Pelindo II Targetkan Pendapatan Usaha Rp13,5 Triliun Tahun Ini
A
A
A
JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp13,5 triliun sepanjang tahun ini. Angka tersebut mengalami pertumbuhan 18% dibandingkan realisasi pendapatan pada 2018 senilai Rp11,4 triliun.
Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Massasya menjelaskan, dalam mencapai target finansial pada 2019, pihaknya bakal menggenjot pertumbuhan pendapatan organik maupun anorganik. Pertumbuhan sektor organik mencakup optimalisasi pemanfaatan aset yang ada.
Sedangkan pertumbuhan anorganik dilakukan dengan membuka peluang bisnis terkait yang belum pernah dijalan kan, seperti mengelola pelabuhan yang saat ini masih dioperasikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). “Untuk 2019, kami berharap pendapatan mencapai Rp13,5 triliun atau 18%. Sedangkan laba diharapkan tumbuh 7,4% menjadi Rp2,61 triliun dengan Ebitda Rp5,18 triliun,” kata Elvyn di Jakarta, kemarin.
Dia menyebutkan, pihaknya juga membidik penurunan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pada 2019 menjadi 68,08% atau lebih rendah ketimbang tahun 2018 yang senilai 69,9% dan tahun 2017 sebesar 70,15%. Dengan rasio BOPO kian rendah, kata Elvyn, membuktikan perusahaan kian efisien. “Ini merupakan suatu bukti bahwa perusahaan kian efisien karena BOPO turun sehingga laba juga naik,” ungkap Elvyn.
Dia optimistis target kinerja perusahaan pada 2019 bisa tercapai karena didukung pencapaian sepanjang 2018 yang terpantau positif. Pendapatan Pelindo II mengalami pertumbuhan 7,4% dari Rp10,65 triliun pada 2017 menjadi Rp11,44 triliun pada tahun lalu.
Sedangkan laba tercatat senilai Rp2,43 triliun pada 2018 atau mengalami pertumbuhan 9,9% ketimbang realisasi tahun 2017 senilai Rp2,21 triliun. “Angka Ebitda pada 2018 meningkat menjadi Rp4,17 triliun dari Rp4,03 triliun pada tahun sebelumnya. Secara keseluruhan total aset meningkat menjadi Rp51,43 triliun dari Rp47,22 triliun,” ucap Elvyn.
Dari sisi operasional, Pelindo II melayani 7,64 juta twenty foot equivalent units (TEUs) petikemas pada 2018. Angka itu merupakan pencapaian Pelindo II yang tertinggi dalam kurun waktu 25 tahun terakhir dan mengalami pertumbuhan 10,24% dibanding kan realisasi tahun sebelumnya sebesar 6,92 juta TEUs.
Plt Direktur Komersial Pelindo II Dani Rusli mengatakan, penetrasi digital bukan hanya dalam konteks pelayanan di terminal, tapi melingkupi seluruh kegiatan pelabuhan secara korporasi, baik dari sisi laut maupun darat. Sedangkan dari sisi laut, IPC akan menyiapkan marine operation system (MOS), vessel management system (VMS), dan vessel traffic system (VTS) untuk memantau pergerakan kapal sejak mereka berangkat dari pelabuhan awal sampai tiba di Pelabuhan Tan jung Priok, Jakarta. Adapun dari sisi darat, Pelindo II telah memiliki terminal operating system (TOS) dan nonpeti kemas terminal operating system (NPKTOS) serta auto tally untuk pe rhitungan kontainer.
“Penerapan digitalisasi berbagai sisi di pelabuhan menjadi fokus utama dua tahun ter akhir. Standarisasi pelayanan berbasis digital di sisi darat dan laut diimplementasikan dan dioptimalkan secara menyeluruh mulai saat barang dikirimkan ke pelabuhan sampai kemudahan pembayaran serta tracking dan tracing barang,” kata Dani. (Ichsan Amin)
Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Massasya menjelaskan, dalam mencapai target finansial pada 2019, pihaknya bakal menggenjot pertumbuhan pendapatan organik maupun anorganik. Pertumbuhan sektor organik mencakup optimalisasi pemanfaatan aset yang ada.
Sedangkan pertumbuhan anorganik dilakukan dengan membuka peluang bisnis terkait yang belum pernah dijalan kan, seperti mengelola pelabuhan yang saat ini masih dioperasikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). “Untuk 2019, kami berharap pendapatan mencapai Rp13,5 triliun atau 18%. Sedangkan laba diharapkan tumbuh 7,4% menjadi Rp2,61 triliun dengan Ebitda Rp5,18 triliun,” kata Elvyn di Jakarta, kemarin.
Dia menyebutkan, pihaknya juga membidik penurunan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pada 2019 menjadi 68,08% atau lebih rendah ketimbang tahun 2018 yang senilai 69,9% dan tahun 2017 sebesar 70,15%. Dengan rasio BOPO kian rendah, kata Elvyn, membuktikan perusahaan kian efisien. “Ini merupakan suatu bukti bahwa perusahaan kian efisien karena BOPO turun sehingga laba juga naik,” ungkap Elvyn.
Dia optimistis target kinerja perusahaan pada 2019 bisa tercapai karena didukung pencapaian sepanjang 2018 yang terpantau positif. Pendapatan Pelindo II mengalami pertumbuhan 7,4% dari Rp10,65 triliun pada 2017 menjadi Rp11,44 triliun pada tahun lalu.
Sedangkan laba tercatat senilai Rp2,43 triliun pada 2018 atau mengalami pertumbuhan 9,9% ketimbang realisasi tahun 2017 senilai Rp2,21 triliun. “Angka Ebitda pada 2018 meningkat menjadi Rp4,17 triliun dari Rp4,03 triliun pada tahun sebelumnya. Secara keseluruhan total aset meningkat menjadi Rp51,43 triliun dari Rp47,22 triliun,” ucap Elvyn.
Dari sisi operasional, Pelindo II melayani 7,64 juta twenty foot equivalent units (TEUs) petikemas pada 2018. Angka itu merupakan pencapaian Pelindo II yang tertinggi dalam kurun waktu 25 tahun terakhir dan mengalami pertumbuhan 10,24% dibanding kan realisasi tahun sebelumnya sebesar 6,92 juta TEUs.
Plt Direktur Komersial Pelindo II Dani Rusli mengatakan, penetrasi digital bukan hanya dalam konteks pelayanan di terminal, tapi melingkupi seluruh kegiatan pelabuhan secara korporasi, baik dari sisi laut maupun darat. Sedangkan dari sisi laut, IPC akan menyiapkan marine operation system (MOS), vessel management system (VMS), dan vessel traffic system (VTS) untuk memantau pergerakan kapal sejak mereka berangkat dari pelabuhan awal sampai tiba di Pelabuhan Tan jung Priok, Jakarta. Adapun dari sisi darat, Pelindo II telah memiliki terminal operating system (TOS) dan nonpeti kemas terminal operating system (NPKTOS) serta auto tally untuk pe rhitungan kontainer.
“Penerapan digitalisasi berbagai sisi di pelabuhan menjadi fokus utama dua tahun ter akhir. Standarisasi pelayanan berbasis digital di sisi darat dan laut diimplementasikan dan dioptimalkan secara menyeluruh mulai saat barang dikirimkan ke pelabuhan sampai kemudahan pembayaran serta tracking dan tracing barang,” kata Dani. (Ichsan Amin)
(nfl)