Armada Global Boeing 737 Max Dikandangkan, Apa Dampak ke Bisnis Travel

Kamis, 14 Maret 2019 - 14:59 WIB
Armada Global Boeing 737 Max Dikandangkan, Apa Dampak ke Bisnis Travel
Armada Global Boeing 737 Max Dikandangkan, Apa Dampak ke Bisnis Travel
A A A
CHICAGO - Pemberhentian semua armada Boeing 737 Max di seluruh dunia diperkirakan bakal menimbulkan sedikit gangguan pada bisnis travel ataupun penerbangan, setidaknya untuk saat ini. Boeing mengkandangkan armada globalnya sebagai tindakan pencegahan keamanan, setelah bukti baru muncul terkait kecelakaan fatal yang melibatkan Boeing 737 Max.

Seperti diketahui pesawat series 737 Max telah dipakai oleh maskapai penerbangan di seluruh dunia untuk perjalanan singkat. Dilansir BBC, Kamis (14/3/2019) analis menerangkan, dampak dari penghentian armada Boeing diyakini bakal meluas terhadap sektor lain. Namun dapat diminimalis apabila larangan terbang tidak berlaku untuk periode yang lama.

Pesawat series 737 Max terbilang cukup populer, dimana telah mencatatkan penjualan tercepat dalam sejarah Boeing dengan lebih dari 4.500 armada dipesan oleh 100 operator penerbangan berbeda secara global. Namun model tersebut masih hanya menyumbang sebagian kecil dari total perjalanan udara di seluruh dunia. Secara global, maskapai dijadwalkan menggunakan di bawah 700.000 penerbangan komersial minggu ini.

Hal itu berdasarkan data dari OAG sebagai sebuah konsultan penerbangan, selanjutnya 6.548 dijadwalkan dioperasikan oleh varian Boeing Max 737. "Kami berbicara tentang hanya 1% dari penerbangan global yang dijadwalkan memakai pesawat Max 737 untuk pekan ini," kata John Grant dari OAG.

Selanjutnya wilayah mana yang akan paling terpengaruh oleh penghentian operasional Boeing 737 Max 8 yang terlibat dalam kecelakaan Ethiopian Airlines pada hari Minggu. Pesawat jenis tersebut umumnya digunakan untuk penerbangan jarak pendek dan domestik. Para analis mengatakan Amerika Utara akan menghadapi gangguan paling besar karena Southwest Airlines, Air Canada, dan American Airlines adalah tiga operator terbesar dari 737 Max pesawat di dunia.

Ellis Taylor, seorang Editor Keuangan Asia di Penerbangan Global, mengatakan penghentian pesawat "akan memiliki dampak" pada jadwal penerbangan AS. Namun apabila memicu gelombang pembatalan penerbangan, analis memperkirakan maskapai akan dapat mengakomodasi penumpang dengan menempatkan mereka di penerbangan lain, menggunakan pesawat alternatif atau kembali menggunakan armada lama mereka.

"Ada banyak kapasitas yang tersedia secara global untuk mengakomodasi kehilangan kapasitas ini (Boeing 737 Max), bahkan untuk jangka waktu yang cukup lama," kata Grant OAG.

Taylor dari Flight Global Mr Taylor mengungkapkan, bahwa penerbangan 737 Max yang dijadwalkan di AS sebagian besar akan berjalan menggunakan pesawat lain, tetapi mungkin ada "beberapa ketidaknyamanan selama beberapa hari ke depan karena maskapai menerapkan rencana kontingensi mereka".

Tingkat gangguan akan tergantung pada berapa lama pesawat 737 Max dilarang terbang. Semua itu dipengaruhi oleh sejauh mana penyelidikan tentang apa yang menyebabkan kecelakaan Ethiopian Airlines, dan apa penyebabnya. Hal tersebut diyakini bisa memakan waktu. Sebuah laporan awal tentang bencana Lion Air Oktober dirilis sekitar sebulan setelah kecelakaan itu.

Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA), yang memiliki tim yang menyelidiki lokasi kecelakaan Ethiopian Airlines, telah menarik ada keterkaitan antara dua kecelakaan tersebut. Taylor dari Flight Global mengatakan sekarang tampaknya "akan memperpanjang setidaknya beberapa minggu, dan berpotensi menjadi beberapa bulan, tetapi itu semua tergantung pada masalah keamanan apa yang diidentifikasi".
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6908 seconds (0.1#10.140)