Mentan Minta Pengusaha Pakan Ternak Tak Naikkan Harga

Senin, 25 Februari 2019 - 21:33 WIB
Mentan Minta Pengusaha Pakan Ternak Tak Naikkan Harga
Mentan Minta Pengusaha Pakan Ternak Tak Naikkan Harga
A A A
TANAH LAUT - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meminta pengusaha-pengusaha besar pakan ternak tak menaikkan harga jual produk pakan ternak karena kini harga jagung telah turun seiring panen jagung yang merata di sejumlah wilayah Indonesia .

"Saya sudah instruksikan kepada Dirjen untuk berkomunikasi dengan para pengusaha besar pakan ternak untuk tidak menaikkan harga produk atau justru menurunkan harga karena harga jagung telah turun, " ujar Amran saat menghadiri panen jagung di Desa Tajau Pecah, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (25/2/2019).

Seperti diketahui beberapa waktu lalu muncul pernyataan dari pengusaha pakan ternak yang berdalih terpaksa menaikkan harga produk pakan karena dipicu kenaikan harga jagung.

Menurut Amran, sesuai laporan yang diterimanya saat ini harga jagung sudah turun sehingga sewajarnya para pengusaha pakan ternak tidak memanfaatkan alasan harga jagung tinggi untuk menaikkan harga produk pakan ternak. "Sekarang tidak ada alasan lagi bagi pengusaha untuk tidak menurunkan harga pakan," katanya.

Lebih lanjut terang dia, saat ini harga jagung di Kalsel sangat bervariasi. Jagung tongkol harganya Rp3.000 hingga Rp3.200, Pipil basah Rp3.000 hingga Rp3.200 dan jagung Pipil kering harganya Rp4.200. Padahal dengan kualitas kadar air yang bagus harga jagung bisa mencapai Rp5.000 an. Dengan melihat harga sekarang berarti ada penurunan harga dan sudah selayaknya harga produk pakan ternak juga turun.

Kepada perusahaan jagung dan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Mentan secara khusus juga meminta untuk ikut serta dalam menyerap hasil panen petani. Sehingga petani langsung dapat merasakan hasil panennya dengan harga yang memuaskan

Ia menaruh harapan besar, komitmen serapan 1 juta ton per bulan jagung oleh GMPT dapat segera terealisasi. Maka, agar jagung yang akan diserap oleh off taker tetap terjaga kualitasnya. Amran menambahkan, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan ekspor hasil produksi jagung di sejumlah daerah, termasuk hasil panen dari Kalimantan yang memiliki potensi mensuplai jagung secara nasional.

Luas panen di Desa Tajau kali ini diperkirakan seluas 1.200 hektar (ha), dan Kec. Batu Ampat seluas 4.000 ha. Sedangkan untuk Kab. Tanah Laut luas panen jagung seluruhnya diperkirakan mencapai 32.000 ha.

Sementara luas tanam di Provinsi Kalimantan Selatan untuk Musim Tanam Oktober 2018 s.d 24 Februari 2019, tercatat untuk padi seluas 252.032 Ha, Jagung seluas 77.039 Ha, dan Kedelai seluas 3.880 Ha. Produksi jagung nasional hingga saat ini mampu mencukupi kebutuhan domestik dan sudah diekspor 372 ribu ton. Dengan peningkatan produksi jagung melalui Upsus, pemerintah berhasil menghemat devisa sekitar Rp31 triliun.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6467 seconds (0.1#10.140)