Ambisi Menjangkau Lebih Banyak Pasien
A
A
A
Perusahaan farmasi PT Merck, Sharp & Dohme (MSD) berambisi menghadirkan obat-obatan inovatif untuk membantu pasien agar dapat hidup lebih baik dan panjang umur.
Dengan misi untuk inventing for life, MSD berupaya menemukan obat-obatan dan vaksin untuk berbagai penyakit di dunia yang terus berkembang. Di Indonesia, MSD memiliki pabrik yang memproduksi beragam jenis obat untuk kebutuhan dalam negeri maupun diekspor.
Meskipun sebagian bahan baku obat di Indonesia masih impor, hal itu tidak dianggap sebagai kendala. CEO Merck, Sharp & Dohme (MSD) George Boushra Zaki menegaskan, hal terpenting adalah pengembangan obat-obatan dan kemampuan untuk menjangkau lebih banyak pasien di Indonesia serta memerangi penyakit seperti kanker. Berikut petikan wawancaranya.
Bagaimana Anda melihat potensi industri farmasi di Indonesia?
Saya pikir industri farmasi di Indonesia masih sangat potensial untuk tumbuh. Pemerintah Indonesia juga mem prioritaskan aspek kesehatan masyarakat melalui program BPJS Kesehatan yang melindungi lebih dari 250 juta penduduk.
Ini peluang yang bagus bagi pemerintah dan bagi industri farmasi juga masih banyak ruang ke depan untuk berkembang. Pasien juga punya banyak pilihan dalam hal akses layanan kesehatan dan masih ada ruang untuk perbaikan supaya obat-obatan bisa dihantarkan dengan lebih cepat ke pasien.
Sekitar 90% bahan baku obat di Indonesia masih impor. Bagaimana pengaruhnya terhadap harga?
Saya tidak percaya yang membuat obat mahal itu karena bahan bakunya. Bahan baku tidak berkontribusi besar terhadap biaya produksi. Itu adalah bagian yang berbeda. Biaya produksi yang paling besar adalah pengembangan obat-obatan itu, bagaimana proses manufaktur kami mendukung pengembangan dari obat tersebut. Itu membutuhkan biaya yang besar bila dibandingkan dengan bahan baku. Jadi fokus kami bukan bahan baku, tetapi teknologi dan pengembangan.
Apakah ada rencana menambah investasi di Indonesia?
Kami selalu meng-upgrade fasilitas manufaktur kami, melatih karyawan kami, dan perbaikan lainnya. Saya tidak bisa menyebutkan detail nilai investasinya, tapi pabrik kami selalu di-upgrade dari aspek mesinnya dan investasi untuk mendukung permintaan secara global karena kami ekspor ke banyak negara.
Pabrik MSD di Indonesia memproduksi apa saja?
MSD di Indonesia mengoperasikan pabrik di Pandaan, Jawa Timur, yang terdiri atas fasilitas manufaktur untuk beragam krim, salep, cairan, solutions dan tablet untuk aplikasi derma tologis, serta ekspektoran batuk dan semprotan hidung. Selain itu fasilitas pengemasan obat-obatan untuk penyakit menular, kardiovaskular dan pernapasan, serta onkologi, diabetes, dan hipertensi. Pabrik MSD di Pandaan melayani pasokan dan distribusi ke Indonesia, Asia, dan negara lain.
Apa jenis obat-obatan yang paling banyak permintaannya?
Kita bicara soal kebutuhannya saja. Kami sangat fokus pada obat-obatan tertentu. Kami punya misi global untuk onkologi (diagnosis dan pengobatan kanker). Contoh pengobatan terbaru adalah imunoonkologi yang menggunakan kekebalan tubuh pasien untuk melawan kanker. Produk ini sudah tersedia di Indonesia dan penting bagi pasien.
Kedua,kami juga punya misi global untuk terus mengembangkan vaksin. Kami mendistribusikan lebih dari 150 juta dosis vaksin, ada vaksin yang umum dan ada juga vaksin baru seperti vaksin untuk Human papilloma virus (HPV) yang juga bisa mencegah kanker.
