Peringati Hari Perempuan, Kemenkeu Ajak Anak Perempuan Rasakan Jadi Menkeu
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan bekerjasama dengan Yayasan Plan International Indonesia (YPII) dan Youth Coalition for Girls (YCG), mengajak anak perempuan Indonesia untuk menjadi Menteri Keuangan sehari dalam sebuah kompetisi #GirlsTakeover bertajuk "Yuk, Jadi Menteri Keuangan Sehari!".
Kompetisi ini digelar untuk memperingati Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day) yang diperingati setiap 8 Maret.
"Hari tersebut diperingati untuk mendukung penghapusan diskriminasi terhadap perempuan," tulis Biro Kementerian Keuangan dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Registrasi online kompetisi #GirlsTakeover ini dimulai dari 4-17 Februari 2019. Peserta yang telah melakukan registrasi selanjutnya akan diseleksi, dimana tiga kandidat terpilih akan diberangkatkan ke Jakarta dan akan diumumkan pada 25 Februari 2019. Puncak kegiatan acara akan diselenggarakan pada 6 Maret 2019.
Sebelum mulai menjalani perannya, selama dua hari, ketiga anak perempuan terpilih akan mendapatkan pelatihan dan pengetahuan yang memadai mengenai kepemimpinan, serta proses terkait agenda memimpin dalam sehari.
Kompetisi #GirlsTakeover mengajak anak perempuan dari seluruh Indonesia untuk membuat video blog (vlog) berdurasi dua menit dan mengirimkannya secara online dengan tema, "Kesetaraan Bagi Perempuan di Kementerian Keuangan: Bila kamu jadi Menteri Keuangan, program apa yang akan kamu lakukan untuk mendukung kesetaraan bagi perempuan?"
Adapun kriteria yang perlu disiapkan bagi calon peserta, antara lain: (i) anak perempuan usia 15-17 tahun; (ii) warga negara Indonesia; (iii) bersedia mengikuti seluruh rangkaian acara; (iv) memiliki motivasi dan aktif menyuarakan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan.
#GirlsTakeover adalah kegiatan menyuarakan kesetaraan untuk anak perempuan. Sudah saatnya anak perempuan diberi kesempatan yang setara, sejak dini, untuk menjadi pemimpin dan dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Harapannya, di masa depan akan lebih banyak perempuan yang terlibat di posisi strategis sehingga hak anak dan perempuan dapat lebih terpenuhi melalui kebijakan-kebijakan yang kelak mereka buat.
Perempuan dan anak perempuan dapat ikut membuat perubahan jika hak-hak mereka terpenuhi dan diberi kesempatan yang sama. Untuk itu, sudah saatnya perempuan mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik keluarga/orang tua, masyarakat, pelaku usaha, pemerintah, termasuk para pembuat kebijakan.
Kompetisi ini digelar untuk memperingati Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day) yang diperingati setiap 8 Maret.
"Hari tersebut diperingati untuk mendukung penghapusan diskriminasi terhadap perempuan," tulis Biro Kementerian Keuangan dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Registrasi online kompetisi #GirlsTakeover ini dimulai dari 4-17 Februari 2019. Peserta yang telah melakukan registrasi selanjutnya akan diseleksi, dimana tiga kandidat terpilih akan diberangkatkan ke Jakarta dan akan diumumkan pada 25 Februari 2019. Puncak kegiatan acara akan diselenggarakan pada 6 Maret 2019.
Sebelum mulai menjalani perannya, selama dua hari, ketiga anak perempuan terpilih akan mendapatkan pelatihan dan pengetahuan yang memadai mengenai kepemimpinan, serta proses terkait agenda memimpin dalam sehari.
Kompetisi #GirlsTakeover mengajak anak perempuan dari seluruh Indonesia untuk membuat video blog (vlog) berdurasi dua menit dan mengirimkannya secara online dengan tema, "Kesetaraan Bagi Perempuan di Kementerian Keuangan: Bila kamu jadi Menteri Keuangan, program apa yang akan kamu lakukan untuk mendukung kesetaraan bagi perempuan?"
Adapun kriteria yang perlu disiapkan bagi calon peserta, antara lain: (i) anak perempuan usia 15-17 tahun; (ii) warga negara Indonesia; (iii) bersedia mengikuti seluruh rangkaian acara; (iv) memiliki motivasi dan aktif menyuarakan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan.
#GirlsTakeover adalah kegiatan menyuarakan kesetaraan untuk anak perempuan. Sudah saatnya anak perempuan diberi kesempatan yang setara, sejak dini, untuk menjadi pemimpin dan dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Harapannya, di masa depan akan lebih banyak perempuan yang terlibat di posisi strategis sehingga hak anak dan perempuan dapat lebih terpenuhi melalui kebijakan-kebijakan yang kelak mereka buat.
Perempuan dan anak perempuan dapat ikut membuat perubahan jika hak-hak mereka terpenuhi dan diberi kesempatan yang sama. Untuk itu, sudah saatnya perempuan mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik keluarga/orang tua, masyarakat, pelaku usaha, pemerintah, termasuk para pembuat kebijakan.
(ven)