Menkeu Khawatir Robot Bisa Kurangi Penerimaan Pajak
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengakui, kecanggihan teknologi bisa berdampak besar bagi perekonomian Indonesia. Seiring makin majunya teknologi, di masa mendatang diperkirakan semakin banyak pekerjaan manusia akan digantikan oleh robot.
Perubahan itu, kata Menkeu, tentu akan menjadi tantangan ke depan. Pasalnya, saat robot makin mendominasi pekerjaan, ada kemungkinan penerimaan pajak pun bakal berkurang.
"Siapa yang dapat income kalau diganti robot? Siapa yang bayar pajak? Siapa yang membangun public utility? Public services? Apa kita didesain menikmati waktu luang? Lebih produktif atau degrading?" ujar Sri Mulyani di acara Seminar Transformasi Digital di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Karena itu, tegas dia, penggunaan robot harus dimaksimalkan tanpa menggangu produktivitas manusia. Sebab, jika robot hanya menggantikan kerja manusia, maka ke depan hal itu hanya akan memperbesar pengangguran.
"Pekerjaan yang repetitif sifatnya, itu yang digantikan robot. Ini memberikan dampak bagaimana manusia hidup di dunia. Bayangkan dunia yg isinya 7 miliar (orang), tahun 2030 diperkirakan mencapai 30 miliar, middle class growing, umurnya makin panjang, tapi enggak ada kerjaan," paparnya.
Karena itu, tegas Sri Mulyani, kualitas sumber daya manusia juga harus bisa ditingkatkan agar semakin kompetitif dalam meningkatkan kemajuan perekonomian.
"Kita tidak boleh menunggu itu terjadi baru mikir. Kebijakan fiskal, penerimaan negara, belanja negara, itu sangat terpengaruh, ada dalam core-nya," jelas.
Perubahan itu, kata Menkeu, tentu akan menjadi tantangan ke depan. Pasalnya, saat robot makin mendominasi pekerjaan, ada kemungkinan penerimaan pajak pun bakal berkurang.
"Siapa yang dapat income kalau diganti robot? Siapa yang bayar pajak? Siapa yang membangun public utility? Public services? Apa kita didesain menikmati waktu luang? Lebih produktif atau degrading?" ujar Sri Mulyani di acara Seminar Transformasi Digital di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Karena itu, tegas dia, penggunaan robot harus dimaksimalkan tanpa menggangu produktivitas manusia. Sebab, jika robot hanya menggantikan kerja manusia, maka ke depan hal itu hanya akan memperbesar pengangguran.
"Pekerjaan yang repetitif sifatnya, itu yang digantikan robot. Ini memberikan dampak bagaimana manusia hidup di dunia. Bayangkan dunia yg isinya 7 miliar (orang), tahun 2030 diperkirakan mencapai 30 miliar, middle class growing, umurnya makin panjang, tapi enggak ada kerjaan," paparnya.
Karena itu, tegas Sri Mulyani, kualitas sumber daya manusia juga harus bisa ditingkatkan agar semakin kompetitif dalam meningkatkan kemajuan perekonomian.
"Kita tidak boleh menunggu itu terjadi baru mikir. Kebijakan fiskal, penerimaan negara, belanja negara, itu sangat terpengaruh, ada dalam core-nya," jelas.
(fjo)