Ketiga,kami fokus pada pengobatan diabetes dan berencana meluncurkan obat baru untuk diabetesi. Terakhir, kami juga memproduksi perlengkapan perawatan rumah sakit seperti antibiotik rumah sakit, antijamur.
Berapa target pertumbuhan penjualan tahun 2019?
Kami berharap bisa menjangkau pasien sebanyak mungkin. Tidak dapat dimungkiri setiap perusahaan tentu ingin untung. Tapi akan lebih mem bahagiakan bagi kami apabila kami bisa merawat dan mengobati lebih banyak pasien kanker dan melindungi orang-orang dengan vaksin. Saya berharap dalam 2-3 tahun ke depan kami bisa melipatgandakan jumlah pasien tersebut.
Bagai mana kontribusi MSD Indonesia terhadap MSD secara global?
Terus terang masih sangat kecil. Saya tidak bisa berikan angka pastinya. Kontribusinya kecil dari segi nilai penjualannya, tetapi dampaknya besar bagi Indonesia. Dari sisi harga obat yang dijual di sini tentunya jauh lebih murah bila dibandingkan dengan di Eropa misalnya.
Jadi terkadang meskipun volume penjualan di sini lebih besar, nilai penjualannya secara keseluruhan tidak sebesar di Eropa, Kanada, AS, bahkan Jepang. Meski begitu sekali lagi kami bangga bisa menjangkau dan membantu banyak pasien di sini.
Apa tantangan terbesar dalam memimpin perusahaan ini?
Saya selalu merasa tertantang dan bersemangat atas misi besar perusahaan untuk inventing for life dengan menemukan obatobatan dan vaksin untuk berbagai penyakit berbahaya di dunia. Di Indonesia, kita akan terus berupaya menghadir kan obat-obatan inovatif ini untuk menolong pasien agar dapat hidup lebih baik dan berumur panjang.
Kedua, saya ingin fokus pada apa yang bisa saya berikan kepada tim saya, baik saat ini atau di masa depan, sebagai CEO. Kami semua berkomitmen untuk membangun tim dan talenta-talenta terbaik di organisasi kami untuk maju bersama melalui program-program pengembangan karyawan seperti Building the Best Team and Talent yang akan berfokus pada budaya pelatihan, diskusi yang berkualitas, dan saran yang membangun.
Sebagai CEO Anda menerapkan prinsip kepemimpinan seperti apa?
Tujuan utama kita adalah untuk membantu sebanyak mungkin pasien. Oleh karena itu kita harus membentuk organisasi yang kuat. Sebagai CEO, formula yang saya lakukan untuk hal ini adalah berupaya sebaik mungkin menempatkan para pemimpin yang tepat di dalam tim yang kami miliki.
Selanjutnya kami membangun visi bersama tentang bagaimana kita akan melangkah ke depan, termasuk tentang budaya perusahaan seperti apa yang kita ingin terapkan.
Pelaksanaannya dalam keseharian di perusahaan seperti apa?
Misalnya mendorong transparansi, keberanian, dan tanggung jawab; semangat untuk terus belajar dan menerapkannya setiap hari; fokus pada dampak positif dan pengaruh apa yang bisa kita berikan dalam dunia kesehatan; integrasi antara hidup dan pekerjaan, maksudnya kita sudah memberikan banyak waktu untuk bekerja, karenanya kita harus membuat apa yang kita lakukan menyenangkan dan bermakna.
Bagaimana Anda membangun komunikasi dengan tim?
Ada banyak cara. Kami berdiskusi satu sama lain setiap waktu, mendiskusikan hal-hal penting, baik dalam tatap muka langsung maupun dengan bantuan teknologi seperti aplikasi pesan singkat. Saya juga terkadang menemui customer, apoteker, atau pergi ke rumah sakit dan bertemu pasien.
