Kepulauan Selayar Diarahkan Jadi Kota Marina Dunia

Kamis, 14 Maret 2019 - 09:58 WIB
Kepulauan Selayar Diarahkan...
Kepulauan Selayar Diarahkan Jadi Kota Marina Dunia
A A A
JAKARTA - Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diarahkan untuk menjadi kota marina dunia yang didukung dengan usulan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.

Upaya tersebut diwujudkan melalui Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pengusulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kabupaten Selayar yang diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan digelar Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (13/3) lalu.

"Melalui rakor tersebut kami berharap dapat mempercepat pengusulan KEK Kepulauan Selayar, sehingga potensi pariwisatanya dapat dikelola dengan baik dan dapat diperkenalkan kepada masyarakat luas. Harapan akhirnya KEK Kepulauan Selayar akan mendukung adanya perputaran ekonomi di daerah dengan banyaknya kunjungan wisatawan," ujar Ketua Tim Percepatan Kawasan Pariwisata Azwir Malaondi Jakarta, Kamis (14/3/2019).

Azwir mengatakan, tahun ini Kemenpar berfokus untuk menyelesaikan pembangunan lima KEK pariwisata di beberapa destinasi yang tersebar dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Lima lokasi KEK tersebut yakni di Sukabumi (Jawa Barat), Pangandaran (Jawa Barat), Likupang (Sulawesi Utara), Mentawai (Sumatera Barat), dan Kepulauan Selayar (Sulawesi Selatan).

Senada dengan Azwir, Sekretaris Daerah Kepulauan Selayar Marjani Sulthan menyampaikan seluruh stakeholder yang dihadirkan dalam rakor kali ini diharapkan mampu mempercepat pengusulan KEK Kepulauan Selayar.

"Kami berharap agar pertemuan ini mampu menghasilkan rekomendasi konkret dan memberi manfaat bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Selayar sehingga tahun ini KEK Selayar akan segera dipresentasikan di depan Dewan Nasional KEK," ungkap Marjani.

Rakor ini turut dihadiri pula oleh Direktur Utama PT Selayar Kepulauan Lestari (SKL) Paulus Mintarga dan salah satu tim PT SKL Iwan Syahlani, yang memaparkan tentang masterplan pengembangan KEK Selayar.

Iwan menjelaskan jika Selayar memiliki destinasi yang ikonik yaitu Takabonerate sebagai destinasi yang sudah dikenal luas. Atol Takabonerate memiliki unique value proposition sebagai atol terbesar di Asia Tenggara.

Bahkan KEK Kepulaun Selayar ke depannya akan di-branding sebagai "The New Virgin Atoll in the Heart of 17.000 Tropical Island in Indonesian Archipelago South East Asia".

Menurut Iwan, alasan lain Kepulauan Selayar layak dijadikan sebagai salah satu kota marina di Indonesia karena Selayar, Takabonerate, terletak di titik tengah perlintasan kegiatan cruise dan sailing nasional dan internasional, sehingga cocok untuk pengembangan wisata bahari, cruise atau sailing yacht, ditambah kekayaan budaya, dan sejarah jalur sutra bahari dunia.

"Potensi wisata kapal pesiar dinilai cukup menjanjikan karena mampu mendatangkan wisatawan mancanegara dalam jumlah yang lebih besar," ujarnya.

Hasil riset lembaga internasional cruise pada 2018, Cruise Lines International Association (CLIA), menunjukkan bahwa originasi wisman untuk pasar kapal pesiar di area kawasan Asia Pasifik didominasi oleh wisman asal China, Taiwan, Singapura, Jepang, Hong Kong, India dan Malaysia. "Pasar inilah yang ingin kita maksimalkan, sebagaimana Kepulaun Karibia memaksimalkan Amerika sebagai pasar utama," jelasnya.

Rencananya, KEK Kepulauan Selayar akan berdiri di atas lahan seluas 1.088 hektare dan saat ini yang sudah siap diajukan seluas 700 hektare, dengan nilai investasi sebesar Rp15 triliun dalam jangka waktu 15 tahun.

Proyeksi serapan tenaga kerja yang akan dihasilkan di area KEK Kepulauan Selayar secara akumulatif mencapai 98.000 tenaga kerja baik secara langsung atau tidak langsung selama 30 tahun atau rata-rata 3.000 tenaga kerja per tahun melalui rencana bisnis konsep pengembangan pariwisata sebagaimana data Kajian Studi Kelayakan KEK Kepulauan Selayar dari PT Integra Sistem Optima.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1167 seconds (0.1#10.140)