Pabrik Hilirisasi Batu Bara Menjadi DME di Peranap, Riau

Kamis, 07 Februari 2019 - 20:32 WIB
Pabrik Hilirisasi Batu...
Pabrik Hilirisasi Batu Bara Menjadi DME di Peranap, Riau
A A A
RIAU - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Pertamina (Persero) dan Air Product mencanangkan pembangunan pabrik hilirisasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) di tambang PTBA Peranap, Riau, Kamis (7/2/2019).

Pencanangan ditandai dengan penekanan tombol oleh Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina (Persero) Heru Setiawan, Direktur Utama PT Air Products Indonesia Triwidio Pramono, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) Budi Gunadi Sadikin, Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi dan Wakil Bupati Indragiri Hulu Khairizal.

Pencanangan ini merupakan kelanjutan kerja sama hilirisasi batubara antara PTBA, Pertamina dan Air Products, yang penandatanganannya dilakukan 7 November 2018 lalu di Allentown, Amerika Serikat. Melalui penandantanganan ini, ketiga belah pihak sepakat untuk bekerjasama dalam gasifikasi batu bara untuk mengubah batu bara berkalori rendah menjadi produk akhir yang memiliki nilai tambah.

Pada pertengahan Januari 2019 lalu, ketiga perusahaan juga telah bersepakat untuk mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang bisnis pengolahan batu bara dan produk turunannya. Kesepakatan dituangkan dalam Pokok-Pokok Perjanjian Pembentukan Perusahaan Patungan Hilirisasi Mulut Tambang Batubara PTBA Peranap, Riau.

Melalui teknologi gasifikasi, batubara akan diubah menjadi syngas yang akan akan di proses menjadi produk akhir. Nantinya PTBA akan menyuplai batubara dari area tambang Peranap ke perusahaan patungan untuk diolah menjadi produk akhir oleh Pertamina. Sedangkan optimasi desain teknologi akan dilakukan Air Products and Chemicals Inc.

Menteri BUMN Rini Soemarno menyambut baik kerjasama ini dan mengharapkan agar realisasi berdirinya hilirisasi batubara segera terwujud. Menurutnya, Indonesia harus tetap mengembangkan industri hilirisasi batubara bukan hanya dalam mengurangi impor tapi juga
dalam rangka mengembangkan ekspor.

“Hilirisasi juga penting dalam upaya mengurangi polusi dari batubara dengan memproduksi clean energy berupa Syngas yang akan jadi hulu dari berbagai produk seperti DME bahkan sampai solar dan avtur,” ujar Rini. dalam keterangan tertulis yang diterima SINDONEWS pada hari yang sama.

Wilayah tambang PTBA di Peranap akan menjadi lokasi gasifikasi batubara karena memiliki cadangan besar batubara kalori rendah. Dengan adanya proyek gasifikasi batubara di Mulut Tambang Peranap ini tentunya akan dapat menghidupkan dan mengoptimalisasi sumber daya
alam batubara Peranap untuk ketahanan energi nasional dan kesejahteraan masyarakat.

Nantinya, batubara kalori rendah yang berasal dari tambang PTBA Peranap, Riau akan diolah menjadi syngas untuk kemudian diproses menjadi DME. DME inilah yang akan digunakan oleh Pertamina sebagai substitusi LPG. Adanya DME yang digunakan untuk LPG ini merupakan salah satu langkah sinergi BUMN dan langkah Pertamina untuk dapat menekan impor LPG.

Langkah ini dinilai sebagai langkah strategis secara nasional. Setelah pencanangan, akan dilakukan tahap selanjutnya, yakni konstruksi pembangunan pabrik. Rencananya, usaha hilirisasi batubara di mulut tambang batubara Peranap ini memiliki kapasitas 1,4 juta ton DME per tahun dengan kebutuhan batubara sebesar 9,2 juta ton per tahun.

Dalam kesempatan yang sama, PTBA ingin terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sekitar, membangun hubungan yang harmonis di tengah lingkungan yang lestari dan dapat memberi manfaat seluas-luasnya.

Pada kesempatan ini pula, PTBA memberikan bantuan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) untuk lebih dari 1400 penerima manfaat masyarakat di Indragiri Hulu berupa bantuan beasiswa Ayo Sekolah untuk siswa SD hingga SMA, bantuan BPJS kesehatan, pembangunan infrastuktur, pemasangan sambungan lisrik ke rumah dan lampu jalan, mobil ambulance, pengobatan gratis serta pemberdayaan masyarakat.
(akn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0917 seconds (0.1#10.140)