Saya amat tertarik untuk mengenal mereka lebih dekat, karenanya jika ada kesempatan saya berinteraksi langsung dengan mereka dan mengundang mereka untuk bertanya balik kepada saya tentang apa pun. (Oktiani Endarwati/Inda S)
Dengan misi untuk inventing for life, MSD berupaya menemukan obat-obatan dan vaksin untuk berbagai penyakit di dunia yang terus berkembang. Di Indonesia, MSD memiliki pabrik yang memproduksi beragam jenis obat untuk kebutuhan dalam negeri maupun diekspor.
Meskipun sebagian bahan baku obat di Indonesia masih impor, hal itu tidak dianggap sebagai kendala. CEO Merck, Sharp & Dohme (MSD) George Boushra Zaki menegaskan, hal terpenting adalah pengembangan obat-obatan dan kemampuan untuk menjangkau lebih banyak pasien di Indonesia serta memerangi penyakit seperti kanker. Berikut petikan wawancaranya.
Bagaimana Anda melihat potensi industri farmasi di Indonesia?
Saya pikir industri farmasi di Indonesia masih sangat potensial untuk tumbuh. Pemerintah Indonesia juga mem prioritaskan aspek kesehatan masyarakat melalui program BPJS Kesehatan yang melindungi lebih dari 250 juta penduduk.
Ini peluang yang bagus bagi pemerintah dan bagi industri farmasi juga masih banyak ruang ke depan untuk berkembang. Pasien juga punya banyak pilihan dalam hal akses layanan kesehatan dan masih ada ruang untuk perbaikan supaya obat-obatan bisa dihantarkan dengan lebih cepat ke pasien.
Sekitar 90% bahan baku obat di Indonesia masih impor. Bagaimana pengaruhnya terhadap harga?
Saya tidak percaya yang membuat obat mahal itu karena bahan bakunya. Bahan baku tidak berkontribusi besar terhadap biaya produksi. Itu adalah bagian yang berbeda. Biaya produksi yang paling besar adalah pengembangan obat-obatan itu, bagaimana proses manufaktur kami mendukung pengembangan dari obat tersebut. Itu membutuhkan biaya yang besar bila dibandingkan dengan bahan baku. Jadi fokus kami bukan bahan baku, tetapi teknologi dan pengembangan.
Apakah ada rencana menambah investasi di Indonesia?
Kami selalu meng-upgrade fasilitas manufaktur kami, melatih karyawan kami, dan perbaikan lainnya. Saya tidak bisa menyebutkan detail nilai investasinya, tapi pabrik kami selalu di-upgrade dari aspek mesinnya dan investasi untuk mendukung permintaan secara global karena kami ekspor ke banyak negara.
Pabrik MSD di Indonesia memproduksi apa saja?
MSD di Indonesia mengoperasikan pabrik di Pandaan, Jawa Timur, yang terdiri atas fasilitas manufaktur untuk beragam krim, salep, cairan, solutions dan tablet untuk aplikasi derma tologis, serta ekspektoran batuk dan semprotan hidung. Selain itu fasilitas pengemasan obat-obatan untuk penyakit menular, kardiovaskular dan pernapasan, serta onkologi, diabetes, dan hipertensi. Pabrik MSD di Pandaan melayani pasokan dan distribusi ke Indonesia, Asia, dan negara lain.
Apa jenis obat-obatan yang paling banyak permintaannya?
Kita bicara soal kebutuhannya saja. Kami sangat fokus pada obat-obatan tertentu. Kami punya misi global untuk onkologi (diagnosis dan pengobatan kanker). Contoh pengobatan terbaru adalah imunoonkologi yang menggunakan kekebalan tubuh pasien untuk melawan kanker. Produk ini sudah tersedia di Indonesia dan penting bagi pasien.
Kedua,kami juga punya misi global untuk terus mengembangkan vaksin. Kami mendistribusikan lebih dari 150 juta dosis vaksin, ada vaksin yang umum dan ada juga vaksin baru seperti vaksin untuk Human papilloma virus (HPV) yang juga bisa mencegah kanker.
