Tahun Politik, Properti di Bali Masih Jadi Incaran Investor

Senin, 18 Maret 2019 - 19:46 WIB
Tahun Politik, Properti...
Tahun Politik, Properti di Bali Masih Jadi Incaran Investor
A A A
JAKARTA - Hingar bingar politik menjelang Pemilihan Presiden 2019 ternyata tidak menyurutkan investasi properti, termasuk di antaranya di Bali. Beberapa pengembang mengaku perhelatan Pemilu tak berpengaruh signifikan terhadap pasar properti di Indonesia.

Salah satunya, Permata Graha Land (PGL) yang sukses menjual 30% unit saat penjualan perdana saat peluncuran Vila Ratnamaya. "Saat ini, yang tersisa tinggal 8 unit lagi," ujar Direktur Marketing PGL, Satya Adi dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/3/2019).

Satya menerangkan kesuksesan penjualan ini dipengaruhi oleh sentimen positif terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri, juga situasi politik yang dinilai stabil menjelang pemilu.

"Jadi, faktor wait and see sebenarnya tidak terlalu signifikan bagi investor. Yang lebih utama adalah instrumen yang mereka gunakan untuk berinvestasi, properti adalah instrumen investasi yang paling aman dan menguntungkan di tahun politik," ujar dia.

Satya menambahkan, investasi properti di Bali sangat menjanjikan mengingat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, terdapat peningkatan jumlah wisatawan, baik domestik maupun internasional. Ini tentu berpengaruh terhadap bisnis properti di Pulau Dewata.

"Di tahun 2018, tercatat jumlah wistawan mancanegara menebus 5,7 juta orang. Ini sungguh potensi yang luar biasa bagi para investor properti," ujarnya.

Satya mengatakan selain harga, konsumen juga melihat lokasi properti tersebut. Menurutnya, Vila Ratnamaya memiliki lokasi yang sangat strategis di tengah kawasan wisata Bali.

Ratnamaya berlokasi di tengah-tengah kawasan elit Uluwatu, dimana sudah terdapat beberapa resor dan beach club kelas internasional seperti Alila Resort, OMNIA Day Club, Bvlgari Resort, The Edge, dan Sundays Beach Club.

Satya mengungkapkan, pemilik vila, selain bisa menempati sendiri, vilanya juga bisa disewakan. Harga sewa vila di daerah Pecatu dan Uluwatu mencapai Rp14 juta per malam. Namun, sambung Satya, untuk mendongkrak jumlah penyewa dan juga menyasar market wisatawan yang membutuhkan penginapan dengan harga sewa yang lebih terjangkau, pihaknya bisa memasang harga sewa Rp3 jutaan per malam.

Dengan strategi ini, Satya yakin Vila Ratnamaya akan menjadi tempat favorit untuk berlibur. "Itulah sebabnya pada saat grand launching, Vila Ratnamaya laris dibeli konsumen dan jadi salah satu incaran investasi," katanya.

General Manager Proyek Ratnamaya, Surya, mengungkapkan Vila Ratnamaya hanya memiliki 20 unit vila premium eksklusif dan dikelilingi oleh sejumlah hotel dan resor berskala internasional yang sering mejadi rujukan tempat berlibur bagi kalangan menengah atas.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1991 seconds (0.1#10.140)