Makin Dalam, Ekspor Bulan Februari Turun 11,33%

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor Indonesia periode Januari 2019 turun 10,03% dibanding ekspor bulan sebelumnya. Sementara, dibandingkan Februari 2018, penurunan ekspor mencapai 11,33%.

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, penurunan ini utamanya dipengaruhi neraca perdagangan migas. Turunnya harga minyak mentah, kata dia, menyebabkan ekspor migas nasional merosot.

"Minyak mentah turun, hasil minyak turun dan gas juga turun jadi ekspor kita turun dan rendah," papar Suhariyanto di Jakarta, Jumat (15/3/2019).

Ekspor nonmigas Februari 2019 tercatat mencapai USD11,44 miliar, turun 9,85% dibanding Januari 2019. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas Februari 2018, terjadi penurunan 10,19%.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Februari 2019 mencapai USD26,46 miliar atau menurun 7,76% dibanding periode yang sama tahun 2018, demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD24,14 miliar atau menurun 7,07%.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas Februari 2019 terhadap Januari 2019 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar USD282,1 juta (14,54%), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada perhiasan/permata sebesar USD227,5 juta (53,03%).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Februari 2019 turun 5,96% dibanding periode yang sama tahun 2018, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya turun 13,33%, sementara ekspor hasil pertanian naik 4,65%