Rupiah Ditutup Menguat di Tengah Ramainya Sentimen dari AS

Selasa, 20 Agustus 2024 - 15:48 WIB
loading...
Rupiah Ditutup Menguat...
Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup menguat pada perdagangan Selasa (20/8/2024). FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat 114 poin atau 0,74 persen ke level Rp15.435 setelah sebelumnya di Rp15.550 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp15.513 per USD.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS dipengaruhi investor yang menunggu indikasi rencana Federal Reserve AS untuk keputusan suku bunga berikutnya.

"The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada masing-masing dari tiga pertemuan yang tersisa pada 2024, satu pengurangan lebih banyak dari yang diperkirakan bulan lalu, menurut mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters yang mengatakan resesi tidak mungkin terjadi," tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (20/8/2024).

Anggota Fed Mary Daly dan Austan Goolsbee selama akhir pekan mengisyaratkan kemungkinan pelonggaran pada bulan September, sementara risalah pertemuan kebijakan terakhir yang akan dirilis minggu ini seharusnya menggarisbawahi prospek yang dovish. Ketua Fed Jerome Powell berpidato di Jackson Hole pada hari Jumat dan investor berasumsi ia akan mengakui alasan pemangkasan suku bunga.

Selain itu, People's Bank mempertahankan suku bunga acuan pinjaman tetap tidak berubah, seperti yang diharapkan secara luas. Namun, langkah tersebut masih mengecewakan beberapa pedagang yang mengharapkan lebih banyak penurunan suku bunga di negara tersebut, terutama setelah bank sentral secara tak terduga memangkas suku bunga pada bulan Juli.

Baca Juga: Semakin Perkasa Atas Dolar, Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp15.550

Dari sentimen geopolitik, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Senin Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menerima "proposal penghubung" yang diajukan oleh Washington untuk mengatasi perselisihan yang menghalangi kesepakatan gencatan senjata di Gaza, dan mendesak Hamas untuk melakukan hal yang sama.

Namun, dengan kelompok Islamis Palestina mengumumkan dimulainya kembali pengeboman bunuh diri di Israel setelah bertahun-tahun, dan mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di Tel Aviv pada Minggu malam, dan petugas medis mengatakan serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 30 warga Palestina di Jalur Gaza pada Senin, hanya ada sedikit tanda-tanda rekonsiliasi di lapangan dan kekhawatiran akan perang yang lebih luas.

Kemudian dari sentimen domestik, sejak kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tidak jauh-jauh dari level 5 persen. Meski begitu, dalam Pidato Kenegaraannya, Jokowi mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang masih berada di level 5 persen merupakan hal yang patut disyukuri.

Pasalnya, banyak negara lain yang tidak mengalami pertumbuhan ekonomi bahkan masuk dalam kategori melambat pertumbuhannya. Namun, Indonesia mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh.

Dan harus di ingat, perekonomian Indonesia pada pemerintahan Jokowi bukan di desain untuk tumbuh di kisaran 6 persen, melainkan untuk menahan agar pertumbuhan tidak turun lebih lanjut, sebagaimana tren penurunan pertumbuhan di penghujung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Selanjutnya, Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Selasa dan Rabu pekan ini. Salah satu yang paling ditunggu pasar adalah pernyataan BI mengenai kebijakan ke depan. Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) sudah mengisyaratkan pemangkasan pada September dan BI diperkirakan akan mengikutinya.

Baca Juga: Rupiah Perkasa dalam Sepekan, Menguat 1,57 persen

BI sendiri sudah mengerek suku bunga sebesar 275 bps dari 3,5 persen pada Agustus 2022 menjadi 6,25 persen saat ini. Pemangkasan suku bunga diharapkan bisa mendongrak kredit dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. BI juga akan memutuskan suku bunga acuan atau BI Rate periode Agustus 2024.

Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.350 - Rp15.450 per dolar AS.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2122 seconds (0.1#10.140)