Jokowi Ingin Pelabuhan Sibolga Menjadi Motor Penggerak Ekonomi Sumut
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasional terminal penumpang dan dermaga Pelabuhan Sibolga. Pelabuhan tersebut sebagai sebagai pelabuhan terbesar di pantai barat Sumatra Utara.
Proyek ini telah rampung dibangun akhir 2018 yang lalu, bersamaan proyek perpanjangan dermaga kapal ferry, pengerukan laut dan sejumlah fasilitas pendukung lainnya. Proyek pengembangan Pelabuhan Sibolga merupakan kolaborasi dua perusahaan BUMN, yaitu PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk bersama dengan PT Pelindo I.
Presiden Jokowi mengatakan pengerjaan proyek pengembangan pelabuhan yang tergolong cepat. Dimulai pada 2016, saat ini pelabuhan sudah dapat beroperasi penuh. Hal ini untuk mendorong percepatan konektivitas antar pulau dan pemerataan ekonomi.
"Saat saya ke Sibolga tahun 2016, jalan-jalan masih berlubang dan fasilitas pelabuhan belum memadai. Sekarang sudah berubah signifikan. Saya menyambut baik penataan dan pengembangan Pelabuhan Sibolga, terutama kapasitas angkutnya yang naik signifikan sehingga kapal besar sudah bisa sandar. Selain itu, ferry dan kargo terpisah. Ini tentu sangat efisien. Semoga perekonomian Sibolga dan Sumatra Utara terus tumbuh," ujar Jokowi dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Dalam kesempatan ini, Menteri BUMN, Rini Soemarno terus mendorong BUMN untuk terus meningatkan perannya terutama dalam meningkatkan pemerataan ekonomi melalui ketersediaan infrastruktur pelabuhan yang memadai sehingga mampu memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.
"Saya bangga pengembangan pelabuhan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi telah dilakukan oleh Pelindo I. Pelabuhan Sibolga saat ini sudah jauh lebih bagus dibandingkan sebelumnya. Fasilitasnya sudah memadai. Ini yang terus saya dorong bagaimana BUMN terus meningkatkan pelayanan yang otimal kepada masyarakat. Semoga ini dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna jasa," ungkap Menteri Rini.
Dalam pengembangan Pelabuhan Sibolga, penataan terminal multipurpose yang meliputi perluasan dermaga untuk petikemas dan general cargo, perluasan dermaga ferry 400 m2, pembangunan container yard, perkuatan dermaga, trestle dan breasting dolpin, serta pemasangan crane dermaga (fix crane).
Selain itu, juga dilakukan penataan terminal penumpang dan pembangunan skybridge dengan panjang 150 meter yang menghubungkan dermaga ferry dengan terminal penumpang. Bertujuan untuk meningkatkan keselamatan penumpang karena jalur penumpang terpisah dari jalur kendaraan.
"Pelabuhan sudah 100% siap dioperasikan. Kami optimistis, kedepan, Pelabuhan Sibolga mampu membawa multiplier effect yang luar biasa bagi perekonomian sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumatra Utara," Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana.
Sebagai pelabuhanpPengumpul, Pelabuhan Sibolga telah dilengkapi dermaga multipurpose dengan panjang keseluruhan 153 meter yang memiliki panjang tambatan 405 meter yang mampu disandari empat kapal sekaligus, atau maksimal ukuran kapal 6.000 GT.
Spesifikasi lainnya memilikikedalaman kolam 6-7 MLWS dan luas lapangan penumpukan 6.061 m2 yang saat ini dapat menampung petikemas hingga 20.000 TEUs per tahun. Sebelumnya hanya mampu menampung sebanyak 7.000 TEUs per tahun.
Untuk menunjang kualitas dan kecepatan pelayanan bongkar muat, Pelabuhan Sibolga juga didukung dengan peralatan bongkar muat berupa 1 unit Fix Crane dengan kapasitas 40 Ton yang mampu meningkatkan produktivitas bongkar muat dari rata-rata 15 Box/Crane/Hour (BCH) menjadi 25 BCH untuk peti kemas dan general cargo dari 60 ton/jam menjadi rata-rata 120 ton per jam, serta 1 unit reachstaker.
Dengan pengembangan Pelabuhan Sibolga, diharapkan mampu menekan biaya logistik arus barang yang melewati pelabuhan. Fasilitas yang telah disediakan, diharapkan mampu memudahkan penumpang pengguna transportasi laut dan pengoperasian fix crane dalam menjalankan aktivitas bongkar muat barang untuk kegiatan ekspor impor.
Pengembangan Pelabuhan Sibolga juga telah terjadi peningkatan kinerja pelayanan, terlihat dari peningkatan arus barang, dimana jumlah bongkar muat peti kemas tahun 2018 mencapai 7.105 TEUs. Meningkat dibandingkan tahun 2017 sebesar 6.739 TEUs.
Sementara untuk layanan penumpang, jumlah total penumpang yang memanfaatkan jasa pelabuhan selama 2018 mencapai 73.085 orang, meningkat 34,80% jika dibanding tahun 2017 sebesar 54.215 orang.
Terminal Penumpang Pelabuhan Sibolga dengan luas keseluruhan 2.786 m2 mampu menampung 500 orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan terminal penumpang lama yang hanya mampu menampung 80 orang.
Terminal penumpang ini mengusung konsep modern dengan sentuhan etnik yang diharapkan mampu menjadi ikon baru bagi Kota Sibolga, serta dapat menjadi pintu gerbang dalam mendukung peningkatan potensi sektor kepariwisataan terutama di Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Nias, dan daerah disekitarnya.
