Sektor Kuliner Indonesia Tumbuh 12,7%
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) turut berperan dalam tercapainya pertumbuhan industri makanan dan minuman. Sektor makanan dan minuman ini, mampu memberikan kontribusi tertinggi dengan pertumbuhannya sebesar 12,7% pada tahun 2018.
Industri kuliner menjadi subsektor prioritas pada tahun 2018. Industri ini, juga diharapkan dapat menjadi pendorong tercapainya target pertumbuhan industri nonmigas serta meningkatkan realisasi investasi di tahun-tahun ke depannya.
"Untuk itu, APJI perlu bersinergi dengan banyak pihak terkait seperti di sektor pertanian, perdagangan, perindustrian, pariwisata, dan sebagainya," kata Ketua Umum APJI 2019-2024, Irwan Iden Gobel di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (19/3/2019).
Menurut Iden, masing-masing sektor, memberi andil yang tidak sedikit bagi kemajuan kuliner Indonesia. Apakah berupa suplai bahan baku, sumber daya manusia, kebijakan aturan, perijinan yang dipermudah, kesempatan promosi, dan sebagainya.
Untuk itu, koordinasi antar sektor menjadi sangat penting. Sinergi yang terjalin dengan baik, akan saling memperkuat satu dan lainnya, sehingga menjadi faktor penggerak perekonomian dan memajukan industri kuliner. Semua ini, berpotensi bagi kesejahteraan masyarakat dan para pelaku usaha.
Selain sinergi, kata dia, kuliner juga terkait dengan masalah kreativitas. Kreativitas di bidang kuliner harus terus berkembang dengan berbagai inovasinya. Inovasi dalam pengembangan produk makanan dan minuman dari segi varian, cita rasa dan keamanan pangannya, inovasi dalam keahlian sumber daya manusia yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan, serta inovasi dalam alih teknologi seiring mengikuti kemajuan teknologi.
"Inovasi teknologi seperti melalui adanya aplikasi akan mempermudah para pelaku industri kuliner dalam mengembangkan usahanya serta memperluas jangkauan pasar dalam dan luar negeri," kata Iden.
Kemudahan di bidang teknologi ini juga akan berdampak pada kemudahan akan akses penyediaan sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih di industri kuliner, ketersediaan lapangan pekerjaan yang lebih luas. Dengan cara itu, pertumbuhan industri kuliner bisa lebih maju dengan pasar yang lebih luas.
Demi memajukan kuliner Indonesia yang dapat memperkuat identitas bangsa dan juga dapat bersaing di era global ini, Iden mengajak semua pihak, termasuk pengurus dan anggota APJI serta pemerintah dan instansi terkait, saling bekerja sama dan mendukung demi kemajuan masa depan industri kuliner di Indonesia.
Menurut Iden, setiap daerah memiliki makanan dan minuman dengan cita rasa yang khas dan varian yang berbeda. Kekhasan kuliner Indonesia itu, menjadi salah satu daya tarik yang besar. "Kekayaan kuliner ini perlu dilestarikan, dikembangkan, bahkan dipromosikan dalam lingkup yang lebih luas," ujar dia.
Rendang, lanjut Iden, sebagai salah satu makanan khas daerah Sumatra Barat, telah menjadi bukti sebagai makanan terlezat yang diakui masyarakat dunia.
Iden menjelaskan, kehadiran APJI, juga punya misi memastikan, kekayaan kuliner ini tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan melindunginya dari serbuan kuliner asing. Bahkan, APJI harus berupaya terus mengembangkan kuliner Indonesia. "Kuliner Indonesia harus mendapat tempat dan dapat bersaing di dunia global, seperti halnya kuliner Thailand yang hampir menguasai dunia," ujar dia.
Pada kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara APJI dengan MindStores, yaitu perusahaan pengembang jaringan penjualan atau toko ritel virtual. Penandatanganan ini merupakan tanda mulai diluncurkannya Aplikasi bernama APJI Mind.
Platform jaringan toko virtual ini membantu para pengusaha jasaboga untuk saling terkoneksi satu sama lain secara transparan, membuat kinerja menjadi lebih cepat dan memiliki nilai cost efficiency yang optimal.
Adanya aplikasi APJI, merupakan salah satu langkah konkret APJI dalam mengikuti perkembangan kemajuan di bidang teknologi digital. Aplikasi dengan berbagai fitur ini dapat mendukung kegiatan usaha para anggotanya di industri jasaboga dan membantu mendorong industri jasaboga di Indonesia berkembang menjadi pesat.
