Pemerintah Bangun Ribuan PJU Tenaga Surya Senilai Rp403 Miliar
A
A
A
LOMBOK UTARA - Pemerintah telah merampungkan program sebanyak 21.864 unit Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di Indonesia. Program tersebut menelan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp403 miliar.
"Seluruhnya itu sudah terpasang dan kita selesaikan dengan cepat. Ini salah satu cara kita meningkatkan ketahanan energi dengan meningkatkan peran energi terbarukan," ujar Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Saleh Abdurrahman saat meresmikan PJU-TS di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Jumat (8/3/2019).
Menurut dia, program PJU-TS dilaksanakan di 25 provinsi tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan di Pulau Lombok telah terpasang 275 unit PJU-TS tersebar di seluruh kabupaten di Lombok. Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Utara.
"PJU-TS yang telah dibangun ini nantinya dikelola dan dipelihara oleh pemerintah daerah atau pemerintah kabupaten serta melibatkan masyarakat," kata dia.
Anggota DPR Komisi VII Kurtubi yang hadir pada kesempatan yang sama menegaskan dukungannya pada program PJU-TS oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Menurut dia program PJU-TS merupakan bentuk nyata pemerintah mewujudkan program yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.
"Saya mendukung penuh program pemerintah ini khususnya untuk Provinsi NTB. Ini merupakan wujud perhatian pemerintah lewat Kementerian ESDM dengan dukungan penuh dari Komisi VII DPR," kata dia.
Dia mengatakan, program PJU-TS tidak hanya bermanfaat memulihkan Lombok dari pascagempa namun juga wujud pemerintah meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Sebab itu, pihaknya bersama Komisi VII DPR menyetujui program tersebut karena manfaatnya langsung bersentuhan dengan masyarakat.
"Program PJU-TS diusulkan lewat anggota dewan setiap tahunnya kurang lebih 200 titik PJU-TS di setiap provinsi," kata dia.
Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar menambahkan, kehadiran PJU-TS sangat bermanfaat bagi masyarakat. Tak hanya itu, kehadiran PJU-TS juga mempercantik Lombok yang terkenal dengan pariwisatanya.
"Kehadiran PJU-TS ini setiap pinggir jalan menjadi terang bernderang. Perspektif kita sebagai daerah pariwasta harus nampak indah baik siang maupun malam hari," kata dia.
Pembangunan PJU-TS tersebut, imbuhnya, juga mempunyai banyak keuntungan. Pasalnya saat listrik padam PJU-TS tetap hidup karena tidak membutuhkan aliran listrik dari PLN.
"Saat PLN mati listrik maka lampu tenaga surya di jalan-jalan tetap nyala. Sehingga PJU-TS ini banyak memberikan manfaat bagi masyarakat," tandas dia.
Untuk perawatan PJU-TS lebih mudah karena sudah menggunakan teknologi baterai secara otomatis. Menurutnya yang terpenting ialah sosialisasi kepada masyarakat ikut bersama-sama merawat apa yang sudah dibangun oleh pemerintah.
"Listrik tenaga surya ini lebih mudah maintenance-nya karena teknologi sudah canggih. Mudah-mudahan kami bisa merawat dengan baik sehingga memberikan manfaat besar bagi masyarakat," ujarnya.
"Seluruhnya itu sudah terpasang dan kita selesaikan dengan cepat. Ini salah satu cara kita meningkatkan ketahanan energi dengan meningkatkan peran energi terbarukan," ujar Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Saleh Abdurrahman saat meresmikan PJU-TS di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Jumat (8/3/2019).
Menurut dia, program PJU-TS dilaksanakan di 25 provinsi tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan di Pulau Lombok telah terpasang 275 unit PJU-TS tersebar di seluruh kabupaten di Lombok. Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Utara.
"PJU-TS yang telah dibangun ini nantinya dikelola dan dipelihara oleh pemerintah daerah atau pemerintah kabupaten serta melibatkan masyarakat," kata dia.
Anggota DPR Komisi VII Kurtubi yang hadir pada kesempatan yang sama menegaskan dukungannya pada program PJU-TS oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Menurut dia program PJU-TS merupakan bentuk nyata pemerintah mewujudkan program yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.
"Saya mendukung penuh program pemerintah ini khususnya untuk Provinsi NTB. Ini merupakan wujud perhatian pemerintah lewat Kementerian ESDM dengan dukungan penuh dari Komisi VII DPR," kata dia.
Dia mengatakan, program PJU-TS tidak hanya bermanfaat memulihkan Lombok dari pascagempa namun juga wujud pemerintah meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Sebab itu, pihaknya bersama Komisi VII DPR menyetujui program tersebut karena manfaatnya langsung bersentuhan dengan masyarakat.
"Program PJU-TS diusulkan lewat anggota dewan setiap tahunnya kurang lebih 200 titik PJU-TS di setiap provinsi," kata dia.
Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar menambahkan, kehadiran PJU-TS sangat bermanfaat bagi masyarakat. Tak hanya itu, kehadiran PJU-TS juga mempercantik Lombok yang terkenal dengan pariwisatanya.
"Kehadiran PJU-TS ini setiap pinggir jalan menjadi terang bernderang. Perspektif kita sebagai daerah pariwasta harus nampak indah baik siang maupun malam hari," kata dia.
Pembangunan PJU-TS tersebut, imbuhnya, juga mempunyai banyak keuntungan. Pasalnya saat listrik padam PJU-TS tetap hidup karena tidak membutuhkan aliran listrik dari PLN.
"Saat PLN mati listrik maka lampu tenaga surya di jalan-jalan tetap nyala. Sehingga PJU-TS ini banyak memberikan manfaat bagi masyarakat," tandas dia.
Untuk perawatan PJU-TS lebih mudah karena sudah menggunakan teknologi baterai secara otomatis. Menurutnya yang terpenting ialah sosialisasi kepada masyarakat ikut bersama-sama merawat apa yang sudah dibangun oleh pemerintah.
"Listrik tenaga surya ini lebih mudah maintenance-nya karena teknologi sudah canggih. Mudah-mudahan kami bisa merawat dengan baik sehingga memberikan manfaat besar bagi masyarakat," ujarnya.
(fjo)