Ketiga,kami fokus pada pengobatan diabetes dan berencana meluncurkan obat baru untuk diabetesi. Terakhir, kami juga memproduksi perlengkapan perawatan rumah sakit seperti antibiotik rumah sakit, antijamur.
Berapa target pertumbuhan penjualan tahun 2019?
Kami berharap bisa menjangkau pasien sebanyak mungkin. Tidak dapat dimungkiri setiap perusahaan tentu ingin untung. Tapi akan lebih mem bahagiakan bagi kami apabila kami bisa merawat dan mengobati lebih banyak pasien kanker dan melindungi orang-orang dengan vaksin. Saya berharap dalam 2-3 tahun ke depan kami bisa melipatgandakan jumlah pasien tersebut.
Bagai mana kontribusi MSD Indonesia terhadap MSD secara global?
Terus terang masih sangat kecil. Saya tidak bisa berikan angka pastinya. Kontribusinya kecil dari segi nilai penjualannya, tetapi dampaknya besar bagi Indonesia. Dari sisi harga obat yang dijual di sini tentunya jauh lebih murah bila dibandingkan dengan di Eropa misalnya.
Jadi terkadang meskipun volume penjualan di sini lebih besar, nilai penjualannya secara keseluruhan tidak sebesar di Eropa, Kanada, AS, bahkan Jepang. Meski begitu sekali lagi kami bangga bisa menjangkau dan membantu banyak pasien di sini.
Apa tantangan terbesar dalam memimpin perusahaan ini?
Saya selalu merasa tertantang dan bersemangat atas misi besar perusahaan untuk inventing for life dengan menemukan obatobatan dan vaksin untuk berbagai penyakit berbahaya di dunia. Di Indonesia, kita akan terus berupaya menghadir kan obat-obatan inovatif ini untuk menolong pasien agar dapat hidup lebih baik dan berumur panjang.
Kedua, saya ingin fokus pada apa yang bisa saya berikan kepada tim saya, baik saat ini atau di masa depan, sebagai CEO. Kami semua berkomitmen untuk membangun tim dan talenta-talenta terbaik di organisasi kami untuk maju bersama melalui program-program pengembangan karyawan seperti Building the Best Team and Talent yang akan berfokus pada budaya pelatihan, diskusi yang berkualitas, dan saran yang membangun.
Sebagai CEO Anda menerapkan prinsip kepemimpinan seperti apa?
Tujuan utama kita adalah untuk membantu sebanyak mungkin pasien. Oleh karena itu kita harus membentuk organisasi yang kuat. Sebagai CEO, formula yang saya lakukan untuk hal ini adalah berupaya sebaik mungkin menempatkan para pemimpin yang tepat di dalam tim yang kami miliki.
Selanjutnya kami membangun visi bersama tentang bagaimana kita akan melangkah ke depan, termasuk tentang budaya perusahaan seperti apa yang kita ingin terapkan.
Pelaksanaannya dalam keseharian di perusahaan seperti apa?
Misalnya mendorong transparansi, keberanian, dan tanggung jawab; semangat untuk terus belajar dan menerapkannya setiap hari; fokus pada dampak positif dan pengaruh apa yang bisa kita berikan dalam dunia kesehatan; integrasi antara hidup dan pekerjaan, maksudnya kita sudah memberikan banyak waktu untuk bekerja, karenanya kita harus membuat apa yang kita lakukan menyenangkan dan bermakna.
Bagaimana Anda membangun komunikasi dengan tim?
Ada banyak cara. Kami berdiskusi satu sama lain setiap waktu, mendiskusikan hal-hal penting, baik dalam tatap muka langsung maupun dengan bantuan teknologi seperti aplikasi pesan singkat. Saya juga terkadang menemui customer, apoteker, atau pergi ke rumah sakit dan bertemu pasien.
Saya amat tertarik untuk mengenal mereka lebih dekat, karenanya jika ada kesempatan saya berinteraksi langsung dengan mereka dan mengundang mereka untuk bertanya balik kepada saya tentang apa pun. (Oktiani Endarwati/Inda S)
(nfl)