Industri kuliner menjadi subsektor prioritas pada tahun 2018. Industri ini, juga diharapkan dapat menjadi pendorong tercapainya target pertumbuhan industri nonmigas serta meningkatkan realisasi investasi di tahun-tahun ke depannya.
"Untuk itu, APJI perlu bersinergi dengan banyak pihak terkait seperti di sektor pertanian, perdagangan, perindustrian, pariwisata, dan sebagainya," kata Ketua Umum APJI 2019-2024, Irwan Iden Gobel di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (19/3/2019).
Menurut Iden, masing-masing sektor, memberi andil yang tidak sedikit bagi kemajuan kuliner Indonesia. Apakah berupa suplai bahan baku, sumber daya manusia, kebijakan aturan, perijinan yang dipermudah, kesempatan promosi, dan sebagainya.
Untuk itu, koordinasi antar sektor menjadi sangat penting. Sinergi yang terjalin dengan baik, akan saling memperkuat satu dan lainnya, sehingga menjadi faktor penggerak perekonomian dan memajukan industri kuliner. Semua ini, berpotensi bagi kesejahteraan masyarakat dan para pelaku usaha.
Selain sinergi, kata dia, kuliner juga terkait dengan masalah kreativitas. Kreativitas di bidang kuliner harus terus berkembang dengan berbagai inovasinya. Inovasi dalam pengembangan produk makanan dan minuman dari segi varian, cita rasa dan keamanan pangannya, inovasi dalam keahlian sumber daya manusia yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan, serta inovasi dalam alih teknologi seiring mengikuti kemajuan teknologi.
"Inovasi teknologi seperti melalui adanya aplikasi akan mempermudah para pelaku industri kuliner dalam mengembangkan usahanya serta memperluas jangkauan pasar dalam dan luar negeri," kata Iden.
Kemudahan di bidang teknologi ini juga akan berdampak pada kemudahan akan akses penyediaan sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih di industri kuliner, ketersediaan lapangan pekerjaan yang lebih luas. Dengan cara itu, pertumbuhan industri kuliner bisa lebih maju dengan pasar yang lebih luas.
Demi memajukan kuliner Indonesia yang dapat memperkuat identitas bangsa dan juga dapat bersaing di era global ini, Iden mengajak semua pihak, termasuk pengurus dan anggota APJI serta pemerintah dan instansi terkait, saling bekerja sama dan mendukung demi kemajuan masa depan industri kuliner di Indonesia.
Menurut Iden, setiap daerah memiliki makanan dan minuman dengan cita rasa yang khas dan varian yang berbeda. Kekhasan kuliner Indonesia itu, menjadi salah satu daya tarik yang besar. "Kekayaan kuliner ini perlu dilestarikan, dikembangkan, bahkan dipromosikan dalam lingkup yang lebih luas," ujar dia.
Rendang, lanjut Iden, sebagai salah satu makanan khas daerah Sumatra Barat, telah menjadi bukti sebagai makanan terlezat yang diakui masyarakat dunia.
Iden menjelaskan, kehadiran APJI, juga punya misi memastikan, kekayaan kuliner ini tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan melindunginya dari serbuan kuliner asing. Bahkan, APJI harus berupaya terus mengembangkan kuliner Indonesia. "Kuliner Indonesia harus mendapat tempat dan dapat bersaing di dunia global, seperti halnya kuliner Thailand yang hampir menguasai dunia," ujar dia.
Pada kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara APJI dengan MindStores, yaitu perusahaan pengembang jaringan penjualan atau toko ritel virtual. Penandatanganan ini merupakan tanda mulai diluncurkannya Aplikasi bernama APJI Mind.
Platform jaringan toko virtual ini membantu para pengusaha jasaboga untuk saling terkoneksi satu sama lain secara transparan, membuat kinerja menjadi lebih cepat dan memiliki nilai cost efficiency yang optimal.
Adanya aplikasi APJI, merupakan salah satu langkah konkret APJI dalam mengikuti perkembangan kemajuan di bidang teknologi digital. Aplikasi dengan berbagai fitur ini dapat mendukung kegiatan usaha para anggotanya di industri jasaboga dan membantu mendorong industri jasaboga di Indonesia berkembang menjadi pesat.
(ven)