Negosiasi Dagang, China Akan Beli Produk AS Senilai USD1,2 Triliun
A
A
A
WASHINGTON - Negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dengan Republik Rakyat China mendekati tahap akhir. Presiden AS Donald Trump kembali akan menjamu Presiden China Xi Jinping di kediamannya di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, pada akhir Maret depan.
Melansir dari CNBC, Sabtu (23/2/2019), sumber yang dekat dengan masalah tersebut mengkonfirmasi bahwa China telah berkomitmen untuk membeli produk-produk AS hingga senilai USD1,2 triliun. Jika dikonversi ke rupiah, jumlah tersebut setara dengan Rp16.870 triliun (kurs Rp14.058 per USD).
Komitmen China untuk membeli produk Abang Sam merupakan salah satu bagian dari kesepakatan dagang. Namun masih ada masalah krusial lainnya, yaitu soal perlindungan hak kekayaan intelektual. AS meminta China untuk tidak memaksa transfer teknologi demi melindungi kekayaan intelektual produk AS.
Sejak Selasa lalu, kedua perwakilan negara kembali melakukan diskusi perdagangan secara menyeluruh. Kemudian dilanjutkan dengan level yang lebih tinggi pada Kamis silam.
Pembicaraan saat ini antara kedua negara bertujuan "mencapai perubahan struktural" demi hubungan baik perdagangan AS dengan China. Utusan Perdagangan AS, Robert Lighthizer, menekan China untuk mengakhiri praktik pelanggaran hak kekayaan intelektual.
Masalah hak kekayaan intelektual ini akan dibahas pada pekan depan, dimana Wakil Perdana Menteri China, Liu He, akan datang ke Gedung Putih untuk membicarakan persoalan ini.
Melemahnya ekonomi China akibat konflik dagang yang dilakukan Trump, telah membuat Negeri Tirai Bambu bersedia ke meja perundingan. Sejak akhir Desember 2018, keduanya melakukan pertemuan dalam KTT G20 di Argentina. Keduanya sepakat untuk menyelesaikan konflik karena berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
AS sebelumnya mengancam China untuk menaikkan bea masuk atas barang impor dari China senilai USD200 miliar, dengan bea masuk dari semula 10% menjadi 25%.
Melansir dari CNBC, Sabtu (23/2/2019), sumber yang dekat dengan masalah tersebut mengkonfirmasi bahwa China telah berkomitmen untuk membeli produk-produk AS hingga senilai USD1,2 triliun. Jika dikonversi ke rupiah, jumlah tersebut setara dengan Rp16.870 triliun (kurs Rp14.058 per USD).
Komitmen China untuk membeli produk Abang Sam merupakan salah satu bagian dari kesepakatan dagang. Namun masih ada masalah krusial lainnya, yaitu soal perlindungan hak kekayaan intelektual. AS meminta China untuk tidak memaksa transfer teknologi demi melindungi kekayaan intelektual produk AS.
Sejak Selasa lalu, kedua perwakilan negara kembali melakukan diskusi perdagangan secara menyeluruh. Kemudian dilanjutkan dengan level yang lebih tinggi pada Kamis silam.
Pembicaraan saat ini antara kedua negara bertujuan "mencapai perubahan struktural" demi hubungan baik perdagangan AS dengan China. Utusan Perdagangan AS, Robert Lighthizer, menekan China untuk mengakhiri praktik pelanggaran hak kekayaan intelektual.
Masalah hak kekayaan intelektual ini akan dibahas pada pekan depan, dimana Wakil Perdana Menteri China, Liu He, akan datang ke Gedung Putih untuk membicarakan persoalan ini.
Melemahnya ekonomi China akibat konflik dagang yang dilakukan Trump, telah membuat Negeri Tirai Bambu bersedia ke meja perundingan. Sejak akhir Desember 2018, keduanya melakukan pertemuan dalam KTT G20 di Argentina. Keduanya sepakat untuk menyelesaikan konflik karena berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
AS sebelumnya mengancam China untuk menaikkan bea masuk atas barang impor dari China senilai USD200 miliar, dengan bea masuk dari semula 10% menjadi 25%.
(ven)