Kurs Rupiah Tergelincir di Akhir Sesi, Dolar Setop Tren Penurunan

Senin, 04 Februari 2019 - 17:23 WIB
Kurs Rupiah Tergelincir...
Kurs Rupiah Tergelincir di Akhir Sesi, Dolar Setop Tren Penurunan
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Senin (4/2/2019) turun tipis, meski begitu masih berada dalam zona hijau di kisaran Rp13.961/USD. Tergelincirnya kurs rupiah mengiringi kebangkitan dolar saat menyetop tren penurunan beruntun dalam dua pekan terakhir.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah hingga sesi akhir perdagangan menyusut menjadi Rp13.955/USD dibandingkan penutupan akhir pekan kemarin Rp13.940/USD. Rupiah sepanjang awal pekan bergerak pada level Rp13.935 hingga Rp13.992/USD .

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona hijau dengan berada pada level Rp13.976/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah merayap tipis dari posisi perdagangan sebelumnya Rp13.978/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg terlihat juga tergerus ke posisi Rp13.961/USD dibandingkan Jumat, kemarin Rp13.947/USD. Rupiah di perdagangan Senin bergerak di kisaran Rp13.950-Rp13.994/USD.

Sementara data SINDOnews bersumber dari Limas, menunjukkan pergerakan rupiah tidak lebih baik saat menghadapi mata uang Negeri Paman Sam. Rupiah pada penutupan perdagangan anjlok dengan berada di level Rp13.980/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Dolar berangsur lebih tinggi untuk menghentikan penurunan beruntun dua minggu karena data pekerjaan AS yang kuat menopang greenback di pasar yang secara luas cenderung berhati-hati pada prospek aset berisiko. Dengan sebagian besar pasar Asia libur pekan ini, dolar mengambil peran untuk mencetak kenaikan terbesar terhadap Yuan.

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat menunjukkan nonfarm payrolls melonjak 304.000 pekerjaan bulan lalu, melebihi perkiraan dan kenaikan terbesar sejak Februari 2018. Angka aktivitas manufaktur ISM untuk Januari juga lebih baik dari yang diharapkan, menunjukkan kekuatan yang mendasari ekonomi terbesar di dunia itu.

Sentimen tersebut mengangkat indeks dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, lewat kenaikan 0,1% lebih tinggi pada posisi 95,70 setelah membukukan penurunan dua minggu berturut-turut.

Terpantau sentimen dolar telah mengalami putaran balik dalam beberapa hari terakhir dengan data Eropa yang lemah dan meningkatnya stimulus di China meningkatkan minat terhadap greenback. Sedangkan Poundsterling secara umum bergerak mendatar menjadi 1,3073 terhadap USD pada perdagangan Asia dengan para pelaku pasar memprediksi Pound akan tetap stabil karena ketidakpastian Brexit tetap tinggi.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0864 seconds (0.1#10.140)