringankan beban hidup 10 juta keluarga miskin, menyediakan bantuan pangan 15 juta keluarga miskin. Menyekolahkan 20 Juta anak miskin untuk tetap dapat belajar menjadi pintar," sambungnya.

Terang dia, pemerintah bekerja siang malam menyediakan jaminan agar 96.8 Juta rakyat terlindungi dan tetap sehat. Merawat ratusan ribu sekolah dan madrasah, agar mampu memberi bekal ilmu dan taqwa, bagi puluhan juta anak-anak kita untuk membangun masa depannya

"Kami tak pernah berhenti, agar 472 000 mahasiswa menerima beasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan 20.000 generasi muda dan dosen berkesempatan belajar di universitas terkemuka dunia untuk jadi pemimpin harapan bangsa," paparnya.

Puluhan juta petani mendapat subsidi pupuk, benih dan alat pertanian, 170.400 hektar sawah beririgasi untuk petani serta jutaan usaha kecil mikro memiliki akses modal yang murah. Jutaan penumpang kereta dan kapal yang menikmati subsidi tiket. Jutaan keluarga menikmati bahan bakar murah. Jutaan pegawai negeri, guru, prajurit, polisi, dokter, bidan, dosen hingga peneliti mendapat gaji dan tunjangan untuk mengabdi negeri.

"Terus, Kami terus bekerja, agar 74.953 desa mampu membangun, membasmi kemiskinan. 8.212 kelurahan terbantu untuk melayani rakyat lebih baik. Triliunan rupiah tersedia membantu saudara kita yang terkena bencana membangun kembali kehidupannya," jelasnya.

Dia pun berterima kasih telah dikiritik dan menekankan bakal terus membangun Indonesia menjadi ekonomi yang kuat. "Dan masih banyak lagi yang aku mau ceritakan padamu .Agar engkau tidak lupa. Karena itu adalah cerita tentang kita membangun Indonesia. Aku tak ingin engkau lupa itu, sama seperti aku tak ingin engkau lupa akan sejarah negeri kita," jelasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0963 seconds (0.1#10.140)