Rupiah Pulang Berkibar 40 Poin ke Rp14.017/USD
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada Senin (25/2/2019), terus menunjukkan otot-ototnya. Rupiah pada petang ini di data Yahoo Finance, pulang dengan perkasa sebesar 40 poin atau 0,28% menjadi Rp14.015 per USD, berbanding penutupan sebelumnya di Rp14.055 per USD. Senin ini, rupiah diperdagangkan di level Rp13.985-Rp14.075 per USD.
Senada, mata uang kecintaan kita juga berkibar di indeks Bloomberg. Rupiah terapresiasi 40 poin atau 0,28% menjadi Rp14.017 per USD, dibanding akhir pekan lalu di Rp14,057 per USD. Hari ini, rupiah diperdagangkan di Rp13.995-Rp14.022 per USD.
Rupiah dan mayoritas mata uang Asia lainnya menguat pada Senin ini. Yuan China menjadi yang terdepan, dengan terapresiasi 0,39% ke level 6,687 yuan per USD. Disusul won Korea Selatan +0,37% menjadi 1.121 won per USD, lalu rupiah di peringkat tiga, ringgit Malaysia +0,26% menjadi 4 ringgit per USD, dan peso Filipina +0,21% menjadi 52 peso per USD.
Pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan China yang semakin positif, membuat investor melepas aset safe haven dan memilih aset mata uang berisiko, seperti euro dan dolar Australia.
Presiden AS, Donald Trump, mengatakan pada Minggu (24/2), bahwa ia akan menunda kenaikan tarif untuk barang-barang China yang dijadwalkan akhir pekan ini. Pernyataan Trump sebuah kemajuan dalam pembicaraan dagang AS dengan China.
"Penundaan kenaikan tarif oleh Trump sebenarnya bukan kejutan besar. Jadi, saya rasa reaksi pasar akan terbatas. Fokus selanjutnya beralih kembali ke fundamental ekonomi global," ujar Shinichiro Kadota, ahli strategi senior valuta asing di Barclays Bank di Tokyo kepada Reuters, Senin (25/2).
Kondisi negosiasi perdagangan membuat indeks USD terhadap enam mata uang utama, nyaris tidak bergerak di level 96,488. Hal ini membuat yen Jepang yang juga mata uang safe haven lainnya melemah ke 110,67 yen. Euro menguat 0,1% menjadi USD1,1342 dan dolar Australia melonjak 0,5% menjadi USD0,7162.
Senada, mata uang kecintaan kita juga berkibar di indeks Bloomberg. Rupiah terapresiasi 40 poin atau 0,28% menjadi Rp14.017 per USD, dibanding akhir pekan lalu di Rp14,057 per USD. Hari ini, rupiah diperdagangkan di Rp13.995-Rp14.022 per USD.
Rupiah dan mayoritas mata uang Asia lainnya menguat pada Senin ini. Yuan China menjadi yang terdepan, dengan terapresiasi 0,39% ke level 6,687 yuan per USD. Disusul won Korea Selatan +0,37% menjadi 1.121 won per USD, lalu rupiah di peringkat tiga, ringgit Malaysia +0,26% menjadi 4 ringgit per USD, dan peso Filipina +0,21% menjadi 52 peso per USD.
Pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan China yang semakin positif, membuat investor melepas aset safe haven dan memilih aset mata uang berisiko, seperti euro dan dolar Australia.
Presiden AS, Donald Trump, mengatakan pada Minggu (24/2), bahwa ia akan menunda kenaikan tarif untuk barang-barang China yang dijadwalkan akhir pekan ini. Pernyataan Trump sebuah kemajuan dalam pembicaraan dagang AS dengan China.
"Penundaan kenaikan tarif oleh Trump sebenarnya bukan kejutan besar. Jadi, saya rasa reaksi pasar akan terbatas. Fokus selanjutnya beralih kembali ke fundamental ekonomi global," ujar Shinichiro Kadota, ahli strategi senior valuta asing di Barclays Bank di Tokyo kepada Reuters, Senin (25/2).
Kondisi negosiasi perdagangan membuat indeks USD terhadap enam mata uang utama, nyaris tidak bergerak di level 96,488. Hal ini membuat yen Jepang yang juga mata uang safe haven lainnya melemah ke 110,67 yen. Euro menguat 0,1% menjadi USD1,1342 dan dolar Australia melonjak 0,5% menjadi USD0,7162.
(ven)