Layanan Kian Lengkap, GO-JEK Diklaim Jadi SuperApp
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan teknologi GO-JEK terus mengembangkan aplikasi layanannya, tak hanya transportasi dan jasa pesan-antar makanan serta barang, juga fitur pembayaran hingga fitur-fitur lain yang berkenaan langsung dengan keseharian masyarakat.
Pendiri sekaligus CEO GO-JEK Group Nadiem Makarim mengatakan, dengan makin lengkapnya fitur layanan, GO-JEK layak disebut sebagai SuperApp atau aplikasi super. Semua layanan dan fitur tersebut bahkan dapat diakses menggunakan satu Personal Identification Number (PIN).
"Kenapa itu penting? Pada akhirnya masyarakat ingin hal yang simpel dan efisien. SuperApp itu tersedia semua dalam satu aplikasi, sehingga cost turun dan efisiensi naik. Kemudahan yang didapat, jadi konsumen tidak usah mikir," kata Nadiem seperti dikutip Jumat, (1/3/2019).
Saat ini GO-JEK juga telah hadir di lima negara di Asia Tenggara. Karena telah menjadi aplikasi yang lengkap dan multifungsi, aplikasi GO-JEK tak bisa dilepaskan dari keseharian masyarakat. Ini mengingat fitur-fitur dari layanan GO-JEK dinilai mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
"Aplikasi GO-JEK sudah sudah semacam jadi asisten. Super App GO-JEK ini adalah suatu inovasi yang benar-benar unik di Indonesia, bahkan di dunia tidak ada SuperApp seperti GO-JEK. Banyak yang bilang GOJEK seperti WeChat, padahal beda," kata Nadiem.
Lantaran memiliki kekhususan dan fitur yang lebih komprehensif dengan aplikasi yang lain, Nadiem pun optimistis aplikasi GO-JEK dapat terus berkembang dan berekspansi ke beberapa negara. Apalagi seluruh fitur GO-JEK dapat diunduh di PlayStore.
"GO-JEK beda, karena semua layanannya dari GO-JEK. Kami bukan social platform, kami adalah transcational platform. Ini mungkin salah satu hal yang Indonesia jadi nomor satu di dunia kalau kami terus sukses di Asia Tenggara," kata Nadiem.
Untuk diketahui, pada tahun 2018, GO-JEK memproses lebih dari USD9 miliar gross transaction value (GTV) di semua negara-negara dimana perusahaan tersebut beroperasi. Hal tersebut menjadikan GO-JEK sebagai grup consumer technology berbasis teknologi untuk layanan transaksi konsumen terbesar di Asia Tenggara berdasarkan GTV.
Per Desember 2018, aplikasi GO-JEK dan ekosistem GO-JEK juga telah diunduh oleh lebih dari 130 juta pengguna, dengan lebih dari 2 juta mitra pengemudi terdaftar, hampir 400.000 mitra merchants usaha dan lebih dari 60.000 penyedia layanan di Asia Tenggara, dengan volume transaksi tahunan sebesar 2 miliar per akhir 2018.
Pendiri sekaligus CEO GO-JEK Group Nadiem Makarim mengatakan, dengan makin lengkapnya fitur layanan, GO-JEK layak disebut sebagai SuperApp atau aplikasi super. Semua layanan dan fitur tersebut bahkan dapat diakses menggunakan satu Personal Identification Number (PIN).
"Kenapa itu penting? Pada akhirnya masyarakat ingin hal yang simpel dan efisien. SuperApp itu tersedia semua dalam satu aplikasi, sehingga cost turun dan efisiensi naik. Kemudahan yang didapat, jadi konsumen tidak usah mikir," kata Nadiem seperti dikutip Jumat, (1/3/2019).
Saat ini GO-JEK juga telah hadir di lima negara di Asia Tenggara. Karena telah menjadi aplikasi yang lengkap dan multifungsi, aplikasi GO-JEK tak bisa dilepaskan dari keseharian masyarakat. Ini mengingat fitur-fitur dari layanan GO-JEK dinilai mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
"Aplikasi GO-JEK sudah sudah semacam jadi asisten. Super App GO-JEK ini adalah suatu inovasi yang benar-benar unik di Indonesia, bahkan di dunia tidak ada SuperApp seperti GO-JEK. Banyak yang bilang GOJEK seperti WeChat, padahal beda," kata Nadiem.
Lantaran memiliki kekhususan dan fitur yang lebih komprehensif dengan aplikasi yang lain, Nadiem pun optimistis aplikasi GO-JEK dapat terus berkembang dan berekspansi ke beberapa negara. Apalagi seluruh fitur GO-JEK dapat diunduh di PlayStore.
"GO-JEK beda, karena semua layanannya dari GO-JEK. Kami bukan social platform, kami adalah transcational platform. Ini mungkin salah satu hal yang Indonesia jadi nomor satu di dunia kalau kami terus sukses di Asia Tenggara," kata Nadiem.
Untuk diketahui, pada tahun 2018, GO-JEK memproses lebih dari USD9 miliar gross transaction value (GTV) di semua negara-negara dimana perusahaan tersebut beroperasi. Hal tersebut menjadikan GO-JEK sebagai grup consumer technology berbasis teknologi untuk layanan transaksi konsumen terbesar di Asia Tenggara berdasarkan GTV.
Per Desember 2018, aplikasi GO-JEK dan ekosistem GO-JEK juga telah diunduh oleh lebih dari 130 juta pengguna, dengan lebih dari 2 juta mitra pengemudi terdaftar, hampir 400.000 mitra merchants usaha dan lebih dari 60.000 penyedia layanan di Asia Tenggara, dengan volume transaksi tahunan sebesar 2 miliar per akhir 2018.
(fjo)