Banjir Tenaga Kerja Asing Disebut Bukti SDM RI Belum Berdaya Saing

Rabu, 20 Maret 2019 - 00:11 WIB
Banjir Tenaga Kerja...
Banjir Tenaga Kerja Asing Disebut Bukti SDM RI Belum Berdaya Saing
A A A
JAKARTA - Banjirnya Tenaga Kerja Asing (TKA) di tengah kemajuan tekhnologi dan era digitalisasi, menurut Pengamat ekonomi digital yang juga CEO PT Duta Sukses Dunia, Yudi Candra menjadi bukti Indonesia belum mampu menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang punya keterampilan dan berdaya saing sesuai dengan kebutuhan kerja saat ini.

“Kita sudah mulai memasuki era Revolusi Industri 4.0 yang mana industri kita sudah mulai mengaplikasikan mesin dengan teknologi yang lebih canggih, sementara SDM kita belum bisa menyesuaikan. Maka gempuran TKA terus masuk ke Indonesia,” katanya saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Selasa, (19/3).

Menjadi negara besar, sambung pria yang kerap disapa Coach Yudi Candra, dengan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang memadai, ditambah SDM yang banyak, pangsa pasar yang besar, Indonesia berpotensi menjadi negara tujuan investasi. Tapi jika tidak, diikuti dengan kemampuan dan mentalitas tenaga kerja lokal yang memadai, potensi itu hilang.

“Bukan hanya produk yang kita impor, tenaga kerja pun harus mendatangkan dari negara lain. Ini bisa menjadi bencana jika tidak diantisipasi sejak dini,” sambung dia.

Sambung dia menerangkan, apabila melihat data hingga akhir tahun 2018, gempuran TKA meningkat 10,88% dari tahun 2017 sebesar 85.974 orang menjadi 95.335 orang di tahun 2018. “Ini bukti gempuran TKA sudah sangat tinggi, jika tidak diantisipasi pemerintah dengan peningkatan SDM lokal, tentu ke depan TKA akan lebih membanjiri peluang kerja di Indonesia. Dan ini sangat dikhawatirkan,” tambahnya.

Disamping itu, merujuk dari Global Talent Competitiveness Indek, sambungnya lagi, saat ini kualitas tenaga kerja Indonesia berada di peringkat 77 dari 119 negara, tentu saja ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas tenaga kerja nasional.

Untuk itu, pemerintah harus mampu menghadirkan Pendidikan, coaching maupun pelatihan yang mampu menjawab kebutuhan tenaga kerja saat ini. Dalam hal ini juga diperlukan revolusi mental menyeluruh yang mampu membuat Indonesia bersaing di mata dunia. “Siapa pun pemimpinnya nanti, peningkatan SDM nasional sudah menjadi harga mati,” tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9532 seconds (0.1#10.140)