Pelabuhan Sibolga juga diharapkan dapat menjadi simpul bagi sentra produksi atau industri dan hasil tambang, transportasi dan logistik di kawasan pantai barat Sumatra Utara.
Proyek ini telah rampung dibangun akhir 2018 yang lalu, bersamaan proyek perpanjangan dermaga kapal ferry, pengerukan laut dan sejumlah fasilitas pendukung lainnya. Proyek pengembangan Pelabuhan Sibolga merupakan kolaborasi dua perusahaan BUMN, yaitu PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk bersama dengan PT Pelindo I.
Presiden Jokowi mengatakan pengerjaan proyek pengembangan pelabuhan yang tergolong cepat. Dimulai pada 2016, saat ini pelabuhan sudah dapat beroperasi penuh. Hal ini untuk mendorong percepatan konektivitas antar pulau dan pemerataan ekonomi.
"Saat saya ke Sibolga tahun 2016, jalan-jalan masih berlubang dan fasilitas pelabuhan belum memadai. Sekarang sudah berubah signifikan. Saya menyambut baik penataan dan pengembangan Pelabuhan Sibolga, terutama kapasitas angkutnya yang naik signifikan sehingga kapal besar sudah bisa sandar. Selain itu, ferry dan kargo terpisah. Ini tentu sangat efisien. Semoga perekonomian Sibolga dan Sumatra Utara terus tumbuh," ujar Jokowi dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Dalam kesempatan ini, Menteri BUMN, Rini Soemarno terus mendorong BUMN untuk terus meningatkan perannya terutama dalam meningkatkan pemerataan ekonomi melalui ketersediaan infrastruktur pelabuhan yang memadai sehingga mampu memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.
"Saya bangga pengembangan pelabuhan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi telah dilakukan oleh Pelindo I. Pelabuhan Sibolga saat ini sudah jauh lebih bagus dibandingkan sebelumnya. Fasilitasnya sudah memadai. Ini yang terus saya dorong bagaimana BUMN terus meningkatkan pelayanan yang otimal kepada masyarakat. Semoga ini dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna jasa," ungkap Menteri Rini.
Dalam pengembangan Pelabuhan Sibolga, penataan terminal multipurpose yang meliputi perluasan dermaga untuk petikemas dan general cargo, perluasan dermaga ferry 400 m2, pembangunan container yard, perkuatan dermaga, trestle dan breasting dolpin, serta pemasangan crane dermaga (fix crane).
Selain itu, juga dilakukan penataan terminal penumpang dan pembangunan skybridge dengan panjang 150 meter yang menghubungkan dermaga ferry dengan terminal penumpang. Bertujuan untuk meningkatkan keselamatan penumpang karena jalur penumpang terpisah dari jalur kendaraan.
"Pelabuhan sudah 100% siap dioperasikan. Kami optimistis, kedepan, Pelabuhan Sibolga mampu membawa multiplier effect yang luar biasa bagi perekonomian sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumatra Utara," Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana.
Sebagai pelabuhanpPengumpul, Pelabuhan Sibolga telah dilengkapi dermaga multipurpose dengan panjang keseluruhan 153 meter yang memiliki panjang tambatan 405 meter yang mampu disandari empat kapal sekaligus, atau maksimal ukuran kapal 6.000 GT.
Spesifikasi lainnya memilikikedalaman kolam 6-7 MLWS dan luas lapangan penumpukan 6.061 m2 yang saat ini dapat menampung petikemas hingga 20.000 TEUs per tahun. Sebelumnya hanya mampu menampung sebanyak 7.000 TEUs per tahun.
Untuk menunjang kualitas dan kecepatan pelayanan bongkar muat, Pelabuhan Sibolga juga didukung dengan peralatan bongkar muat berupa 1 unit Fix Crane dengan kapasitas 40 Ton yang mampu meningkatkan produktivitas bongkar muat dari rata-rata 15 Box/Crane/Hour (BCH) menjadi 25 BCH untuk peti kemas dan general cargo dari 60 ton/jam menjadi rata-rata 120 ton per jam, serta 1 unit reachstaker.
Dengan pengembangan Pelabuhan Sibolga, diharapkan mampu menekan biaya logistik arus barang yang melewati pelabuhan. Fasilitas yang telah disediakan, diharapkan mampu memudahkan penumpang pengguna transportasi laut dan pengoperasian fix crane dalam menjalankan aktivitas bongkar muat barang untuk kegiatan ekspor impor.
Pengembangan Pelabuhan Sibolga juga telah terjadi peningkatan kinerja pelayanan, terlihat dari peningkatan arus barang, dimana jumlah bongkar muat peti kemas tahun 2018 mencapai 7.105 TEUs. Meningkat dibandingkan tahun 2017 sebesar 6.739 TEUs.
Sementara untuk layanan penumpang, jumlah total penumpang yang memanfaatkan jasa pelabuhan selama 2018 mencapai 73.085 orang, meningkat 34,80% jika dibanding tahun 2017 sebesar 54.215 orang.
Terminal Penumpang Pelabuhan Sibolga dengan luas keseluruhan 2.786 m2 mampu menampung 500 orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan terminal penumpang lama yang hanya mampu menampung 80 orang.
Terminal penumpang ini mengusung konsep modern dengan sentuhan etnik yang diharapkan mampu menjadi ikon baru bagi Kota Sibolga, serta dapat menjadi pintu gerbang dalam mendukung peningkatan potensi sektor kepariwisataan terutama di Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Nias, dan daerah disekitarnya.
Pelabuhan Sibolga juga diharapkan dapat menjadi simpul bagi sentra produksi atau industri dan hasil tambang, transportasi dan logistik di kawasan pantai barat Sumatra Utara.
(ven)